>DAVID: 
>> Sebab, seperti yang   saya   ketahui dari dulu, semua rasa anti 
>> Australia itu berasal dari upayanya TNI mengkambing-hitamkan 
>> Australia, supaya   masyarakat   Ina tidak  sempat lihat dengan 
>> mata yang terbuka siapa yang seharusnya disalahkan.
>
>YUSUF:
>   Sebab, seperti yang   saya juga ketahui dari dulu-dulu, semua
>   rasa anti Indonesia   di Tim-Tim itu berasal dari upayanya Aus-
>   tralia   yang    mengkambing-hitamkan Indonesia dengan masa-
>   lah HAM di dunia international, supaya masyarakat internation-
>   al   mendukung  keberadaan Australia di  TIM-TIM  yang benar-
>   benar punya reputasi yang baik dalam meng-HAM-kan ORANG
>   ABORIGIN. 
>
>   Singkatnya, TAHUKAH SEMUA ORANG AUSTRALIA BAHWA
>   JUSTRU   KEBERADAAN   TENTARA AUSTRALIA DI TIM-TIM,
>   MASALAH TIM-TIM TIDAK AKAN SELESAI-SELESAI.

Thanks bung Yusuf and David, nambah saja
sekedar mengeluarkan uneg2 saja:

Kasus TimTim tidak terjadi secara tersendiri, tetapi berbuntut sejak kasus
lama 1975

1. saat itu Indonesia dalam posisi terjepit, baru lepas dari Rezim Lama ke
Rezim Baru di tahun 1965, dan untuk melakukan pembangunan Indonesia punya
HUTANG MODAL kepada barat, katakan USA dkk, maka ada istilah mafia
Berkeley, jadi posisi Indonesia secara keuangan tergantung pada barat.

2. saat sekitar 1975, perang dingin ada, perang Vietnam masih tegang,
sehingga blok barat memusuhi blok timur dalam hal ini Rusia, China dkk,
atau Pakta Warsawa, di mana Portugal di cap berbau Blok Timur

3. ketika TimTim ditinggalkan oleh Portugal secara TIDAK bertanggung jawab,
maka blok Barat dalam hal ini adalah USA dan Australia mendorong Indonesia
untuk bermain di TimTim. Silahkan cari refenrence tentang statement PM
Australia di kala 1975 dan Presiden USA di tahun 1975. Jadi Blok Barat
tidak menghendaki 'Little Cuba' di daerah liputan Blok Barat

4. ketika 'perang dingin' usai, isu 'Little Cuba' menjadi tidak relevan
lagi dalam politik dunia, dimana Rusia sudah hancur, dan barat sudah
berangkulan dengan Rusia dan China. Tetapi Indonesia atas dukungan
'kawan-kawan sejati' terlanjur bermain di TimTim

5. 'Kawan-kawan sejati itu' USA and Australia mulai meninggalkan Indonesia
dalam kubangan di TimTim, dan mereka cuci tangan.

6. It is not fair, meninggalkan sendirian di TimTim setelah membantu
kepentingan mereka sejak 1975. Tidakkah ada rasa setia kawan ? Habis manis
sepah dibuang. Politik itu kotor. Tapi apa daya Indonesia tidak bisa
menolak, bujukan bermain di TimTim di tahun 1975 karena lemah banyak hutang.

7. Nasi telah menjadi bubur, 'kawan-kawan sejati' telah menjadi pengkhianat
di tahun 1999, dan merasa bersih tanpa dosa, menikam kawan sendiri yang
telah membantu keamanan kawasan dan mereka telah bermain cantik dalam
politik global.

8. Ke depan, supaya Indonesia tidak bisa di dikte, hanya 'Indonesia yang
mandiri' yang bisa menolak segala konspirasi asing, maka kepada para
generasi penerus, Indonesia yang kuat terbebas dari hutang yang melilit
itulah yang akan membebaskan kita dari segala tekanan, bujukan, jebakan
terhadap permainan global yang kotor. Pemerintahan yang demokrasi yang
bebas dari korup akan menjadi 'Indonesia yang mandiri dan kuat'

9. Silahkan pro dan kontra dalam masalah ini, tetapi sejarah pula yang akan
menulis. Australia kalau tidak bisa belajar memahami perasaan rakyat
Indonesia, maka tidak akan pernah dalam sejarah, jabat erat, duduk manis
antara dua kepala negara bertetangga ini.

10. jangan hujat saya, ini pendapat saya, silahkan beda pendapat dengan
menguraikan pendapat anda kalau mau menanggapi dengan baik, jangan emosi.

Human Right is Human Right
Politics is Politics
Friendship is Friendship

hhhhhmmm.... lebih untung orang TimTim drpd Aborigin, sejarah pula yang
telah dan akan tetap berbicara.

Bangun wahai generasi muda !!!

Wassalam
Pudjo Rahardjo

Kirim email ke