Suatu hari di salah satu ruangan di gedung MPR/DPR. Seorang anggota
dewan yang baru diangkat, tampak masih canggung, lugu dan serba kikuk.
Rupanya dia wakil dari daerah dan belum pernah bekerja atau punya
ruangan yang megah. Beberapa saat kemudian, ada yang mengetuk pintu
ruangannya. Setelah dibuka, berdiri dihadapannya 2 orang dengan kopor
besar dan segulungan kabel. " wah..., ini pasti wartawan TV-RCTI mau
mewawancarai aku..", pikirnya dalam hati. Agar tampak berwibawa dan
membela rakyat, sambil melihat jam dan mengangkat telpon dia berkata:
"Maaf tunggu sebentar, saat ini saya harus menghubungi ketua fraksi
untuk melaporkan hasil-hasil sidang hari ini.." Kemudian selama 
beberapa puluh menit dia menelpon dan terlibat pembicaraan tingkat
tinggi, sambil sekali-sekali menyebut-nyebut  'demi rakyat' atau
'kepentingan rakyat'keras-keras. Setelah selesai. 

Sambil meletakan gagang telp. dia berkata pada dua orang tamunya tsb.
"Nah, sekarang wawancara bisa kita mulai..". Kedua orang itu tampak
bingung dan berpandangan satu sama lain. 
Akhirnya salah satunya berkata: "maaf pak..., kami datang kesini mau
memasang saluran telp bapak..."

------------------------------------------------------------------------
 
Saking susahnya nyari kerjaan, akhirnya seorang lulusan ITB terpaksa
menerima tawaran untuk bekerja di Kebun Binatang Ragunan. "Apa boleh
buat daripada nganggur kerja beginian juga bolehlah, yang penting
halal!" begitu tekadnya. Maka sejak hari itu sang insinyur muda
mulai bekerja sebagai "monyet-monyetan" Sepanjang hari harus betah 
mengenakan baju monyet, pakai topeng monyet sambil mengunyah pisang
atau kacangrebus terus-terusan. Dan harus jempalitan selincah mungkin
untuk menarik perhatian pengunjung. Pokoknya tak beda dengan monyet asli 
yang sudah mulai punah. Tak ayal lagi pengunjung Kebon Binatang Ragunan
membludak lantaran mau 'ngeliat si monyet super yang konon tidak hanya
lincah dan gesit tetapi juga cerdas! Wong ITB kok.. Sayang sekali yang
namanya sial itu sulit dielakkan....dan akhirnya bisa datang juga.
Sedang enak-enaknya jempalitan, tiba-tiba:"gedebuk.....byurrrrrrrrrrrr"
Sangmonyet terjatuh ke dalam  kandang buaya. "Waduh, mati aku!" pikirnya
sebelon dimangsa oleh buaya-buaya ganas itu. Tapi ketika mulut buaya
terbuka lebar siap menggigit, dari dalam buaya terdengar suara berbisik:
"jangan takut mas....kami dari UI"

------------------------------------------------------------------------

Sebuah mobil 'buatan' Indonesia, Timor, meluncur di jalan tol Jagorawi.
Tidak lama kemudian mobil itu mogok. Sebuah mobil Mercedes CLK 230
berhenti, dan menolong mobil Indonesia tadi dengan menggandengnya di
belakang. Pada saat itulah muncul sebuah mobil BMW 520I, B567TV,
hijau metalic, melesat dengan kecepatan tinggi. 
Pengemudi Mercedes tadi penasaran dan langsung tancap gas. Sopir mobil
buatan Indonesia yang ditarik di belakang Mercedes membunyikan
klaksonnya bertubi-tubi dengan muka pucat pasi. Sebab, sementara
terseret dalam "balapan" ini, mobil timor tadi mulai berantakan satu
persatu pintunya tanggal, jendelanya copot,baut dan mur beterbangan.
Dalam kejadian ini, kebetulan lewat reporter RCTI untuk Seputar
Indonesia. Esoknya,Seputar Indonesia memberitakan: 

"Kemarin, sebuah mobil Mercedes dan BMW berkejaran dengan kecepatan
mendekati dua ratus kilometer per jam di jalan tol Jagorawi. Di
belakang kedua mobil buatan Jerman yang sangat terkenal itu, sebuah
mobil Timor buatan negeri kita membunyikan klakson tidak
henti-hentinya, meminta jalan untuk melesat ke depan."

------------------------------------------------------------------------

Pasien : "Dok... setiap saya minum kopi dari cangkir, rasanya mata
          kanan, seperti ada yang menusuk gitu dok.."
Dokter : "Kalo begitu, setiap mau minum kopi... keluarkan dulu sendoknya
          dari dalam cangkir.. "
Pasien : "Terimakasih , Dok.. "

Kirim email ke