terima kasih bung yusuf. perkenankan saya menimpali:

> Yusuf L. Henuk:
>    Secara  pribadi,  justru  kalau  kita betul-betul
>    pintar, maka kita TIDAK perlu mengambil man-
>    faat yang sebesar-besarnya  dalam berhubung-
>    an dengan Oz, karena   'jeroannya' Oz seperti
>    iptek dapat kita ambil dari negara-negara yang
>    lebih maju dari Oz, seperti: "G-7".

mengomentari ini cukup pendek saja: nggak usah belajar
ke oz, nggak usah komunikasi lagi dengan oz, nggak
usah berdagang dengan oz, dan 'nggak-2 yang lain',
titik. tetapi tentu saja tidak seperti itu. pedagang
makassar saja sejak dulu berdagang dan berkomunikasi
dengan penghuni benua ini, dan tidak menutup mata,
perdagangan kita (walau sering thekor) masih tetap
mendapat untung (perlu pintar-2 kita agar lebih banyak
untung ke kita), 17 ribu lebih pelajar dan mahasiswa
kita di oz mestinya mereka melek untuk datang ke oz,
dlsb. sejak dulu kita ini terlalu santai. belajar atau
berada di oz mestinya dapat manfaat lebih banyak, kok
nggak mau ngambil. mau ke g7 atau g10, ya silahkan
saja. yang saya maksudkan, kita ini sudah berhubungan
dengan oz, kenapa nggak kita manfaatkan sebesar-2nya
untuk kepentingan kita.

> Yusuf L. Henuk:
>     Teman  yang  baik adalah teman yang mendukung
>     sekaligus menjenguk kita   disaat  kita susah
> atau
>     sakit. Begitupun   juga  tetangga  yang baik
> adalah 
>     tetangga yang   ikut  merasakan    kesusahan 
> kita 
>     disaat kita susah.
> 
>     Jelasnya, masyarakat Ina 'cuek' terhadap Oz
> kare-
>     na "Oz suka memobilisasi pendapat internasional 
>     yang menyudutkan dan  mempermalukan Ina. Oz 
>     mengail   di air keruh, manakala Ina sedang
> sakit.
>     Sikap Oz telah buka kedoknya yang inginkan Ina
>     berantakan".
> 
>     Jelasnya,   dagang   dan  meningkatkan kualitas
>     bangsa   dapat   dilakukan  dengan negara yang 
>     jauh  letak geografisnya tetapi dekat sekali
> 'rasa
>     persahabatannya'.

saya setuju. tetapi kondisi yang 'sudah kita ketahui'
ini apa tidak bisa kita manfaatkan. pelajaran yang
kita berikan ke oz sudah cukup telak. saya kurang
tahu, interest rate di oz yang akan naik saat ini
apakah ada kaitannya dengan buruknya hubungan ina-oz,
kalau ya, ya barangkali sudah mereka rasakan.
'diam'nya oz saat ini merupakan interospeksi mereka
(atau ancang-2 mau nggebuk ina lagi?, rasanya mereka
tidak bodoh untuk itu). yang perlu diingat, berdagang
itu tidak selalu dengan 'sahabat'. justru dengan
berdagang ini, akan mendapat sahabat-2 baru.

> Yusuf L. Henuk:
>   Contoh: TIDAK perlu, riset dan tesis kita meng-
>   enai Oz, karena   kita   TIDAK mengabdi untuk 
>   selamanya   di  Oz. Memang ada baiknya kita
>   belajar tentang Ina   dari  kacamata asing agar 
>   lebih objektif. Tetapi  adalah  LEBIH   baik  lagi
> 
>   kalau kita   belajar   tentang Ina dari kacamata 
>   TIDAK   asing   agar  kita  TIDAK merasa TER-
>   asing kalau kembali  untuk mengabdi di Ina.
> 
>   Jelasnya, semua yang baik diikuti juga tidak ter-
>   lalu baik.  Begitupun   sebaliknya, semua  yang 
>   jelek ditinggalkan   juga tidak terlalu baik.  
> Apa-
>   lagi   ukuran  'baik'  dan 'jelek' tidak selalu
> sama 
>   bagi setiap warga negara dari setiap negara.
> 

siapa yang akan mengabdi selamanya di oz? menurut
kabar, orang ina yang di oz, hampir 100% pulang
kampung, sedikit sekali yang hobby ngendon di oz.

riset tentang oz menurut saya tetap penting. 'sekecil
apapun' oz. kalau kita sudah melupakan yang kecil, ya
susah.


Salam Ina juga,

W. Salasi & Yusuf L. Henuk
 
 


=====

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com

Kirim email ke