At 21:07 13/10/99 +1100, you wrote:
>Pak Pudjo,
>
>Some interesting possibilities, I agree. I do hope that the next 10 days do
>not "explode" in front of us.
>
>Now, regarding the 2 photos. They are not exactly the same, pak pudjo. One
>is taken just after the other. The first shows the the small escort "jeep"
>in front of the truck going almost straight while the second photo shows the
>"jeep" starting to turn. (comment, pak?) Not a big difference, but still
>different.
pak Byriel yth.
Ya jelas 'sama tidak sama' tho pak, karena objeknya moving dan ada angle
dalam pengambilan photo. Ini biasa dan normal saja, tho pak.
I really wish I had captured the photos and could do an exact
>comparison. Anyway, what is the point ?, to take the pasukan out, or put him
>in is so easy for a person with software skills. So, WHY would one paper
>want him in and one paper want him out ?. Because the Oz paper would be
>trying to make the TNI unpopular and the Indonesian paper would be trying to
>make the pasukan unpopular. Journalists have a LOT to answer for, in my
>opinion. We should be throwing rocks at the journalists, not the TNI or the
>Unifet troops.:)
Tetapi kalau benar photo yang terbit di Oz itu di sensor, maka
jawaban Gus Dur, salah satu capres RI tentang pers Oz begini pak:
GUS DUR: PERS AUSTRALIA SENGAJA DISKREDITKAN INDONESIA
Wednesday, October 13, 1999/7:59:35 PM
Jakarta, 13/10 (ANTARA) - Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama Abdurahman Wahid
mengatakan, media massa Australia dan pers dari berbagai negara lainnya
serta segelintir media nasional, secara sengaja berusaha menjelek-jelekkan
atau mendiskreditkan Indonesia.
"Mereka tidak senang Indonesia menjadi maju dan besar," kata Abdurahman
Wahid atau Gus Dur seusai mengadakan pertemuan tertutup dengan Presiden BJ
Habibie di kediaman Kepala Negara di Kompleks Patra Kuningan, Jakarta
Selatan, Rabu malam. .........del....
-----------------------------
PR:
Kalau saya mengemukakan pendapat saya, ntar di sanggah: "ah apa dan siapa
sih pudjo itu?"
Tapi kalau Gus Dur yang ngomong tentu ada alasannya yang kuat.
anyway, dari pembicaraan orang-2 Oz dengan saya selama ini, mereka
rata-rata mempunyai pendapat:
- kita harus membedakan antara: people, pemerintah dan pers/media of Oz,
karena banyak people Oz yang tidak suka ke pemerintahnya atau ke pers-nya.
- pers/media Oz yang bias ke Indonesia, barangkali karena masih ada dendam
atas kematian 5 wartawan Oz/NZ di TimTim di tahun 1975. Kematian itu
sendiri masih penuh tanda tanya apa penyebabnya dan siapa yang harus
bertanggung jawab. Persis, siapa yang bertanggung jawab atas kematian kawan
saya: Sander Thoenes dari Financial Time,. Interfet juga tidak mau
bertanggung jawab, alasannya karena suasana chaos. tetapi pada 5 wartawan
Oz/NZ ada kecenderungan bahwa Indonesia harus bertanggung jawab. Ini juga
tidak fair, menurut hemat saya.
kembali ke masalah photo:
final decision adalah Ketua Dewan Redaksi, karena wartawan photo dan berita
secara struktural hanya merupakan kaki tangannya Ketua Dewan Redaksi. So,
pers itu sendiri mempunyai angle dan interest sendiri tergantung siapa
Redaksinya.
Dari media lahirlah kedamaian, tetapi dari media pula lahirlah perang.
Titik temu pertama agar supaya Indonesia dan Australia bisa hidup
berdampingan dengan baik, adalah 'adanya media yang mendukung ke arah
tujuan itu'.
Wassalam
Pudjo Rahardjo
Salam
pudjo
>
>Salam, Pak Pudjo
>
>Ivan L Byriel
>3D Seismic Q.C.S.
>Betara, Jambi
>INDONESIA
>62-(0)21-2500222 ext 3190
><[EMAIL PROTECTED]>
>
>>
>> hanya dalam topik kita ini, tolong sekali lagi diingatkan 'batasan'
>(scope)nya
>> ada dua photo dalam kejadian yang sama tempat sama
>> satu terbit di Indonesia dengan 3 objek:
>> truk TNI - orang lempar batu - pasukan Oz
>>
>> dan satunya terbit di Australia : dengan hanya dua objek:
>> truk TNI - orang lempar batu.
>>
>> anyway itu haknya editor the Australian, tetapi juga haknya orang yang
>> kebetulan melihat dua photos itu :-)
>> saya tidak tahu kira-kira apa yang terjadi misal SMH besok menerbitkan
>> photo yang dengan 3 objek itu.
>> Apa orang Australia tidak akan bingung juga :-)
>>
>> Wassalam
>> pudjo
>>
>>
>>
>
>
>