Mas/Mbak Anggy sayang,

Memang betul bahwa aturan komunitas itu penting. Tetapi sistem komunitas tetap
tidak bisa dipisahkan dari komponen penyusunnya.

Bisa kita lihat contohnya di alam ini : struktur material. Mengapa logam
tertentu keras dan logam lainnya lunak ? Ternyata struktur kristal logam sangat
terpengaruh atas struktur atom-atom penyusunnya. Dan memang tidak hanya itu,
faktor eksternal seperti energi panas (kalor), pembebanan mekanik, dsb pun
sangat berpengaruh.

Begitu pula dengan sistem sosial. Tidak dijamin bila suatu sistem komunitas
ideal telah ditegakkan maka otomatis output ideal akan dicapai bila
komponen-komponen dan individu-individu dalam komunitas tersebut masih jauh dari
ideal. Begitu pula faktor-faktor eksternal seperti gangguan stabilitas dsb pun
berpengaruh.  (Buat mas muslim insurfer : yang saya pahami faktor-faktor
eksternal yang diluar kendali kita mah tidak perlu dijadikan kambing hitam).

Nah kriteria ideal individu tentunya tidak hanya mencakup teknis aturan pribadi
(seperti fiqh : qunut, telunjuk bergoyang, dsb) tapi ternyata yang paling
penting ialah itikad (i'tiqad) / pemahaman batin / keyakinan yang membentuk
sikap attitude.

Bisa dilihat contoh kasus negeri kita sendiri : apanya yang kurang ? Sumber daya
alam melimpah, peraturan-peraturan dan sistem yang diterapkan tidak berbeda jauh
dengan negeri-negeri Barat, potensi sumber daya manusianya pun hebat (orang
Indonesia dikenal cerdas dan kreatif). Terus masalahnya apa dong ? Ternyata
ialah ATTITUDE. Stigma orang Indonesia yang pemalas, suka seenaknya sendiri,
suka potong kompas dsb. Nah attitude atau pola sikap kan dibentuk dari pola
nilai yang dianut secara nyata (bukan tempelan a la hasil *pelatihan
kepribadian*) atau disebut i'tiqad (aqidah).

Begitu barangkali sekadar menambahkan dan melengkapi.

Selamat berjuang.

= Wizh =





Subject:  Re: [is-lam] Re: Fenomena Sesat dan Menyesatkan by Moqsith (JIL) --c|



Salam,

Saat diskusi, nggak perlu tanya masalah amalan, bagaimanapun jawabannya
hanya Allah yang tahu amalan saya diterima Dia atau tidak..... Sorry..
------

Jika sebuah komunitas yang individu2xnya terdiri dari individu yang
bersyahadat dan individu yang tidak bersyahadat sepakat untuk menjalankan
aturan komunitas yang selaras dengan aturan komunitas dalam Al-Quran,
menurut anda apa efeknya??? Karena menurut adalah Kejayaan.... dan itu yang
terjadi di Dunia ini (baik Barat atau Timur, meskipun Barat saat ini lebih
maju karena menurut saya mereka komunitas mereka lebih lama dari yang di
Timur. Wajar, Indonesia aja baru berumur 60 tahun). Sekali lagi menurut saya
mereka tidak sadar bahwa apa yang telah mereka capai itu karena aturan
komunitas mereka selaras dengan Al-Quran.

contoh, saya ambil Timur aja. Indonesia, Malaysia adalah bagian komunitas
yang selaras dengan Al-Quran, hanya saja di Indonesia masih ada bagian yang
belum selaras bahkan mungkin "cenderung untuk melanggar", efeknya Indonesia
sekarang lebih tertinggal dibanding Malaysia. Seperti tolak ukur yang saya
tulis... yang sifatnya lahir.. bisa dilihat bahwa Malaysia lebih maju dari
Indonesia.

