Salah satu biang keladi dari rentetan kerusuhan di Indonesia adalah krisis ekonomi. Salah satu dampak krisis ekonomi adalah tambah banyaknya warga negara masuk dalam katagori "fakir miskin" atau "kurang mampu". Salah satu jalan keluar untuk memecahkan problem mereka adalah dengan mengapresiasikan/mempublikasikan berbagai kiat tentang kegiatan rutin mereka untuk urusan pangan Salah satu bentuk dari kiat itu adalah efisiensi/efektivitas dalam mengelola bahan/menggunakan sarana untuk menghasilkan pangan itu sendiri. Misalkan : menghemat minyak tanah, memperlama daya tahan pangan, sampai meningkatkan mutu makanan. Siapa pihak terkaitnya? Siapa lagi kalau bukan pakar terkait. Misalkan alumnus/mahasiwa : Tehnik Kimia, Tehnik Industri, Tehnik Pangan, dan Tehnik Fisika. Dalam Islam pun ditegaskan tentang "Pendusta Agama" - Yaitu mereka yang tidak peduli dengan pangan orang Miskin. Sedangkan untuk peduli terhadap mereka tidak harus pakai duit. Dengan ilmu pun mereka. Hanya ironisnya : Di Mailing List maupun media massa .... hal tersebut sangat jarang diperbicangkan. Sementara kaum "fakir miskin" atau kaum "kurang mampu" tampak belum memanfaatkan mereka. Misalkan dengan mendatangi kampus/lembaga terkait. Ngomong-ngomong belum pernah tuh ada rombongan "fakir miskin" atau rombongan "kurang mampu" melakukan demo ke kampus/lembaga terkait sambil memperlihatkan poster seperti : "BERI TAHU KAMI HEMAT MINYAK TANAH" Jadi harus bagaimana lagi ? Salam, Nasrullah Idris -------------------