Salim..

-----Original Message-----
From: Anggy I Arista [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Salam,

>Saat diskusi, nggak perlu tanya masalah amalan, bagaimanapun jawabannya
>hanya Allah yang tahu amalan saya diterima Dia atau tidak..... Sorry..

Iya dech, Anggy..hehehe..galak amat.
------

>Jika sebuah komunitas yang individu2xnya terdiri dari individu yang
>bersyahadat dan individu yang tidak bersyahadat sepakat untuk menjalankan
>aturan komunitas yang selaras dengan aturan komunitas dalam Al-Quran,
>menurut anda apa efeknya??? Karena menurut adalah Kejayaan.... dan itu yang
>terjadi di Dunia ini (baik Barat atau Timur, meskipun Barat saat ini lebih
>maju karena menurut saya mereka komunitas mereka lebih lama dari yang di
>Timur. Wajar, Indonesia aja baru berumur 60 tahun). Sekali lagi menurut saya
>mereka tidak sadar bahwa apa yang telah mereka capai itu karena aturan
>komunitas mereka selaras dengan Al-Quran.

Setuju dech saya, mahfum mukhalafah nya, kalo Alloh hendak menurunkan azab
pada suatu kaum di suatu wilayah, ya kena semua yang taat atawa nyang maksiat,
ada di al-Qur'an. Trus bedanya gimana antara nyang taat and maksiat??,
gak perlu saya jelaskan pasti sudah paham semua, hehehe..

>how BerIslam seringkali dikemukakan oleh para pendakwah dan selalu dikatakan
>untuk dimulai dari diri sendiri... Tapi menurut saya justru dimulai dari
>struktur paling besar, yaitu komunitas, lepas diri sendiri, lepas ego kita,
>lepas siapa kita... sudah terbukti Al-Quran selalu menjadi kunci keberhasilan,

Kalo ini mah sunnah Alloh dan sunnah rasulnya memang begitu Anggy, dimulai dari 
individu-individu dahulu, tapi kalo dianggap salah, ya wis gak popo,jadi kalo 
sekarang langsung aja jama'iyah gitu tho?
Lha yang jadi komandan nya siapa Anggy?, lha Anggy ngeliatnya kuning, 
saya ngeliat nya merah, yang namanya kejujuran, kebenaran, kan kadang-kadang 
harus
dibuktikan dahulu, gimana caranya saya tahu Anggy sidiq, amanah, fathonah, dll?.

>semua hasil terbaik pencapaian peradaban Barat itu sebenarnya
>sudah tertulis dalam Al-Quran... Ayat Muhkamat adalah pokok isi Al-Quran dan
>saya yakin bahwa pemahaman setiap golongan atas ayat muhkamat akan serupa...
>Aturan komunitas bisa dimulai dari sini, apapun kepercayaan individu
>didalamnya bisa diabaikan dulu... apakah si ahmad nabi terakhir atau bukan,
>apakah pake qunut atau nggak... itu masalah individu..

Hehehe.. Anggy lupa yah, Anggy sendiri yang bilang Taliban hancur berantakan,
lha kenapa, ya karena "(Anggy wrote) apapun kepercayaan individu didalamnya 
bisa diabaikan dulu... apakah si ahmad nabi terakhir atau bukan,
apakah pake qunut atau nggak... itu masalah individu"..
Kalo seperti ini kalo tidak boleh dibilang pasti, kemungkinan akan menghadapi
masalah-masalah yang mendasar, dan ya itu ... hancur sebelum berkembang,
kayak lagu...hehehe..
Taliban itu kan awalnya hanya kumpul-kumpul 7 orang, kemudian dst. dst.

>Think, jika saya pake qunut anda tidak, apakah saya akan mempengaruhi jalan
>anda ke surga atau sebaliknya?? Jawabnya tidak. Tapi jika kita berada dalam
>sebuah komunitas yang (misalnya) menerapkan aturan (misal zina) tidak sesuai
>dengan aturan Allah? atau malah tidak ada aturan sama sekali tentang zina,
>ada nggak efek nya ke kita?? pasti ada karena hal2x yang terjadi pada sebuah
>komunitas akan berefek ke individu didalamnya. Maka dari itu, aturan yang
>komunitas musti diselaraskan dulu dengan Al-Quran...

