Teman-teman Indoz-net semua,


Sebagai berita tambahan untuk  susunan kabinet baru 
kiriman   Bung   W. Salasi,  saya mengutip berita dari 
Radio 'eks penjajah Belanda'  yang   mengulas bahwa:
"KABINET GUS DUR-MEGA PENUH BOPENG". Bagi
teman-teman   Indoz-net   yang   setuju  ataupun tidak, 
jangan lupa kirim "Cc" anda ke:      [EMAIL PROTECTED] 
Selamat membaca dan semoga bermanfaat (YLH).
====================================
Date sent:              Tue, 26 Oct 1999 17:37:07 +1100 (EST)
From:                   W Salasi <[EMAIL PROTECTED]>
Subject:                kabinet baru

> .. selamat bung, anda jadi menteri ... yang penting
> kepentingan rakyat yang diutamakan ...
> ----------
> 
> Selasa, 26 Oktober 1999, 13:05 WIB
> 
> Diumumkan Kabinet Baru
> 
> Jakarta, Kompas Online
   ----------[dihapus]-----------
[INDONESIA-L] Warta Berita - Radio Nederland, 26
Oktober 1999

[EMAIL PROTECTED]
Tue, 26 Oct 1999 14:45:04 -0600 (MDT) 
     
WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia
-----------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Selasa 26 Oktober 1999 15:10 UTC

* SUSUNAN KABINET BARU INDONESIA DIUMUMKAN
Susunan kabinet pemerintah baru Presiden Abdurrachman Wahid diumumkan.
Kabinet 'Persatuan Nasional' baru itu terdiri dari 25 menteri, beberapa
di antaranya adalah bekas anggota kabinet lama. Yang mencolok adalah
kehadiran orang-orang militer dalam kabinet baru itu. Panglima TNI
Jenderal Wiranto menjabat Menteri Koordinator Politik dan Keamanan.
Panglima TNI dijabat Laksmana Widodo. Untuk pertama kali jabatan itu
dipegang oleh perwira Angkatan Laut dan bukan dari Angkatan Darat.
Menteri Pertahanan dijabat seorang sipil, yakni Juwono Sudarsono.
Seperti banyak diduga semula, Menteri Perekonomian adalah Kwik Kian Gie,
pembantu dekat Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri. Menteri Luar
Negeri baru adalah Alwi Shihab, pembantu Presiden Wahid. Enam partai
politik diwakili dalam kabinet baru itu.

** TOPIK GEMA WARTA: KABINET GUS DUR-MEGA PENUH BOPENG

INTRO: Dalam kabinet Wahid-Mega tidak ada satupun mantan tahanan
Soeharto. Hampir semuanya adalah mantan Golkar, TNI dan Korpri, yang
sudah ganti jacket. Berikut laporan rekan Syahrir dari Jakarta.

Penyusunan kabinet Wahid-Mega yang juga disebut sebagai Kabinet
Persatuan Nasional ternyata berjalan sangat alot. Diperlukan beberapa
hari bagi kedua orang itu untuk menyusun kabinet tersebut. Namun pada
malam terakhir, meski susunannya telah disetujui kedua-duanya, setelah
kedatangan Amien Rais, Gus Dur kembali melakukan perubahan. Maka
komposisi yang sempat bocor ke pers lagi-lagi mengalami perubahan.

Gus Dur sendiri mengakui kepada pers bahwa kabinet tersebut disusun lima
orang. Presiden, Wapres, Ketua MPR, Ketua DPR dan Panglima TNI. Sampai
hari Senen malam, Marzuki Darusman dan Akbar Tanjung masih menghubungi
Megawati di rumahnya. Tetapi menurut suatu sumber dalam pelbagai lobby
itu Megawati tidak mampu berargumentasi dan mempertahankan konsep
susunan kabinetnya. Akibatnya PDI Perjuangan hanya mendapat kursi Menko
Ekuin yang dijabat oleh Kwik Kian Gie dan Meninves/BUMN yang dipegang
Laksamana Sukardi. "Ini hanya merupakan hadiah Gus Dur bagi Megawati",
kata seorang teman Megawati.

