> Yw: Setahu saya, sih, yg tugas di Timtim itu terdiri dari > dua kelompok, yaitu yg organik (lokal setempat), dan > non-organik (kiriman dari daerah lain). Yg kiriman, logisnya > adalah pulang ke induk pasukannya (tergantung dimana > induk pasukannya bermarkas, kalo asal Jatim, ya ke Jatim, > kalo Sulawesi ya sulawesi, dst). Nah, yg organik itu: > > Yg AU/AL, ya sedikit reorganisasi (penempatan ulang); > ke pangkalan lain, karena pangkalan di sana tentunya > dibubarkan/ditutup. > > Yg tentara (AD), kan berada di bawah Dam Udayana (yg > induknya di Denpasar), ya ini tetap berada di bawah > Dam Udayana. Secara konsep, itu terserah Panglimanya. > (Pangdam). Korem Timtim (Wiradarma?), logisnya ya dibubarkan. > Dan unsur-unsur korem ini ada sekian batalion dan unit kerja > setingkat batalion, ya reorientasi. Bisa saja batalion > tempurnya pindah markas ke border (ntt), tapi unit-unit > administratifnya, kayaknya tidak perlu (dan malah lucu kalo > ngungsi ke Ntt). amat: apakah sekarang masih lucu? ini pikiran propokotor, lho ya. jangan diterus-teruskan: kok sepertinya di mana ada militer [ad?], di situ timbul kerusuhan: aceh, ambon, semanggi. sekarang korem wiradharma pindah ke maumere [?]. kenapa tidak di kupang saja? pikiran propokotor saya menjawab: karena orang-orang kupang, terutama kaum mudanya, tidak menghendaki preman baik yang [bersenjata] resmi maupun tidak resmi; dan penolakan ini tidak pertama- tama ditunjukkan lewat 'unjuk kekuatan', melainkan persuasi lewat pembentukan opini publik. apakah di maumere [?] tidak ada penolakan? saya kira ada. cuma....... akankah kerusuhan di maumere, flores, akan segara menghiasi koran? dengan segenap kekawatiran, saya berharap: mudah-mudahan, tidak. bukan karena tidak ada 'koran' di sana, melainkan karena memang kerusuhan itu tidak ada. semoga..... > > Ngomong-ngomong, Pak Amat kenapa ngurus soal ini? amat: memangnya saya ngurus soal ini? nehi....cuma curious saja. ih hik.