Anggy, pernah baca atawa pernah denger gak?, gimana amir LJ menerapkan hukum
HAD??, cuman sekarang LJ nya udah diburain.

>Akhirat adalah final destination, tapi hasil dari final destination dimulai
>dari Bumi ini... jika semua orang sudah merasa aturan Allah terhadap dirinya
>sudah dijalankan dengan baik, tapi aturan komunitas dia abaikan... Bukankah
>sama saja dia mengambil sebagian ayat dan mengabaikan ayat lainnya...
>Menurut saya malah semua orang didalam komunitas tersebut berkemungkinan
>besar tidak masuk surga karena mengabaikan komunitasnya... Tapi jika semua
>orang selaras aturan komunitasnya dengan aturan Allah lalu ada 1-2 orang
>yang tidak menjalankan aturan sebagai individu, menurut saya hanya 1-2 orang
>tersebut yang berkemungkinan besar tidak masuk surga.

Betul Nggy, cuman kan sunatulloh itu ya sunnah rasul itu sendiri, karena
rasul tidak ngapa-ngapain kecuali berdasarkan wahyu, dan di al-Qur'an
tertulis sunnatulloh itu tetap, kalo diibaratkan dengan sebuah roda, atawa
sistem pada atom dimana ada inti dan ada orbitnya, poros roda atawa inti
atom mah tetep aja, nyang muter kan yang ada di orbitnya,,kalo roda mah
jadinya naik turun kadang diatas kadang dibawah, nah yang jadi perdebatan
apakah ketika sedang dibawah nunggu saja, toh nanti juga naik sendiri (karena
katanya tetap sirkulasi nya)atau kalo mo naik ya harus usaha, yang nunggu,
atawa diem aja, toh nanti juga nyatu sendiri, jaya sendiri kalo udah waktunya 
mah,
berlandaskan salah satunya pada hadits mengenai IMAM MAHDI, padahal hadits ini 
sendiri diperdebatkan baik  ketika dahulu maupun sekarang.
Kalo bicara kemungkinan di dunia, "KEMUNGKINAN DI DUNIA ADALAH ADANYA 
KETIDAKMUNGKINAN ITU SENDIRI", nah kalo dikaitkan dengan akhirat mah gak ada
istilah kemungkinan. Jadi deteksi dini surga atawa neraka gak ada itu, kalo
sudah meyakini begitu gak ada lagi fungsinya al-Qur'an.

>Jadi jangan abaikan apalagi melanggar aturan Allah untuk komunitas. Dan
>kembali lagi, jika aturan komunitas selaras dengan Al-Quran, otomatis
>kejayaan akan ikut naik.... Kalau nggak mau lihat contoh Barat, lihat pada
>masa Nabi, dimana kejayaan peradaban manusia tertinggi pernah tercapai....
>semua itu terjadi karena individu2x didalamnya sepakat untuk menjalankan
>aturan komunitasnya sesuai dengan aturan Allah. Apakah didalamnya ada yahudi
>atau kristen yang tidak mau kaffah ke Islam (komunitas sudah Islami, tapi
>individunya belum Islami), what ever, toh hanya mereka yang tidak ikut masuk
>surga... Mungkin mereka akan menjadi duri, tapi aturan yang dijalankan
>dengan tegas akan menekan mereka...

Hehehehe..weleh-weleh... supaya bisa langsung sepakat, kacamatanya sama (tapi 
bukan
kaca mata kuda) caranya gimana, langsung 'twew' aja pake jari gitu (^_^) ????

>Hal seperti ini yang belum ada masa ini, selalu yang diributkan masalah
>individu.. Coba kita kumpulkan dulu ayat muhkamat yang berkaitan dengan
>komunitas yang sudah jelas pemahamannya, selaraskan aturan yang sudah lebih
>dulu ada dalam komunitas dengan aturan Allah, saya yakin hasilnya adalah
>kejayaan...

