Teman-teman Indoz-net semua,


Kalau kita belum memahami dengan baik agama yang kita
anut,   maka  janganlah berani: "Ngomong2 Soal Agama!",
karena bisa-bisa akibat karena KESALAH-PENGERTIAN
kita sendiri tentang agama yang kita anut, dapat berakibat
bahwa   agama yang kita anut dianggap sepele oleh  umat
agama yang lain.  Jelasnya, mari kita membaca tanggapan
saya terhadap tulisan Bung Nasrullah Idris yang membawa-
bawa nama Polan yang mengaku beragama Islam:

Date sent:       Sun, 9 Jan 2000 21:02:36 +1100 (EST)
Send reply to:  [EMAIL PROTECTED]
From:             "Nasrullah Idris" <[EMAIL PROTECTED]>
To:                 Multiple recipients of list <[EMAIL PROTECTED]>
Subject:          Re: Ngomong2  Soal Agama!

> From: Andi <[EMAIL PROTECTED]>
> To: Multiple recipients of list <[EMAIL PROTECTED]>
> Date: Saturday, January 08, 2000 22:31
> Subject: Re: Ngomong2 Soal Agama!
> 
NASRULLAH: 
> Pilihan  agama kita adalah hak asasi masing-masing dan 
> kita harus  saling  menghormatinya.

YUSUF:
  Kita saling menghormati bukan semata-mata harus didasar-
  kan   kepada  agama yang dianut oleh kita masing-masing,
  tetapi didasarkan kepada sikap kita terhadap orang lain.

NASRULLAH:
> Siapa pun harus menghormati agama yang dianut Polan.
> Jadi   siapa   pun   harus   menghormati Polan untuk me-
> laksanakan agamanya. Misalkan, agama yang dianutnya 
> adalah Islam.

YUSUF:
 Setiap kita   akan   menghormati Polan sebagai seorang 
 pribadi  yang  baik  kalau Polan benar-benar mempunyai
 pribadi  yang  baik tanpa harus kita menghormati agama
 yang dianut oleh Polan.

 Jelasnya,  Polan   yang  'gila hormat' yang butuh penghor-
 matan. Sedangkan agama Polan (Islam) tidak butuh peng-
 hormatan.

NASRULLAH:
> Dengan   kata  lain, siapa   pun harus menghormati Polan 
> untuk mempercayai isi  Al-Qur'an. Misalkan menghormati 
> Polan  untuk meyakini  salah   satu kandungan Al-Qur'an, 
> yakni "INNA DINNA   INDALLAHILISLAM" (SESUNGGUH-
> NYA AGAMA YANG DIAKUI ALLAH HANYALAH ISLAM").

YUSUF:
Dengan perkataan lain, Polan terpaksa  mempercayai isi Al-
Qur'an karena  ada penghormatan  dari   orang lain. Sebalik-
nya,  bila tidak ada  penghormatan   dari   orang  lain, maka 
Polan tidak  akan    meyakini    satu   kandungan Al-Qur'an, 
yakni   "INNA   DINNA  INDALLAHILISLAM" (SESUNGGUH-
NYA AGAMA YANG DIAKUI ALLAH HANYALAH ISLAM").

NASRULLAH:
> Siapa pun nggak berhak untuk menyuruh Polan untuk tidak 
> percaya kepada statemen ini. Karena ini menyangkut HAM 
> Andi sebagai muslim untuk mempercayainya.

YUSUF:
  Polan disuruh untuk percaya atau tidak kepada statemen ini, 
  tergantung   kepada   ada  atau tidaknya 'penghormatan' dari 
  orang lain.
  
  Oleh karena itu, kalau pribadi Andi sama seperti Polan yang
  'gila hormat',   maka   Andi   sebagai  Muslim harus memper-
  cayainya bila ada penghormatan dari orang lain.

NASRULLAH:
> Menyuruh   Polan  untuk  tidak percaya kepada statemen itu 
> sama saja dengan menyuruh Polan  keluar dari agama Islam. 
> Ini kan sama juga dengan melanggar HAM itu sendiri.

YUSUF:
  Polan tidak akan keluar dari agama Islam bila terus ada saja
  'penghormatan'   dari   sana-sini   yang tentu tidak melanggar
  HAM itu sendiri.

NASRULLAH:
> Mengapa sampai ada statemen itu dalam Al-Qur'an? Jangan
> ditanyakan   kepada  Polan. Toh bukan Polan yang buat. Itu 
> statemen langsung dari Allah.

YUSUF:
  Kalau Polan benar-benar beragama Islam yang baik, maka
  seyogianya   Polan  harus berusaha mengetahui mengapa
  sampai ada   statemen  itu dalam Al-Qur'an? Memang 'toh
  bukan   Polan yang buat',   TETAPI POLAN HARUS TAHU
  MENGAPA SAMPAI STATEMEN ITU   DIBUAT?   Kecuali,
  kalau Polan bukan MANUSIA   yang   berakal-budi,   tetapi
  seekor  BURUNG BEO. 

NASRULLAH:
> Misalkan ada orang non Islam bertanya, "Polan, Apakah hanya 
> Islam   yang   benar     menurut   anda?".  Kemudian Polan me-
> ngemukakan statemen di atas.

YUSUF:
  Kalau ada orang non Islam yang sudah mengetahui dengan jelas
  tipe pribadi Polan   yang   mengaku   beragama  Islam kalau ada
  'penghormatan'   dari sana-sini,   maka   mereka   tidak bertanya
  kepada Polan,  apalagi    Polan    bukan   manusia yang berakal-
  budi, tetapi ibarat seekor BURUNG BEO.

NASRULLAH:
> Orang yang bertanya itu jangan marah. Misalkan menganggap 
> Polan merendahkan agamanya.

YUSUF:
  Orang itu malah tidak akan bertanya kepada Polan. Tetapi 
  orang   itu   menyayangkan tingkah laku Polan yang justru
  merendahkan agama yang dianutnya.
    
NASRULLAH:
> Kalau nggak kuat menahan emosi ya... jangan bertanya seperti 
> itulah.

YUSUF:
  Kalau nggak bisa 'MEMPROMOSI AGAMA'   Islam ya ...jangan
  membawa-bawa    nama  Polan   yang beragama Islam. Karena
  agama Islam   adalah   agama   Allah   yang   tidak bisa 'dimain-
  mainkan' seperti yang 'dimain-mainkan' oleh NASRULLAH IDRIS.
  
 
Salam,

Yusuf L. Henuk

Kirim email ke