Senang sekali bisa dengar info dari berbagai sumber.
Walopun kebenaran berita/gossip/issue atau apalah namanya sering-sering
tergantung pengirim berita, tapi memang saat ini ada manfaatnya mendengar
berita dari berbagai sumber.
Jangan lupa kalo ada info tambahan/terbaru agar tetap di cc in ke Indoznet
juga ya bung Satrio.
Thanks
Partahi
At 02:28 AM 16/10/1999 +1100, you wrote:
>
>
>-----Original Message-----
>From: Satrio
>Sent: Friday, October 15, 1999 9:49 PM
>To: Teknologi
>Subject: Kehadiran Wakil Mahasiswa di MPR
>
>
>BURZAH ZARNUBI DAN KIVLAN ZEIN SUSUPKAN EMPAT MAHASISWA
>JAKARTA, (15/10/99). Burzah Zarnubi dan Mayjen TNI Kivlan Zein diduga kuat
>otak di belakang skenario masuknya empat “wakil mahasiswa” yang ikut
>mendengarkan pidato pertangung jawaban Presiden Habibie. Sejauh ini,
>Mahasiswa Jaringan Kota menolak tawaran dialog yang ditawarkan ketua MPR
>Amien Rais.
>Mantan aktivis HMI, Burzah Zarnubi dan Mayjen TNI Kivlan Zein ditengarai
>mengambil kesempatan dalam kesempitan menyusupkan empat mahasiswa binaan
>mereka untuk ikut mendengarkan pidato pertanggung jawaban Presiden Habibie,
>dalam Sidang MPR, Kamis (14/10) malam. Mahasiswa Jaringan Kota menolak
>tawaran dialog Ketua MPR, Amien Rais karena dialog itu cuma akan jadi
>kanalisasi politik.
>Keterlibatan Burzah, mantan ketua yayasan Himpunan Kemanusiaan dan Keadilan
>(Humanika) di balik masuknya empat orang mahasiswa ke gedung DPR-MPR itu,
>yang diklaim Amien Rais sebagai wakil mahasiswa diperkuat beberapa sumber
>SiaR. Seorang sumber menyebutkan, “Empat orang mahasiswa itu bukan tokoh
>gerakan mahasiswa dari elemen besar melainkan anggota ormas tertentu. Empat
>orang itu adalah; Ade mahasiswa Univ. Nasional, Ka’ban mahasiswa Univ.
>Nasional, Anis, mahasiswa Univ. Gunadharma dan seorang mahasiswa Unija.”
>Sumber SiaR yang pernah dekat dengan Burzah menerangkan, “Keempat mahasiswa
>itu anggota Himpunan Mahasiswa Islam faksi Cilosari, Cikini, dan mereka ini
>anak didik Burzah”. Sumber itu menambahkan mereka diminta Burzah masuk ke
>MPR mengatasnamakan mahasiswa agar klaim ada perwakilan mahasiswa ikut
>mendengarkan pidato pertangung jawaban Habibie.
>Pernyataan itu dipertegas oleh Ubaidillah Badrun, mantan Ketua Umum Himpunan
>Mahasiswa Islam, faksi MPO, “Empat orang itu memang anggota HMI Cilosari,
>mereka orangnya Burzah.”
>Kecaman keras datang dari elemen gerakan mahasiswa seperti Forum Kota
>(Forkot), Front Aksi mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (Famred), dan
>Forum Bersama (Forbes). Berbagai elemen mahasiswa yang tergabung dalam
>Jaringan Kota itu bahkan menuduh mereka pengkhianat gerakan mahasiswa.
>Wahab, dari Famred menegaskan, “Sementara mahasiswa ditembaki seenaknya saja
>orang tak dikenal itu menjual nama gerakan mahasiswa.”
>Menurutnya, tak ada gunanya dialog dengan Amien Rais, karena ia seharusnya
>sudah tahu agenda tuntutan mahasiswa. Taufan dari Forbes menyesalkan hal itu
>sebagai kegenitan politik dan sikap oportunis. “Celakanya Forbes tak bisa
>mememungkiri bahwa Ka’ban pernah masuk organ kami, mereka memang orangnya
>Burzah,” kata mahasiswa Univ. Jayabaya itu.
>Sementara Roy Simanjuntak dari Forkot, mengatakan, ada pihak
>tertentu yang berupaya menyalip di tikungan. Burzah Zarnubi yang sekarang
>memimpin Gerakan Pemuda Reformasi Indonesia (GPRI), organisasi kepemudaan
>bentukan Habibie. ***
>
>-----Original Message-----
>From: [EMAIL PROTECTED]
>Sent: Wednesday, October 06, 1999 10:50 AM
>To: Multiple recipients of list
>Cc:
>
>
>