On Sat, 11 Sep 1999, Siswanto Siswo wrote:

> Sumber 'anonim', diforward tanpa izin
> -------------------------------------
> Jangan remehkan Indonesia, bung!
> 
> Bila Indonesia ditekan terlalu keras, dan bila dunia barat sudah tidak adil 
> dalam perlakuannya kepada Indonesia, Vatikan sudah pilih kasih, maka jangan 
> kaget:

Ini propaganda apa lagi?  Pake anonim segala.... jangan2 ini tangan
militer yang mau jual obat.  Maaf, di sini kumpulan orang2 berpikir bukan
a bunch of idiots.

> 1. Hak sejarah nusantara akan dipakai dalam menolak hak Portugal atas Timor 
> Timur, karena dalam sejarah nusantara, kerajaan Majapahit berwawasan 
> meliputi Timor Timur saat ini dan pesisir Australia utara, 

Weleh...weleh...weleh...kenapa ngajak rakyat Indonesia mundur ke jaman
Majapahit?  Kita ini mau memasuki abad ke-21, jadi kalau anda mau mundur
ke abad ke-5, ya pergi sana sendiri atau masuk ke hutan saja bertapa.

> positif bila Indonesia sudah mau melakukan jajak pendapat atas Timor Timur, 
> maka dukunglah dengan sewajarnya, jangan terlalu ditekan dengan ancaman 
> apapun, atau akan merugi semuanya.

Ini memalukan sekali, kita ini negara pengemis, koq ngancam orang2 yang
selama ini nyumbang duit untuk kita beli makan, peluru, senjata, baju,
dlsb.  Tahu dirilah supaya jangan kualat. 

> 2. Kalau Australia terlalu sok jago, sok suci, sok hebat, maka revolusi 
> sosial atas hak-hak Aborogin akan meletup secara internasional sebagai 
> balasan kecongkaannya.

Wah, bagaimana dengan hak-hak suku-suku asli di Irian, Maluku, Kalimantan,
Sulawesi, NTB, NTT, dan Sumatera?  Bisa-bisa meletup revolusi sosial suku-
suku asli di daerah2 luar Jawa kalau pemerintah dan militer Indonesia
meneruskan pembantaian di Timtim dan pasukan PBB gagal masuk ke Timtim
secara damai, sebab bantuan dana untuk Indonesia akan distop.  Mau bayar
hutang luar negeri saja sudah kepayahan, mau sok ngancam lagi....
bercerminlah lebih banyak supaya tidak malu-maluin diri sendiri ah.

> 3. Kalau negara-2 barat berani masuk tanpa izin ke teritori Indonesia, maka 
> TimTim akan menjadi Vietnam ke dua, dan Indonesia akan perang mati2an, China 
> dan Asean akan membantu, so apa bedanya perang dingin dan perang sekarang, 
> dosa-dosa siapa, lebih banyak korban mana ? Cuba kedua akan ada yang besar 
> wilayahnya.

Apa sih maksudnya?  Pokoknya, kita itu negara cinta damai.... jadi jangan
lagi biarkan militer Indonesia membantai dan menteror orang2 sipil.
Lagipula, militer kita belum pernah menang lawan pasukan bersenjata
seperti di Aceh, Timtim dan Irian.  Jadi, mari hentikan kematian prajurit2
kita dari suatu perang bodoh untuk tujuan yang bodoh.  

> 4. TimTim yang sudah merdeka tidak akan aman, kalau TimTim akan dipakai 
> untuk kepentingan asing, sebagai pangkalan militer asing misalnya, atau 
> sebagai basis pemecah kedaulatan tanah air Indonesia, karena Indonesia yang 
> kuat memang tidak disukai oleh negara-negara Barat. Karena itu kalau TimTim 
> akan dipakai barat sebagai basis alat pemecah negara Indonesia persis 
> berfungsi seperti Israel di Timur Tengah, dan selama TimTim tidak bisa 
> menjadi tetangga yang baik, maka kekacauan akan terus ada. Maka wahai barat, 
> wahai Australia jangan campuri terlalu banyak urusan Indonesia dengan TimTim 
> dengan macam-macam tekanan.

Wah....terlalu jauh menghayal.  Mimpi apa rupanya semalam?

> 5. Kalau negara-negara US, UK, OZ, dll masih model diktator, mendikte, apa 
> boleh buat (yang bergaya lebih militeristis itu siapa ?). Tiga doktor nuklir 
> dan kimia yang masih muda di bawah 30an tahun, mengatakan hanya diperlukan 
> waktu 29 hari untuk merakit hulu ledak nuklir, bila Uranium murni sudah 
> siap, dan hulu ledak itu akan dipasang di ujung cone Exocet dan dioperasikan 
> lewat kapal selam. Sama-sama frustasi, sama hancur, silahkan kalau mau 
> menekan dengan segala cara : ekonomi, militer, sosial, dll. Jangan turuti 
> kegilaan dan kesombongan Australia !

Wualah....ini waktu tidur mimpi buruk, jadi bangun tidur langsung ngoceh
macam-macam.  Minum air putih sana supaya sadar kalau tentara kita itu
menembaki dan membunuh rakyat tak berdosa.  Kalau kita tidak halangi
kegilaan mereka, maka dosa itu tertanggung atas anak-cucu kita.  Sadarlah!

> 6. Hai Australia, jangan campuri dan pandang ringan Indonesia.
> Indonesia tanpa Australia, no problem !!!
> Australia tanpa Indonesia, big problem !!!
> Australia hanya berani koar-koar, kalau tanpa dukungan super power akan mati 
> kutu, modalnya hanya west and white.

Mimpi apa pula ini.  Selama ini yang bantu kita itu ya Australia, khan
bertentangga.  Buktinya banyak orang2 pintar Indonesia itu made in Oz.
Betul, Oz ini cuma koar-koar doang sebab dia khan bukan penentu kebijakan
dunia, harus sowan dulu ke PBB dan Indonesia.  Masalahnya, Indonesia itu
berlagak seperti juru damai di Timtim, tapi nyatanya membunuh dan
menjarah.  Inilah yang harus dihentikan oleh orang2 Indonesia sendiri.
Tapi karena militer Indonesia itu bersikap seperti teroris, maka
diperlukan tekanan militer asing (baca: pasukan PBB, bukan pasukan Oz)
untuk menghentikan mereka (toh militer kita dilatih dan dipersenjatai oleh
negara2 barat, bukan negara2 Arab atau Afrika).

> 7. Cam kan lah semua ini. Jangan sampai ada deklarasi perang, karena kalau 
> ada perang, Indonesia hanya akan kirim 20 juta bonek orang Jawa Timur  ke 
> Darwin dan kencing bersamaan, maka akan banjirlah benua Australia. Hilang 
> kau Howard dan Downer ditelan Nyi Roro Kutub Kidul.

Oh....sampeyan ini main ketropak toh....saya kira serius.  Silahkan
lanjutkan lawakannya....kita-kita merasa terhibur koq!

> wes-e-wes
> bablas

bablas opo ne?

Kirim email ke