how BerIslam seringkali dikemukakan oleh para pendakwah dan selalu dikatakan
untuk dimulai dari diri sendiri... Tapi menurut saya justru dimulai dari
struktur paling besar, yaitu komunitas, lepas diri sendiri, lepas ego kita,
lepas siapa kita... sudah terbukti Al-Quran selalu menjadi kunci
keberhasilan, semua hasil terbaik pencapaian peradaban Barat itu sebenarnya
sudah tertulis dalam Al-Quran... Ayat Muhkamat adalah pokok isi Al-Quran dan
saya yakin bahwa pemahaman setiap golongan atas ayat muhkamat akan serupa...
Aturan komunitas bisa dimulai dari sini, apapun kepercayaan individu
didalamnya bisa diabaikan dulu... apakah si ahmad nabi terakhir atau bukan,
apakah pake qunut atau nggak... itu masalah individu..

Think, jika saya pake qunut anda tidak, apakah saya akan mempengaruhi jalan
anda ke surga atau sebaliknya?? Jawabnya tidak. Tapi jika kita berada dalam
sebuah komunitas yang (misalnya) menerapkan aturan (misal zina) tidak sesuai
dengan aturan Allah? atau malah tidak ada aturan sama sekali tentang zina,
ada nggak efek nya ke kita?? pasti ada karena hal2x yang terjadi pada sebuah
komunitas akan berefek ke individu didalamnya. Maka dari itu, aturan yang
komunitas musti diselaraskan dulu dengan Al-Quran...

Akhirat adalah final destination, tapi hasil dari final destination dimulai
dari Bumi ini... jika semua orang sudah merasa aturan Allah terhadap dirinya
sudah dijalankan dengan baik, tapi aturan komunitas dia abaikan... Bukankah
sama saja dia mengambil sebagian ayat dan mengabaikan ayat lainnya...
Menurut saya malah semua orang didalam komunitas tersebut berkemungkinan
besar tidak masuk surga karena mengabaikan komunitasnya... Tapi jika semua
orang selaras aturan komunitasnya dengan aturan Allah lalu ada 1-2 orang
yang tidak menjalankan aturan sebagai individu, menurut saya hanya 1-2 orang
tersebut yang berkemungkinan besar tidak masuk surga.

Jadi jangan abaikan apalagi melanggar aturan Allah untuk komunitas. Dan
kembali lagi, jika aturan komunitas selaras dengan Al-Quran, otomatis
kejayaan akan ikut naik.... Kalau nggak mau lihat contoh Barat, lihat pada
masa Nabi, dimana kejayaan peradaban manusia tertinggi pernah tercapai....
semua itu terjadi karena individu2x didalamnya sepakat untuk menjalankan
aturan komunitasnya sesuai dengan aturan Allah. Apakah didalamnya ada yahudi
atau kristen yang tidak mau kaffah ke Islam (komunitas sudah Islami, tapi
individunya belum Islami), what ever, toh hanya mereka yang tidak ikut masuk
surga... Mungkin mereka akan menjadi duri, tapi aturan yang dijalankan
dengan tegas akan menekan mereka...

Hal seperti ini yang belum ada masa ini, selalu yang diributkan masalah
individu.. Coba kita kumpulkan dulu ayat muhkamat yang berkaitan dengan
komunitas yang sudah jelas pemahamannya, selaraskan aturan yang sudah lebih
dulu ada dalam komunitas dengan aturan Allah, saya yakin hasilnya adalah
kejayaan...

