amat wrote: > > Kasihan dong nasib petani dan sektor ekonomi kerakyatan kita. > > kalau kita bicara tentang petani, siapa sebenarnya acuan kita? orang orang > seperti yang sesudah kebun jeruknya ludes karena tidak ekonomis, kemudian > tanahnya dibagi bagi dan diwariskan kepada anaknya, yang kemudian oleh > anaknya itu dijual untuk beli sepedamotor untuk bergaya dan ngojek? atau > kita mengacu pada orang orang seperti bob sadino? Mungkin seperti Bob Sadino. Soalnya, membela ekonomi kerakyatan pun sebenarnya adalah memanjakan mereka dengan proteksi ini dan itu yang ujung-ujungnya membuat mereka nggak maju. Toh mereka tetep miskin dan kita akan terus merasa bersalah melihat kemiskinan mereka. Padahal esensinya adalah menggiatkan mereka berusaha, merubah budaya pemalas menjadi rajin, dan bukan dengan memanjakannya. Kalo ini tetap dipertahankan, ya pemerintah sendirilah yang harus ditunjuk sebagai si bodoh. Contoh lain yang besar-besar beginian sih ente tau sendiri ... bogasari, krakatau steel, hero, matahari dll memble setelah pasar bebas dibuka ..... habis, mereka anak mami sih.