Saya setuju sejarah akan menjadi saksi

tapi penulis sejarah punya perspectiv sendiri

dan ingat sejarah ditukis oleh pihak pemenang

Saya kira mungkin orang komunis punya perspektif lain mengenai persitiwa 
65-66 dan orang Aborijin Aus punya perspektif lain mengenai ketibaan Kapten 
Cook di Australia


Ben


>From: "P.Rahardjo" <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
>To: Multiple recipients of list <[EMAIL PROTECTED]>
>Subject: Re: Sejarah yang akan bicara (Re: TIM-TIM: "Siapa Yang Salah"?)
>Date: Thu, 20 Jan 2000 01:30:15 +1100 (EST)
>
>At 00:43 20/01/2000 +1100, you wrote:
> >Inilah jawaban saya terhadap tulisan Mas Pudjo
> >
> >
> >1.Apakah Ina tidak trgantung sesungguhnya kepada pihak barat pada waktu
> >1975???
>
>===> kenapa ada Malari 1974 ?
>
> >2.Saya pasti Pemimpin Ina pada waktu itu takkan setuju dengan pengumuman
> >itu.
> >
>
>===> tidak setuju, tapi no choice
>
>
> >3.Apakah Tentara Ina disuruh atau diminta menyerbu Timtim.  Main/terlibat
> >tidak berarti menyerbu.
> >
>
>===> tanyakan pada PM Australia 1975 atau Presiden US 1975
>
> >4.Kalau Ina hanya menakseasi Timtim untuk kepentingan barat kenapa sangat
> >susah melepaskan Timtim?
> >
>
>===> sudah terlanjur masuk kubangan
>
> >5.Kalau hanya menyalahkan pihak lain untuk kesalahan yang berada 
>kesalahan
> >tidak pernah akan diatasi
> >
>
>===> kita serahkan kepada sejarah,
>
> >6.Australia tidak murni tapi ini tidak berarti orang Australia 
>pengkhianat
> >dan arogan
> >
>
>===> sejarah pula yang akan menjadi saksi
>
> >7.Ina tidak murni dan ini tidak berarti orang Indonesia bodoh dan tidak 
>bisa
> >menyelesaikan masalahnya
>
>====> Sejarah lah yang akan mencatatnya. That's all
>
>kita bisa berkilah, membela kepentingan sesaat, golongan, atau apalah
>tetapi sejarah tidak akan berbohong.
>
>terima kasih
>
>Wassalam
>Pudjo Rahardjo

______________________________________________________
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

Kirim email ke