Mudah-mudahan Alloh ngasih kemudahan ya Anggy, eh iya sorry ya panggil nama,
habis tidak tahu ( ikhwan / akhwat ).

a.s.

----- Original Message -----
From: "AFR" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "Milis is-lam" <is-lam@milis.isnet.org>
Sent: Wednesday, August 10, 2005 7:37 AM
Subject: Re: [is-lam] Re: Fenomena Sesat dan Menyesatkan by Moqsith
(JIL) --c|


> tatapan Anggy thd baik-buruk pd suatu jama'ah rupanya
> hanya sebatas materialistik saja. yg non-materialistik
> pun nampaknya baru sebatas gagasan. amalannya? bisa
> ditanya langsung pd beliau .. ;-)
> ---
>
> dlm pandangan Anggy kalau ssorg/ummat lakukan ini-itu
> sesuai tuntunan nabi SAW pastilah begini-begitu. dlm
> tataran logika betul, tapi menjalankan syari'at Islam
> itu tidak logika melulu. ada faktor luar yg tidak dpt
> diketahui namun mesti dipegang.
>
> bagi ummat Islam, ssorg lakukan ini-itu tidak selalu
> berakibat begini-begitu kecuali itu hanya keniscayaan
> sebab ada org lakukan ini-itu malah berakibat
> begitu-begini. inilah yg saya maksud sbg kenisccayaan.
>
> pd Anggy,
> kalau anda konsisten pandangan anda thd materialistik
> sbg tolok ukur keberhasilan, melihat kaum Barat dgn
> keadaan skrg ini bgmana? apakah mereka lbh baik & lbh
> Islami walau tak bersyahadat?
>
> pantas saja pd diskusi lain anda melihat 'kemiskinan'
> kaum Muslim hal ekonomi, teknologi, militer dlsbgnya
> sejak wafat nabi SAW (dlm 1 millenium anda ralat),
> bagi anda semata-mata karena salahnya penerapan, yg
> lalu anda semangat badak ingin merubah, mereformasi
> bgmana seharusnya berIslam.
>
> seorang Agus tanya: how???
> ---
>
> org Islam tidak gila duniawi, tp lbh mengharap
> akhirat. maka siapa yg percaya akhirat pasti nggak
> akan pusing dgn kemiskinan dirinya menurut pandangan
> org lain.
>
> keteraniayaan ummat Islam itu disebab faktor LUAR &
> DALAM. dari dalam, dpt dijumpai ketika ummat sdh
> terjebak rekayasa pemikiran kaum munafik macam jil,
> ahmadiyah & sejenisnya. sdg org tolol diantara mereka
> mengatakan 'kita ini saudara satu ..', pdhl mereka itu
> serigala berbulu domba.
>
> faktor luarnya, kaum kafir nggak akn pernah suka pd
> Islam hingga ummatnya keluar dr Islam. mereka nggak
> sekalipun berani agresif menumpas ummat Islam kalau
> tidak dilemahkan dulu. langkah awalnya menghadpi
> komunitas ISlam yg kuat, semangat tinggi mendukung dgn
> cara apapun e.g. media informasi, hiburan, dlsbgnya,
> agr org Islam pecah belah.
>
>
> ini bukan bualan kosong tak berdalih mengapa mereka
> begitu sebab Qur'an sdh dgn jelas menyebutkan.
>
> a'udzubillahi min asyaithaani rajiim
>
> Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang
> kepada kamu sehingga kamu mengikuti agama mereka.
> Katakanlah:"Sesungguhnya petunjuk Allah itulah
> petunjuk (yang sebenarnya)". Dan sesungguhnya jika
> kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahan
> datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi
> pelindung dan penolong bagimu. (al-Baqarah:120)*
>
> Anggy yg manis,
> anda mengerti hal ini? sering-sering ikut ta'lim yg
> various ya biar tambah wawasan.
>
>
> salam,
> Fahru
> --- Anggy I Arista <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> > Salam,
> >
> > Dalam Al-Quran ada aturan yang dilaksanakan sebagai
> > individu dan ada yang
> > sebagai komunitas. Yang dilaksanakan oleh individu
> > adalah tugas masing2x
