Maaf, Anda keliru kalau menganggap yang beli apel atau jeruk luar negeri itu
adalah hanya mereka yang punya simpanan dollar.

Kalau Anda mau ikut bersama saya langsung “turba” ke pasar-pasar tradisional
(yang kalau hujan, becek) di kawasan Depok, daerah rumah saya, Anda akan
lihat bahwa banyak apel amerika, jeruk mandarin dan sunkist australia dijual
di sana. Dan yang membelinya adalah warga Indonesia biasa yang (saya berani
bertaruh) tidak punya simpanan dollar.

Mengapa orang beli apel amerika? Karena beda harganya tidak terlalu jauh
dengan apel malang, tapi rasanya lebih renyah. Dari beda harga dan selisih
yang tipis ini (tapi kualitas jauh lebih baik) orang lebih suka beli buah
impor.

Barang impor dalam beberapa hal malah lebih murah. Contohnya gula pasir
impor, yang (karena kebijaksanaan Memperindag yang “kacau”) lebih murah dari
gula lokal. Itu sebabnya petani tebu terjepit dan pabrik gula lokal terancam
bangkrut (sebagian malah sudah tutup). Masalah yang kelihatan sepele dari
kacamata elite ini adalah soal hidup-dan-mAti bagi petani.

Satrio

From:                   [EMAIL PROTECTED]
Sent:                   Thursday, September 16, 1999 9:29 PM
To:                     Multiple recipients of list
Cc:
Subject:                        aku cinta produk indonesia


take it easy lah mas.  semua orang juga tahu bahwa hanya 'segelintir' orang
kaya indonesia yang beli buah-buahan impor (yang punya simpanan dollar
tentu saja).  seruan ini sudah lama di gemakan di indonesia (jauh sebelum
tim-tim jajak pendapat), bahkan kalo bisa buah-buahan kita di ekspor.
At 01:58 AM 9/17/99 +1000, you wrote:
>
>
>From:  [EMAIL PROTECTED]
>Sent:  Thursday, September 16, 1999 10:23 AM
>To:    Multiple recipients of list
>Cc:
>Subject:       Re: Boikot Export Import, silahkan
>
>Terlepas dari soal sengketa RI - Australia, kita di tengah krisis ekonomi
>sekarang ini (apalagi ada ancaman pemutusan bantuan ekonomi) memang
>sebaiknya memprioritaskan beli produk dalam negeri.
>
>Kasihan dong nasib petani dan sektor ekonomi kerakyatan kita. Kalau kita
>tiap hari lebih senang beli jeruk Australia yang untung ‘kan petani
>Australia (yang sudah jauh lebih makmur dari petani kita, seperti beda
>antara bumi dan langit).
>Kenapa tidak beli jeruk Medan, apel Malang, mangga arumanis, dll. Mungkin
>rasanya tidak seenak apel Amerika, tapi kita memang harus belajar prihatin.
>
>Apa artinya gaya hidup Wah kalau ternyata semua adalah hasil dari UTANG???
>Yang ujungnya juga harus dibayar anak cucu kita!
>
>Satrio

Kirim email ke