From: Djoko Luknanto <[EMAIL PROTECTED]>
>Semoga "jendral kancil" kali ini benar-benar tidak hanya mengeluarkan
>sekedar jurus politik ... namun benar-benar dari dalam lubuk hati ...
>mereka ingin menolong yang tertindas

Oom LaMotta Luk

Yang saya dengar agak aneh, Indonesia meminta Peace Keeper, tapi diberi 
Pasukan MultiNasional dengan mandat bisa menempuh segala cara.

Kalau Oz, menuduh Indo dibalik militia pro-integrasi, otomatis pasukan Oz 
akan dibalik militia anti-integrasi, Fretilin akan membonceng pasukan Oz. 
Soalnya mana berani mana bisa pasukan Oz masuk ke daerah tanpa pemandu orang 
lokal, data-data lokal yaitu pasti dari militia anti-integrasi

Jadi semua memang sandiwara, Media Oz cerita koar-koar TNI dibelakang 
militia, tapi tentu mereka TIDAK akan cerita kalau pasukan Oz dibelakang 
militia ANTI-intergrasi. Mana berani masuk TimTim tanpa bantuan militia Anti 
- integrasi. Media Oz hanya cerita, bahwa pasukan Oz sudah mendapat semua 
data TimTim, titik, asal dari mana tidak akan disebut. so, again Media oz 
telah berat sebelah.

Dan saya akan sedih, kalau anak dan keluarga Pasukan Oz hanya akan 
mendapatkan kalung dan cincin sang ayah yang maju ke medan tempur, karena 
5000 eks pasukan KOPASUS akan disersi dan menyambut Pasukan Oz.
Betul kata Oom Look, lebih baik, pasukan Oz membantu orang Aborigin saja, 
membangung perumahaan mereka, bla...bla...bla... daripada berhadapan dengan 
pasukan disersi.

Benarkah dengan campur tangan negara asing TimTim akan lebih baik ?
Darah akan terus membanjiri TimTim dengan darah tetangga. menyedihkan.
Sayang mereka adalah korban politiknya Howard yang berambisi jadi Presiden, 
marahlah rakyat Oz kepada Howard. Judith tells your PM.


5.000 Desersi TNI Dari Batalyon 744
Dan 745 Siap Perangi Pasukan PBB
http://www.waspada.com/
Rabu, 15 Sep 99

     JAKARTA (Waspada): Rakyat Timor Timur (Timtim) yang selama ini menjadi 
anggota TNI dan Polri mencapai 7.000 orang. Dengan menangnya 
pro-kemerdekaan, 5.000 di antaranya bertekad akan desersi dari TNI dan 
Polri. Mereka akan kembali ke Timtim untuk mempertahankan daerah 
kelahirannya dan berperang dengan kelompok pro-kemerdekaan maupun pasukan 
asing yang masuk.

     "Sebagian dari anggota TNI asal Timtim, yang akan desersi itu berasal 
dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Mereka cukup terlatih," ujar sumber 
Selasa (14/9). Masih kata sumber itu, mereka-mereka yang desersi ini tidak 
akan mempersoalkan lagi, apakah pemerintah Indonesia mendukung mereka atau 
tidak. Tujuan mereka hanya satu, berperang dengan orang-orang Fretilin yang 
nota bene beraliran kiri. "Jangan sampai orang-orang kiri berkuasa lagi di 
Timtim," ungkap sumber lain.

     Sumber itu, belum bersedia mengungkapkan, di mana keberadaan 5.000 
tentara yang akan desersi tersebut. Hanya dikatakan, sebagian dari mereka 
telah berada di Timtim dan siap melakukan gerilya, untuk mempertahankan 
daerah kelahirannya dari jamahan komunis.

     Kapuspen Hankam/TNI Mayjen Sudrajat saat dihubungi Selasa (14/9) pagi 
menyatakan, silakan saja bilang ada anggota TNI asal Timtim yang akan tetap 
tinggal dan berjuang di provinsi termuda itu. Tapi, mereka harus tetap 
keluar dari TNI. Sebab, mereka tidak bisa secara formal menggunakan nama 
TNI. "Bagi anggota TNI, kala status Timtim resmi lepas dari Indonesia, 
semuanya harus pindah dan meninggalkan Timtim. Kalau tetap ada yang bertahan 
atau bersi-keras tinggal, silakan saja. Namun, mereka harus keluar dari 
TNI," ujar Sudrajat.

     Ditegaskannya, TNI tidak punya kewenangan dan kedaulatan lagi di 
Timtim. Sebab itu, TNI akan menarik semua perlengkapan dan senjata yang 
dimiliki oleh orang-orang itu. "Jadi, mereka bisa berjuang, karena itu hak 
mereka dan ini juga adalah negara demokrasi. Hanya saja, mereka tidak bisa 
berjuang atas nama TNI. Bukan berarti kami tak mendukung, melainkan kita 
tidak bisa berbuat seperti itu. TNI secara organisasi dan seluruh unit 
jajaranya harus keluar dari Timtim," paparnya lagi.

     Menurut keterangan, putra asli Timtim umumnya terdapat di Batalion 744 
dan Batalion 745. Bisa dikatakan, jumlah orang Timtim di kedua batalion 
tersebut mencapai 70 %. Kedua batalion ini merupakan batalion teritorial. Di 
samping itu, putra asli Timtim terdapat di berbagai kesatuan lain, di 
antaranya Kopassus.

     Asisten Operasi dan Strategi Pasukan Prointegrasi, Victorino A Dos 
Santos yang diminta pendapatnya membenarkan hal ini. Dia menegaskan, sampai 
saat ini para milisi prointegrasi dan anggota TNI asal Timtim akan tetap 
tinggal di Bumi Loro Sae. Mereka tidak akan meninggalkan tanah kelahirannya.

     Dengan adanya hal ini situasi di Timtim tampaknya akan semakin panas. 
Apalagi, sampai Senin malam, belum ada kesepakatan untuk melakukan pertemuan 
antara pihak prointegrasi dan prokemerdekaan. "Anggota TNI asal Timtim sudah 
sepakat tetap bergabung dengan pasukan kami dan tetap mendukung 
prointegrasi, ujar Victorino.

     Tentang potensi konflik bila prointegrasi bertahan di Timtim, Victorino 
justru menuduh prokemerdekaanlah yang selama ini berusaha memproklamirkan 
diri. Padahal, berbagai kecurangan yang dilakukan UNAMET belum 
dipertanggungjawabkan. Victorini juga akan bertahan di Timtim untuk 
membuktikan di lapangan, apakah pasukan Dewan Keamanan (DK) PBB yang 
dikirimkan ke Timtim bisa bertindak netral atau tidak.

     Karenanya, prointegrasi mempersilakan masuknya pasukan keamanan PBB. 
Nanti kita lihat di lapangan; bisakah mereka bertindak netral memperlakukan 
rakyat Timtim, ujar Victorino.

     Victorino menambahkan, pemerintah Indonesia mestinya melepaskan masalah 
keamanan ke PBB. Dengan harapan, tanpa campur tangan Indonesia, masyarakat 
Timtim akan melihat sendiri bagaimana netralitas kerja DK PBB di lapangan.

______________________________________________________
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

Kirim email ke