> > individu tanpa harus digabung dengan pada individu
> > lainnya... Sedangkan
> > aturan sebagai komunitas jelas harus dilaksanakan
> > oleh gabungan individu...
> >
> > Aturan komunitas inilah yang saya angkat saat ini...
> > Hasil dari sebuah
> > pelaksanaan aturan komunitas yang selaras dengan
> > Al-Quran adalah material /
> > bisa dilihat dan dirasa semua individu yang terlibat
> > didalam komunitas
> > tersebut... begitupun sebaliknya... makanya hasil
> > berupa Iptek, Kekuatan
> > Militer, Ekonomi, Pendidikan, yang sifatnya lahir
> > bisa jadi patokan apakah
> > Aturan sebuah komunitas selaras dengan Al-Quran atau
> > tidak....
> >
> > Pada jaman Nabi pada masa kejayaan tertinggi,
> > warganya adalah gabungan dari
> > berbagai bangsa dan agama (yahudi pun ada), tapi
> > seorang wanita bisa aman
> > berjalan sendirian dengan perhiasan, dan sangat
> > sulit mencari orang yang mau
> > menerima shodaqoh... inikan hasil dari penerapan
> > Aturan Komunitas yang
> > selaras dengan Al-Quran....
> >
> > Kalau selalu dimulai dari apakah telunjuk bergoyang
> > atau tidak (misalnya)
> > atau si ahmad itu nabi terakhir atau bukan.... ya
> > ribut terus...
> >
> >
> > ----- Original Message -----
> > From: "IPD Wiska Susetio"
> > <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: "Milis is-lam" <is-lam@milis.isnet.org>
> > Sent: Tuesday, August 09, 2005 3:52 PM
> > Subject: Re: [is-lam] Re: Fenomena Sesat dan
> > Menyesatkan by Moqsith (JIL)
> >
> >
> > >
> > >
> > >
> > > Ikhwah (Mas/Mbak) Anggy sayang,
> > >
> > > Dimensi keindahan Islam tidak lah hanya berupa
> > faktor-faktor fisik
> > material
> > > belaka. Apabila Islam benar-benar di jalankan
> > secara utuh lahir dan batin
> > > (syari'at dan i'tiqad), maka keindahannya
> > (kelezatan Iman) akan terasa
> > pula
> > > lahir dan batin. Akan tetapi perlu diperhatikan
> > bahwa hal-hal yang lahir
> > ini
> > > berawal dari yang batin. Jadi awalnya dari
> > i'tiqadnya dulu.
> > >
> > > Sehingga pernyataan bahwa orang-orang Barat makin
> > sesuai Al Qur'an perlu
> > > diperjelas. Seseorang yang tepat waktu karena
> > beri'tiqad *time is money*
> > tentu
> > > akan berbeda sensasi yang dirasakannya dengan
> > seseorang yang tepat waktu
> > karena
> > > bersyukur.
> > >
> > > Punten saya mengemukakan hal ini agar kita tidak
> > terlalu terpukau pada
> > hal-hal
> > > yang bersifat fisik material (seperti perilaku
> > lahir) belaka. Sesuatu yang
> > > tampak indah bisa jadi tidak terasa indah. Maka
> > keindahan lahir itu akan
> > terasa
> > > sia-sia belaka. Ibarat memiliki mobil yang bagus
> > dan rumah bak istana
> > Versailles
> > > namun hatinya tidak mampu menikmatinya. Hal yang
> > patut disayangkan.
> > >
> > > Adapun bagi seorang mukmin semua hal yang
> > menimpanya disikapi sebagai
> > ujian.
> > > Apabila menemui nikmat maka dia bersyukur, dan
> > apabila menemui hal-hal
> > yang
> > > tidak disukai maka dia bersabar (dalam arti
> > proaktif - bersabar dalam
> > musibah
> > > ialah dengan memperbaiki diri). Hal-hal yang perlu
> > diperbaiki sebaiknya
> > dimulai
> > > dari mendiagnosa dari awal : ruang lingkup
> > i'tiqad. Ternyata para ulama
> > telah
> > > banyak mendeteksi kelemahan aktual umat Islam dari
> > sisi ini. Apabila
> > i'tiqadnya
> > > problem maka attitude-nya akan problem. Apabila
> > attitude-nya problem maka
