Yvonne No, kita tahu bahwa Indonesia yang kuat itu berbahaya dan tidak disukai oleh barat, maka dengan segala caranya Indonesia akan dibikin kecil-kecil dan tidak kuat, di pecah-pecah dengan SARA, jangan sampai ini terjadi, Soviet sudah terpecah belah karena ditarget barat. Barat itu masuknya halus, yang lebih dekat dengan barat adalah gereje-gereja, maka barat berbaju manis ke gereja-gereja, sehingga jangan sampai umat gereja terbuai oleh bujukan barat. Coba lihat gereja-gereja di Australia telah berpihak sangat nyata, padahal orang TimTim itu ada pro kemerdekaan dan pro otonomi. Kalau gereja hanya memihak pro kemerdekaan, maka akan ada pemurtadan orang-orang dari Katolik Roma menjadi Kriten Protestan, atau Islam atau apa yang lain. Karena Belo sudah memihak, Vatikan sudah memihak, apakah akan ada tempat bagi mantan pro otonomi di gereja Katolik di TimTim. Sehingga, marilah kita sadari bahwa kita ini sedang dalam proses target oleh barat, bahwa Indonesia harus makin lemah, makin terpecah belah dan semakin tergantung. Marilah wahai kawan, yang islam, yang Katolik, yang Kristen, yang Buddha, yang Hindu, dll. marilah kita tetap sadar mempertahankan negara kesatuan kita tercinta, kita sadar bahwa isu SARA juga datangnya dari luar, dari barat, katanya demi demokrasi, demi HAM, dll. maka marilah kita pertahankan jiwa nasionalis kita guna membina kerukunan dan kesatuan negara Indonesia dengan demokrasi yang kita sepakati dan tidak didikte oleh barat. Pemimpin yang gombal harus dibredel oleh reformasi, seperti kasus Baligate, Lippogate, dll. yang tersangkut masuk penjara. Yang mengajari korupsi juga barat, Bank Dunia juga harus bertanggng jawab atas korupsinya di Indonesia. Kita kawal kemerdekaan TimTim dengan baik tanpa pendiktean pihak asing, cara-cara asing terhadap kita itu sudah diktator. Jadi mereka justru lebih memaksakan kehendak, lebih militeris. ................................. Sabtu, 11 September 1999 Gus Dur Ajak Xanana Tinggal di Rumahnya Den Haag, Kompas ..............del...... http://Kompas.com/kompas-cetak/9909/11/UTAMA/gusd01.htm Mengenai Xanana yang saat ini masih tinggal di Kedubes Inggris, Gus Dur mengatakan, "Segera setelah saya kembali ke Jakarta, akan saya tanya Xanana, mengapa tidak tinggal di rumah saya saja. Kita 'kan bersaudara. Akan saya jamin keselamatannya." Mengenai usulan pengiriman pasukan perdamaian PBB, Gus Dur menyatakan setuju pengiriman pasukan internasional asalkan berasal dari negara anggota ASEAN, yang diharap bisa memahami kondisi sosial budaya di Timtim. Ia menentang inisiatif pengiriman pasukan dari Eropa, Amerika Utara, AS, dan terutama Australia. Gus Dur menyangsikan itikad Menlu Australia Alexander Downer, yang disebutnya hanya "berambisi meraih Hadiah Nobel". Menyikapi pemihakan personel Australia dalam penentuan pendapat di Timtim, Gus Dur mengusulkan agar hubungan antara negara Australia-Indonesia dibuat sedingin mungkin. Selain itu, hubungan bilateral Indonesia dengan Timor Timur di masa mendatang hanya setingkat wakil duta besar (charge d'affaires), dan bukan setingkat duta besar, sampai Indonesia yakin bahwa Timtim tidak dimanfaatkan oleh kekuatan asing untuk memonitor Indonesia. Dia juga menyinggung perlunya pemahaman yang benar oleh masyarakat internasional atas kejadian-kejadian yang berlangsung di Indonesia, yang antara lain diakibatkan perilaku personel Misi PBB di Timtim (Unamet) yang berpihak (terutama personel dari Kanada dan Australia). "Kami butuh teman yang mau memahami duduk persoalan yang sebenarnya tanpa berpihak, yang tidak sekadar menuding ke arah kami," demikian Gus Dur kepada wartawan Belanda yang mewawancarainya. "Indonesia tengah mengalami masa yang sangat sulit. Harga diri kami tengah diuji." >From: [EMAIL PROTECTED] (Yvonne Setzepfandt) >To: [EMAIL PROTECTED] >Subject: Orang Indonesia seperti anak manja. >Date: Sat, 11 Sep 1999 02:10:25 +0200 > >Katanya bangsa indonesia bangsa yang beragama, kenyataannya gampang >membunuh sesama manusia, malahan tipu muslihat terus menerus keluar dari >mulut pemimpin2nya. >Katanya mau menepati janji dan menjaga keselamatan orang timtim, namun >tidak dipenuhi. >Sekarang timtim sudah hancur lebur, orang timor dibantai tanpa hentinya, >dunia internasional melihatnya dan merasa pedih di hati, mereka tidak >dapat lagi menahan diri, mau menolong, mau mengirim pasukan, karena >indonesia hanya manis di mulut, di hati jangan, eh, malahan dituduh >macam2, sampai kapan bangsa indonesia mau menjadi dewasa. <Kalau >dikritik, langsung seperti anak manja, mulai mengecam orang lain, mulai >merengek dan menangis dan menendang seperti anak manja yang tidak pernah >dididik baik oleh orang tuanya, sampai kapan mau jadi dewasa?? Di tahun >1945 kelakuannya seperti itu, sesudah merdeka 50 tahun lebih, eh, masih >begitu. Kapan mau jadi dewasa? Stop saja ancaman sdr, mulailah melihat >ke dalam hati, Tuhan melihat semua yang sedang terjadi, dan pembantaian2 >yang terjadi pun Tuhan melihatnya, dan saya ngeri kalau memikirkan nasib >mereka yang sekarang main membantai, mencuri, dsb. di timtim, neraka >adalah tempat akhirat mereka. Kapan Indonesia akan menjadi bangsa yang >bukan beragama saja, tetapi sungguh2 takut akan Tuhan? ______________________________________________________ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com