TOKOH TIPU MUSLIHAT : NICCOLO MACHIAVELLI
-----------------------------------------------------------
     Dia justru terkenal sebagai filosof dari Italia yang bajingan, biadab,
pendusta, dan amoralis, tapi telah mempengaruhi serta mengilahmi karakter
sebagian pemimpin di berbagai penjuru dunia dari abad ke abad untuk terus
memegang kekuasaan. Kalau memberi nasihat, suka nggak tanggung-tanggung
alias gamblang. Menurut dia, pemimpin yang ingin terus memegang kekuasaan,
mau nggak mau harus menggunakan kekuatan plus kekejaman, penipuan, dan
manipulasi.
     Nasib dia memang lain. Dia dikutuk serta diganyang oleh berbagai
filosof dan politikus. Bahkan banyak pihak menganggap dia seperti iblis bin
syetan. Nama dia sering dijadikan anonim kepalsuan dan kelicikan dalam
berbagai aspek kehidupan.
     Beragam pemikiran dia tentang kekuasaan dituangkan dalam buku "The
Prince" (Sang Pangeran). Inti buku ini : untuk mencapai dan mempertahankan
kekuasaan, pangeran harus menyingkirkan pertimbangan dan kebijaksanaan moral
dan etika demi melancarkan kelicikan dan kekuatan.
     Dalam "The Prince", dia bertanya, apakah pengaren harus dicintai atau
dibenci ? Menurut dia, pangeran harus ditakuti dan dicintai sekaligus. Tapi
jika harus dipilih, maka ditakuti lebih aman daripada dicintai. Sebab cinta
itu terikat oleh kewajiban yang membuat orang mementingkan diri. Sementara
itu akan terputus jika berhadapan dengan kepentingan diri. Sedangkan takut
didorong oleh cemas dan risau akan terkena sangsi atau hukuman.
     Selain itu, dia bertanya, bagaimana pangeran memegang kepercayaan ? Dia
mengisyaratkan, pengaren yang cermat tidak perlu memegang kepercayaan jika
segala apa yang sedang dilakukan bertentangan dengan kepentingan diri.
Sedangkan tiada dasar resmi untuk menyalahkan pangeran hanya karena telah
mengingkari janji.
     "The Prince" sering disebut buku untuk para diktator, karena memang
segala bentuk diktator yang terjadi di bumi ini banyak persamaan dengan buku
itu, termasuk Adolf Hitler, Joseph Lenin, dan Bennito Mussolini yang telah
leluasa membunuh, membantai, dan meracuni manusia dengan jumlah tidak
tanggung-tanggung. Napoleon Bonaparte juga konon pada waktu senggang sering
membaca "The Prince" sambil tidur santai. Sebenarnya semua itu bukan ide
langsung dari Niccolo Machiavelli, tapi berdasarkan teknik yang memang
pernah dilaksanakan oleh para pangaren masa lalu Misalkan Casera Borgia yang
sering dipujanya dan disanjungnya sebagai pangeran di Italia yang sukses.
Tapi kejelekan dia ialah menganjurkan untuk mencontoh semua trik mencapai
kekuasaan itu bagi mereka yang berambisi merebut atau mempertahankan
kekuasaan.
     Tapi yang ironis, dia malah belum pernah melaksanakan isi "The Prince",
karena memang belum pernah memegang kekuasaan. Malaah ketika
ditahan/disiksa, dia hanya nrimo saja, hingga banyak yang sinis, "Nasihat
saja yang pintar ... !"
     Dia lahir di Florence, tahun 1469 dari keluarga miskin, yaitu ketika
Italia mengalami puncak renaisance di mana terbagi jadi beberapa negara
kecil, termasuk Florence.
     Ketika memperoleh posisi penting di pemerintahan, ketika berusia 29
tahun, dia sering melakukan misi diplomatik dalam/luar negeri.
     Tahun 1512 Florence diserang Medici hingga terguling. Pemerintahan jadi
amburadul. Niccolo Machiaveli dipecat serta ditahan karena dianggap
memberontak. Lalu diinterogasi dan disiksa fisik/mental, agar mau mengaku.
Tapi dia tetap ngotot, karena memang tidak bersalah, hingga bebas. Dia
dipensium serta berdiam di perkebunan di San Cansiano, dekat Florence. Di
sana dia menulis beragam buku, seperti "The Discourses Upon the First Ten
Books Titus Livius" (Pembahasan 10 buku pertama Titus Livius), "The Art of
War" (Seni Berperang), "A History of Florence" (Sejarah Florence), dan La
Damandragola (Drama Panggung). Sedangkan "The Prince" dianggap primadona
dari seluruh karya dia.
     Niccolo Machiavelli mempunyai 6 anak. Dia meninggal tahun 1527, yang
berarti berusia 58 tahun, dengan membawa kebencian dan kemurkaan dari
masyarakat yang cinta perdamaian dan keamanan. Sampai kini oleh banyak
kalangan, termasuk politisi dan negarawan, dia dianggap sebagai manusia yang
telah mengilhami berbagai kekejaman dan pembunuhan terhadap rakyat.
primadona karya dia.
     Segala bentuk kecurangan dalam kekuasaan selalu mengingatkan masyarakat
terhadap nama : Niccolo Machiavelli.
(Sumber : 100 Tokoh Paling Berpengaruh : Michael H.. Hart)






Kirim email ke