----- Original Message -----
From: "AFR" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "Milis is-lam" <is-lam@milis.isnet.org>
Sent: Wednesday, August 10, 2005 7:37 AM
Subject: Re: [is-lam] Re: Fenomena Sesat dan Menyesatkan by Moqsith
(JIL) --c|


> tatapan Anggy thd baik-buruk pd suatu jama'ah rupanya
> hanya sebatas materialistik saja. yg non-materialistik
> pun nampaknya baru sebatas gagasan. amalannya? bisa
> ditanya langsung pd beliau .. ;-)
> ---
>
> dlm pandangan Anggy kalau ssorg/ummat lakukan ini-itu
> sesuai tuntunan nabi SAW pastilah begini-begitu. dlm
> tataran logika betul, tapi menjalankan syari'at Islam
> itu tidak logika melulu. ada faktor luar yg tidak dpt
> diketahui namun mesti dipegang.
>
> bagi ummat Islam, ssorg lakukan ini-itu tidak selalu
> berakibat begini-begitu kecuali itu hanya keniscayaan
> sebab ada org lakukan ini-itu malah berakibat
> begitu-begini. inilah yg saya maksud sbg kenisccayaan.
>
> pd Anggy,
> kalau anda konsisten pandangan anda thd materialistik
> sbg tolok ukur keberhasilan, melihat kaum Barat dgn
> keadaan skrg ini bgmana? apakah mereka lbh baik & lbh
> Islami walau tak bersyahadat?
>
> pantas saja pd diskusi lain anda melihat 'kemiskinan'
> kaum Muslim hal ekonomi, teknologi, militer dlsbgnya
> sejak wafat nabi SAW (dlm 1 millenium anda ralat),
> bagi anda semata-mata karena salahnya penerapan, yg
> lalu anda semangat badak ingin merubah, mereformasi
> bgmana seharusnya berIslam.
>
> seorang Agus tanya: how???
> ---
>
> org Islam tidak gila duniawi, tp lbh mengharap
> akhirat. maka siapa yg percaya akhirat pasti nggak
> akan pusing dgn kemiskinan dirinya menurut pandangan
> org lain.
>
> keteraniayaan ummat Islam itu disebab faktor LUAR &
> DALAM. dari dalam, dpt dijumpai ketika ummat sdh
> terjebak rekayasa pemikiran kaum munafik macam jil,
> ahmadiyah & sejenisnya. sdg org tolol diantara mereka
> mengatakan 'kita ini saudara satu ..', pdhl mereka itu
> serigala berbulu domba.
>
> faktor luarnya, kaum kafir nggak akn pernah suka pd
> Islam hingga ummatnya keluar dr Islam. mereka nggak
> sekalipun berani agresif menumpas ummat Islam kalau
> tidak dilemahkan dulu. langkah awalnya menghadpi
> komunitas ISlam yg kuat, semangat tinggi mendukung dgn
> cara apapun e.g. media informasi, hiburan, dlsbgnya,
> agr org Islam pecah belah.
>
>
> ini bukan bualan kosong tak berdalih mengapa mereka
> begitu sebab Qur'an sdh dgn jelas menyebutkan.
>
> a'udzubillahi min asyaithaani rajiim
>
> Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang
> kepada kamu sehingga kamu mengikuti agama mereka.
> Katakanlah:"Sesungguhnya petunjuk Allah itulah
> petunjuk (yang sebenarnya)". Dan sesungguhnya jika
> kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahan
> datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi
> pelindung dan penolong bagimu. (al-Baqarah:120)*
>
> Anggy yg manis,
> anda mengerti hal ini? sering-sering ikut ta'lim yg
> various ya biar tambah wawasan.
>
>
> salam,
> Fahru
> --- Anggy I Arista <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> > Salam,
> >
> > Dalam Al-Quran ada aturan yang dilaksanakan sebagai
> > individu dan ada yang
> > sebagai komunitas. Yang dilaksanakan oleh individu
> > adalah tugas masing2x
> > individu tanpa harus digabung dengan pada individu
> > lainnya... Sedangkan