Mimpi orang-orang PDI Perjuangan yang mengharapkan akan memperoleh 5
kursi penting pun pupus. Yang bergembira adalah kubu TNI. Mereka
menguasai 6 kursi. Jauh lebih banyak ketimbang PDI Perjuangan dan PPP.
Kursi-kursi yang diperoleh para jenderal itu merupakan kursi-kursi
basah. Terutama yang menyangkut Departemen Dalam Negeri, Pertambangan
dan Perhubungan. Ketiga departemen tersebut merupakan tambang uang dan
jabatan.

Lebih dari 50 persen merupakan mantan aktivis Golkar atau pemegang kartu
anggota Golkar dan Korpri. Mungkin hanya 3 atau 4 orang saja yang tidak
pernah terlibat dengan rejim Soeharto. Tetapi mereka yang optimis
mengatakan: "yang penting bukan orangnya tetapi substansinya". Maukah
mereka melanjutkan perjuangan reformasi?

Yang menarik tentunya adalah Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, orang
baik tetapi sangat pro-tentara. Untuk pertama kali memang setelah 46
tahun ada orang sipil yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Juwono
adalah putra Sudarsono, tokoh partai sosialis dari Cirebon yang pernah
menjabat sebagai Sekjen organisasi Sosialis Asia di New Delhi pada awal
revolusi. Menurut Gus Dur, Juwono dicalonkan oleh Wiranto.

Para pemimpin TNI itu tidak gila, jelas Gus Dur. Mereka memahami
keinginan rakyat saat ini. Karena itu mereka bersedia melepaskan kursi
Menteri Pertahanan. Tetapi sebagai imbalannya tampaknya mereka minta
departemen-departemen sumber uang yang bisa mengamankan kepentingan
mereka serta bisnis para kroni Suharto di pertambangan, perminyakan dan
perhubungan.

Tidak percuma Mbak Tutut jauh-jauh hari sudah mengerahkan orang-orangnya
seperti Fuad Bawazier dan Subiyakto Cakrawardaya untuk mendekati
partai-partai tertentu. Setelah gagal memasukkan orang-orangnya maka
tidak mustahil Tutut mendekati pihak TNI, jelas seorang pakar di suatu
lembaga studi. Dalam lingkungan seperti ini, jelas pejuang-pejuang
reformasi seperti Khofifah dan Hikam yang berasal dari keluarga besar
NU, tidak bisa berbuat banyak. "Bagaimana mungkin mereka harus berembuk
dengan menteri-menteri yang dibesarkan dalam suasana KKN Soeharto dan
ikut menikmati uang rakyat", kata seorang mahasiswa.

Tampaknya kalau dalam waktu 3 bulan mendatang ini tidak muncul
kebijakan-kebijakan yang merakyat, maka mahasiswa jelas akan kembali
turun ke jalan. Tetapi pasti kali ini mereka akan dihadang di jalan-
jalan oleh para satgas tertentu. Kini masyarakat tentu ingin melihat
kinerja kabinet Gus Dur-Mega ini. Sampai dimana janji-janji mereka dapat
dilaksanakan kabinet persatuan nasional ini. Para pengamat ekonomi dan
politik memberikan waktu 6 bulan untuk kabinet Gus Dur-Mega ini bekerja.
Maka program reformasi kabinet baru itu perlu segera diumumkan. Program
dan agenda yang dibuat para menteri baru ini harus memenuhi tuntutan
reformasi khususnya yang diperjuangkan para mahasiswa selama ini.

Barulah Marzuki Darusman yang akan menjadi Jaksa Agung yang sudah
berjanji akan segera menyeret Soeharto ke pengadilan. Tetapi dari
kelompok eks pendukung Habibie ada suara-suara yang miring. Mereka
berani bertaruh bahwa Marzuki pasti tidak akan berani menjadikan
Soeharto sebagai tersangka dalam waktu 3 bulan ini. Nasibnya akan sama
dengan Ismujoko atau Ghalib,kata mereka. Memang wajah kabinet ini
ternyata tidak banyak berbeda dengan kabinet yang sedianya akan disusun
Habibie. Sama-sama bopeng, kata seorang pendukung Habibie. Tetapi dalam
kabinet Habibie , dijatahkan 6 kursi penting bagi PDI-Perjuangan.
Sedangkan Golkar hanya 5, katanya tertawa.
-----------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui [EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
-----------------------------------

Kirim email ke