----------------------------------------------------------
FREE Subscribe/UNsubscribe Indonesia Daily News Online
go to: http://www.indo-news.com/subscribe.html
- FREE - FREE - FREE - FREE - FREE - FREE -
Please Visit Our Sponsor
http://www.indo-news.com/cgi-bin/ads1
-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0
Free Email @KotakPos.com
visit: http://my.kotakpos.com/
----------------------------------------------------------

AMBON: Militer mulai razia senjata dari pintu ke pintu

Militer penguasa di Ambon dan sekitarnya dilaporkan mulai melakukan razia
dari satu rumah ke rumah lainnya dan mengambil benda apa pun yang dinilai
bisa digunakan untuk melukai atau membunuh manusia.

Ratusan senjata seperti pedang, parang, anak panah dan senjata api buatan
sendiri disita tim gabungan polisi dan militer dari rumah-rumah penduduk.

Razia kabarnya sudah tidak membeda-bedakan lagi, apakah rumah itu dihuni
warga beragama Islam atau pun Kristen, sebuah pembedaan yang memicu
peperangan sipil selama setahun terakhir dan dikabarkan sudah menelan 1.134
nyawa manusia.

Militer yang juga sudah menerapkan jam malam melakukan razia besar-besaran
secara serentak di berbagai bagian kota menyusul meledaknya pertikaian baru
pasca Natal yang sudah menelan korban ratusan tewas. Setidaknya 350 tewas di
seluruh Maluku, setengahnya mungkin di kota Ambon saja.

Sebanyak 12.000 orang mengungsi ke berbagai instalasi militer sejak
kerusuhan pecah.

Dalam setahun ini, sejak pecah kerusuhan pada lebaran tahun lalu, 2.300
orang mengalami luka-luka. Jumlah itu mencakup aparat keamanan. Menurut
catatan Kapolda Maluku Brigjen Pol Drs I Dewa Astika, dari aparat keamanan
yang tewas secara keseluruhan mencapai 17 orang.

Sekalipun Presiden Gus Dur dan Wapres Megawati sudah mengunjungi Ambon, dan
meminta masyarakat untuk menyelesaikan masalah itu sendiri, Maluku masih
berdarah-darah.

Bom molotov dan senapan seperti tak hentinya menyalak. Dan, api pun membakar
bangunan dan rumah-rumah penduduk. Akibat aksi-aksi seperti itu, sedikitnya
8.500 bangunan termasuk di dalamnya rumah ibadah, rusak sejak Ambon dilanda
rusuh mulai 19 Januari tahun silam.

Kini, di Maluku bertugas 15 batalyon atau sekitar 9.000 anggota pasukan dari berbagai 
satuan.***

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Didistribusikan tgl. 3 Jan 2000 jam 04:12:27 GMT+1
oleh: Indonesia Daily News Online <[EMAIL PROTECTED]>
http://www.Indo-News.com/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Kirim email ke