> > jangan
> > > harap prestasi dunia.
> > >
> > > Penerapan syari'at adalah kewajiban. Tapi
> > menjalankan syari'at tanpa
> > dilandasi
> > > i'tiqad yang ikhlas adalah kemunafikan.
> > >
> > > Wallaahu musta'an.,
> > >
> > > = Wizh =
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > Please respond to Milis is-lam
> > <is-lam@milis.isnet.org>
> > >
> > > To:   "Milis is-lam" <is-lam@milis.isnet.org>
> > > cc:    (bcc: IPD Wiska Susetio/QA/domino_srv)
> > >
> > > Subject:  Re: [is-lam] Re: Fenomena Sesat dan
> > Menyesatkan by Moqsith
> > (JIL)
> > >
> > >
> > >
> > > Salam,
> > >
> > > Ada sebagian orang yang percaya bahwa kehancuran
> > umat Islam karena faktor
> > > luar / kafir
> > > Tapi ada sebagian yang percaya bahwa kehancuran
> > umat Islam berasal dari
> > > dalam.
> > >
> > > Saya percaya yang kedua, faktor luar itu nothing
> > jika umat Islam berjalan
> > > sesuai dengan apa yang Allah dan Rasulnya bawa.
> > >
> > > Dunia makin kedepan akan makin sesuai dengan
> > Al-Quran disadari atau tidak,
> > > karena hanya komunitas yang bisa menyesuaikan
> > aturan komunitas itu dengan
> > > aturan Allah dalam Al-Quran yang akan dapat
> > bertahan dan berkembang, baik
> > > Iptek, Ekonomi, Sosial, Militer, dsb.... Al-Quran
> > adalah untuk manusia,
> > > bukan untuk umat Islam. Jadi siapa saja yang
> > selaras dengan Al-Quran pasti
> > > akan menjadi lebih baik....
> > >
> > > Saya jadi teringat dari sebuah buku dimana ada
> > seseorang berkata  "Saat
> > saya
> > > melihat negara2x Barat saya lihat Islam, tapi saya
> > tidak melihat Muslim.
> > > Tapi saat saya berada di Timur Tengah saya lihat
> > banyak Muslim tapi tidak
> > > terlihat Islam".
> > >
> > > maaf saja, kenapa saya bilang negara barat makin
> > sesuai dengan Al-Quran,
> > > karena fakta2x itu tadi.... meskipun secara
> > individu jelas kurang terlihat
> > > muslimnya...
> > >
> > > Nah bagaimana dengan umat yang sudah lama
> > menamakan diri Islam?
> > >
> > > Solusinya sebenarnya gampang, bukankah kita semua
> > punya 1 pegangan yang
> > > sama?? Sunni ada Al-Quran, Syiah ada Al-Quran,
> > Ahmadiyah juga punya, JIL,
> > > dll pasti punya Al-Quran, tanya masing2x pasti
> > mereka semua bilang bahwa
> > > Al-Quran yang dipegangnya sama 1 dengan lainnya..
> > perkara apakah
> > > pemahamannya berbeda, itu lain soal. Tapi ada hal
> > yang saya yakin
> > > pemahamannya pasti akan tetap sama semuanya yaitu
> > ayat muhkamat. Bisa
> > nggak
> > > Start dari sini??
> > >
> > > Dan karena kita berada di Indonesia, maka aturan
> > hukum Indonesia yang
> > harus
> > > disesuaikan dengan prinsip dasar Al-Quran tadi,
> > toh
> === message truncated ===
>
>
> __________________________________________________
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
> http://mail.yahoo.com
> _______________________________________________
> is-lam mailing list
> is-lam@milis.isnet.org
> http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
>
>
>
> --
> No virus found in this incoming message.
> Checked by AVG Anti-Virus.
> Version: 7.0.338 / Virus Database: 267.10.3/66 - Release Date: 8/8/2005
>
>

_______________________________________________
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
_______________________________________________
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam

Kirim email ke