> > aturan sebagai komunitas jelas harus dilaksanakan
> > oleh gabungan individu...
> >
> > Aturan komunitas inilah yang saya angkat saat ini...
> > Hasil dari sebuah
> > pelaksanaan aturan komunitas yang selaras dengan
> > Al-Quran adalah material /
> > bisa dilihat dan dirasa semua individu yang terlibat
> > didalam komunitas
> > tersebut... begitupun sebaliknya... makanya hasil
> > berupa Iptek, Kekuatan
> > Militer, Ekonomi, Pendidikan, yang sifatnya lahir
> > bisa jadi patokan apakah
> > Aturan sebuah komunitas selaras dengan Al-Quran atau
> > tidak....
> >
> > Pada jaman Nabi pada masa kejayaan tertinggi,
> > warganya adalah gabungan dari
> > berbagai bangsa dan agama (yahudi pun ada), tapi
> > seorang wanita bisa aman
> > berjalan sendirian dengan perhiasan, dan sangat
> > sulit mencari orang yang mau
> > menerima shodaqoh... inikan hasil dari penerapan
> > Aturan Komunitas yang
> > selaras dengan Al-Quran....
> >
> > Kalau selalu dimulai dari apakah telunjuk bergoyang
> > atau tidak (misalnya)
> > atau si ahmad itu nabi terakhir atau bukan.... ya
> > ribut terus...
> >
> >
> > ----- Original Message -----
> > From: "IPD Wiska Susetio"
> > <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: "Milis is-lam" <is-lam@milis.isnet.org>
> > Sent: Tuesday, August 09, 2005 3:52 PM
> > Subject: Re: [is-lam] Re: Fenomena Sesat dan
> > Menyesatkan by Moqsith (JIL)
> >
> >
> > >
> > >
> > >
> > > Ikhwah (Mas/Mbak) Anggy sayang,
> > >
> > > Dimensi keindahan Islam tidak lah hanya berupa
> > faktor-faktor fisik
> > material
> > > belaka. Apabila Islam benar-benar di jalankan
> > secara utuh lahir dan batin
> > > (syari'at dan i'tiqad), maka keindahannya
> > (kelezatan Iman) akan terasa
> > pula
> > > lahir dan batin. Akan tetapi perlu diperhatikan
> > bahwa hal-hal yang lahir
> > ini
> > > berawal dari yang batin. Jadi awalnya dari
> > i'tiqadnya dulu.
> > >
> > > Sehingga pernyataan bahwa orang-orang Barat makin
> > sesuai Al Qur'an perlu
> > > diperjelas. Seseorang yang tepat waktu karena
> > beri'tiqad *time is money*
> > tentu
> > > akan berbeda sensasi yang dirasakannya dengan
> > seseorang yang tepat waktu
> > karena
> > > bersyukur.
> > >
> > > Punten saya mengemukakan hal ini agar kita tidak
> > terlalu terpukau pada
> > hal-hal
> > > yang bersifat fisik material (seperti perilaku
> > lahir) belaka. Sesuatu yang
> > > tampak indah bisa jadi tidak terasa indah. Maka
> > keindahan lahir itu akan
> > terasa
> > > sia-sia belaka. Ibarat memiliki mobil yang bagus
> > dan rumah bak istana
> > Versailles
> > > namun hatinya tidak mampu menikmatinya. Hal yang
> > patut disayangkan.
> > >
> > > Adapun bagi seorang mukmin semua hal yang
> > menimpanya disikapi sebagai
> > ujian.
> > > Apabila menemui nikmat maka dia bersyukur, dan
> > apabila menemui hal-hal
> > yang
> > > tidak disukai maka dia bersabar (dalam arti
> > proaktif - bersabar dalam
> > musibah
> > > ialah dengan memperbaiki diri). Hal-hal yang perlu
> > diperbaiki sebaiknya
> > dimulai
> > > dari mendiagnosa dari awal : ruang lingkup
> > i'tiqad. Ternyata para ulama
> > telah
> > > banyak mendeteksi kelemahan aktual umat Islam dari
> > sisi ini. Apabila
> > i'tiqadnya
> > > problem maka attitude-nya akan problem. Apabila
> > attitude-nya problem maka
> > jangan
> > > harap prestasi dunia.
