Islam di Papua, Fenomena Mempesona

Monday, 11 May 2009 20:58 usamah

Ketika orang menyebut Papua, yang terbayang dalam benak adalah kehidupan
serba primitif, koteka, dan non-Islam. Faktanya Papua kental dengan Islam

Hidayatullah.com--Papua adalah sebuah fenomena. Selain kondisi alamnya yang
asli dengan flora dan faunanya yang memikat, juga kandungan kekayaan alamnya
melimpah ruah dengan kehidupan sosial masyarakatnya yang dinamis. Hingga
hari ini, Propinsi Papua masih menyimpan sejumlah misteri.  Banyak orang
mengira Papua primitif atau jauh dari Islam. Padahal, ini kekeliruan fatal.
Sebab, sejarawan Barat maupun Islam menjelaskan, agama yang dibawa Nabi
Muhammad  Shalallahu 'alaihi wa sallam ini telah hadir di Papua tiga abad
lebih dahulu dibandingkan masuknya para misionaris Kristen.



Bila secara resmi Kristen masuk Papua pada tanggal 5 Februari 1855 di pulau
Mansinam, Manukwari, maka Islam sudah hadir di Papua pada tahun 1520 sebagai
pengaruh dari kekuasaan empat kerajaan terkenal di kawasan Indonesia timur
saat itu, yakni Ternate, Tidore, Jailolo, dan Bacan. Nama empat kerajaan ini
terdokumentasi dalam penyebutan Pulau Raja Ampat, yang dikenal sampai
sekarang.
Uniknya, kedatangan tokoh misionaris bernama CW. Ottow dan GJ.Geissler ke
pulau Mansinam justru difasilitasi oleh kerajaan Islam. Kedua misionaris itu
diantar langsung oleh tokoh-tokoh Muslim empat kerajaan tersebut. Sayang,
maksud baik nan bersahabat ini dibalas dengan pengkhianatan. Sesampai di
Papua, tokoh-tokoh Muslim ini justru dibuang ke Maros hingga dibiarkan wafat
di sana.Kini, perkembangan komunitas Muslim di Papua kembali mencengangkan.
Bila kurun paruh dasawarsa lalu (1988) jumlah umat Islam berkisar 600 ribu
jiwa, kini jumlah sudah menembus angka 900 ribu jiwa. Itu berarti, bila
jumlah keseluruhan penduduk Papua 2,3 juta jiwa, maka prosentasi ummat Islam
mendekati angka 40 persen. Dan, sisanya (60 persen) merupakan gabungan
pemeluk Kristen (Protestan), Katholik, Hindu, Budha, dan Animisme.



Ada pula catatan menggembirakan. Kalau sebelumnya masih ada semacam semacam
ketidakrelaan sebagian non-Muslim tentang sejarah kehadiran Islam di sana,
maka saat ini telah hadir semacam buku putih yang diterbitkan oleh
Pemerintah Papua. Dalam buku tersebut --khususnya pada diktum UU nomor 21
tahun 2001 bab keagamaan-- tercantum bahwa Islam hadir di Papua pada tahun
1518.
Catatan ini tentu saja sangat melegakan kaum Muslimin Papua. Sebab,
sebelumnya, buku sejarah Islam Indonesia seolah sengaja menghilangkan
keberadaan kaum Muslim di Papua. Dakwah seolah terputus sampai di Makassar,
Sulawesi Selatan. Paling banter sampai di Kerajaan Islam Ternate. Papua
seolah ''milik orang lain''. [atw/ <http://www.hidayatullah.com/>
www.hidayatullah.com]

 

Alkhori M

Alkhor Community

Qatar

 

<<attachment: image002.jpg>>

<<attachment: image004.jpg>>

_______________________________________________
Is-lam mailing list
Is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam

Kirim email ke