-----Original Message-----
From:   Satrio
Sent:   Wednesday, September 15, 1999 2:34 PM
To:     Teknologi
Subject:        RE: Re: Klarifikasi kegombalan UNAMET (Re: AID and economic war)

Rekan-rekan,

Dalam membuat analisis, mungkin ada baiknya kita tidak memukul rata semua
elemen di RI. Ada hal menarik berkaitan dengan kesediaan RI menerima pasukan
PBB.

Pres. Habibie mengumumkan di SCTV, tentang kesediaannya menerima/mengundang
pasukan PBB, TANPA PRASYARAT apapun. Artinya, komposisi dan negara mana pun
yang ikut serta di kontingen PBB adalah terserah sepenuhnya pada PBB.

Tak sampai semenit kemudian, juru bicara TNI, Mayjen Sudardjat, mengatakan,
TNI menolak Australia ikut dalam pasukan PBB.

Tak sampai semenit kemudian lagi, Ketua Golkar Ir. Akbar Tanjung mengatakan,
Golkar menolak keikutsertaan AS, Australia, Portugal, Selandia Baru, dan
Kanada dalam Pasukan PBB, dengan alasan kelima pihak itu punya kepentingan
sendiri di Timtim.

Nah, menarik ‘kan? Singkatnya: sikap Habibie tidak identik dengan TNI dan
tidak identik dengan Golkar.

Ali Alatas, saya kira, sebagai Menteri mau tak mau harus ikut suara Habibie.
Namun tidak ada jaminan bahwa suara Habibie ini tidak akan ditorpedo on the
ground di Timtim.

Satrio

From:                   [EMAIL PROTECTED]
Sent:                   Wednesday, September 15, 1999 6:09 AM
To:                     Multiple recipients of list
Cc:
Subject:                        Re: Klarifikasi kegombalan UNAMET (Re: AID and 
economic war)

Mungkin perlu tanya di Kemlu RI.  Saya cuma nonton di TV, nggak punya hard
copy.  Yang jelas kalau anda jeli mengikuti kata-kata ALi ALatas, maka
jelas sudah beberapa hari ini dia tidak lagi ngomongin kegombalan UNAMET
yang rupanya diciptakan oleh TNI.  Bagaimanapun Ali Alatas itu orang tua
yang tidak mau menipu terus di dunia internasional.

> salam sew-e-wes

salam yo wes....

> ______________________________________________________
> Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
>

Kirim email ke