> > >
> > > Penerapan syari'at adalah kewajiban. Tapi
> > menjalankan syari'at tanpa
> > dilandasi
> > > i'tiqad yang ikhlas adalah kemunafikan.
> > >
> > > Wallaahu musta'an.,
> > >
> > > = Wizh =
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > Please respond to Milis is-lam
> > <is-lam@milis.isnet.org>
> > >
> > > To:   "Milis is-lam" <is-lam@milis.isnet.org>
> > > cc:    (bcc: IPD Wiska Susetio/QA/domino_srv)
> > >
> > > Subject:  Re: [is-lam] Re: Fenomena Sesat dan
> > Menyesatkan by Moqsith
> > (JIL)
> > >
> > >
> > >
> > > Salam,
> > >
> > > Ada sebagian orang yang percaya bahwa kehancuran
> > umat Islam karena faktor
> > > luar / kafir
> > > Tapi ada sebagian yang percaya bahwa kehancuran
> > umat Islam berasal dari
> > > dalam.
> > >
> > > Saya percaya yang kedua, faktor luar itu nothing
> > jika umat Islam berjalan
> > > sesuai dengan apa yang Allah dan Rasulnya bawa.
> > >
> > > Dunia makin kedepan akan makin sesuai dengan
> > Al-Quran disadari atau tidak,
> > > karena hanya komunitas yang bisa menyesuaikan
> > aturan komunitas itu dengan
> > > aturan Allah dalam Al-Quran yang akan dapat
> > bertahan dan berkembang, baik
> > > Iptek, Ekonomi, Sosial, Militer, dsb.... Al-Quran
> > adalah untuk manusia,
> > > bukan untuk umat Islam. Jadi siapa saja yang
> > selaras dengan Al-Quran pasti
> > > akan menjadi lebih baik....
> > >
> > > Saya jadi teringat dari sebuah buku dimana ada
> > seseorang berkata  "Saat
> > saya
> > > melihat negara2x Barat saya lihat Islam, tapi saya
> > tidak melihat Muslim.
> > > Tapi saat saya berada di Timur Tengah saya lihat
> > banyak Muslim tapi tidak
> > > terlihat Islam".
> > >
> > > maaf saja, kenapa saya bilang negara barat makin
> > sesuai dengan Al-Quran,
> > > karena fakta2x itu tadi.... meskipun secara
> > individu jelas kurang terlihat
> > > muslimnya...
> > >
> > > Nah bagaimana dengan umat yang sudah lama
> > menamakan diri Islam?
> > >
> > > Solusinya sebenarnya gampang, bukankah kita semua
> > punya 1 pegangan yang
> > > sama?? Sunni ada Al-Quran, Syiah ada Al-Quran,
> > Ahmadiyah juga punya, JIL,
> > > dll pasti punya Al-Quran, tanya masing2x pasti
> > mereka semua bilang bahwa
> > > Al-Quran yang dipegangnya sama 1 dengan lainnya..
> > perkara apakah
> > > pemahamannya berbeda, itu lain soal. Tapi ada hal
> > yang saya yakin
> > > pemahamannya pasti akan tetap sama semuanya yaitu
> > ayat muhkamat. Bisa
> > nggak
> > > Start dari sini??
> > >
> > > Dan karena kita berada di Indonesia, maka aturan
> > hukum Indonesia yang
> > harus
> > > disesuaikan dengan prinsip dasar Al-Quran tadi,
> > toh
> === message truncated ===
>
>
> __________________________________________________
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
> http://mail.yahoo.com
> _______________________________________________
> is-lam mailing list
> is-lam@milis.isnet.org
> http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
>
>
>
> --
> No virus found in this incoming message.
> Checked by AVG Anti-Virus.
> Version: 7.0.338 / Virus Database: 267.10.3/66 - Release Date: 8/8/2005
>
>

_______________________________________________
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam






_______________________________________________
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam

Kirim email ke