"Dia menilai orang yang ahli di bidang TI pun juga lebih menyukai
pekerjaan yang fleksibel tidak terikat pada satu perusahaan, sehingga
mereka lebih memilih bergabung dengan perusahaan jasa alih daya.
Mereka bisa mengerjakan beberapa proyek sekaligus dan dari berbagai
penyewa."

Gampang banget mengambil penilaian seperti itu. Orang IT juga kan
manusia emang berhubungan ama komputer sama tetek bengeknya bikin
orang IT jadi robot gitu. Ya ngga begitulah orang IT juga pengen donk
kerja kantoran di satu perusahaan kayak orang2 lain yang kerjanya
rutin. Ini kembali ke masing2 individu orang IT ada yang senang tidak
terikat ada yang lebih merasa nyaman kalau terikat. Dia beropini
begitu karena memang punya perusahaan outsourcing. Coba kalau dia jadi
orang IT kayak kita2 disini, mungkin pendapatnya lain. Justru gara2
makin banyaknya perusahaan2 outsourcing seperti ini orang2 IT yg
menginginkan pekerjaan full time jadi lebih sulit dibanding dulu.
Hidup tergantung kontrak kerja, kalau masa kontrak udah mo abis belum
ada kejelasan bikin stress, blm kalau udah berkeluarga.

Mungkin berbeda dengan perusahaan yg bergerak sebagai Konsultan IT,
karena mereka mempekerjakan tenaga IT untuk ditugaskan apabila ada
proyek2 IT yg diperoleh. Tapi tetep aja kalau dilihat turn over di
perusahaan2 seperti ini juga tinggi. Mungkin dari sisi internal
perusahaan tersebut yg kurang bisa menghargai tenaga IT-nya. Apalagi
biasanya seperti yg sudah2 pernah saya alami sih, banyak perusahaan
yang tidak menganggap pegawainya itu aset perusahaan. Hanya sekedar
dianggap kuli2 yang setiap saat bisa di carikan gantinya. Kata2 "take
it or leave it" kayaknya menjadi senjata pamungkas bagi para pemilik
ataupun manajemen dari sebuah perusahaan.

Untuk dapat di hargai usahanya mungkin para tenaga kerja IT harus
bersatu serta memiliki wadah seperti serikat pekerja gitu. Disana
semua laporan serta permasalahan yang dialami oleh para pekerja IT
ditampung yang kemudian di proses tentunya untuk mendapatkan hak2 dari
si pekerja IT dari perusahaan dimana dia bekerja sebagai upaya
meningkatkan standar penghargaan dari nilai kerja para teman2 pekerja
IT. Tentunya mengacu kepada undang2 serta peraturan ketenaga kerjaan
yg berlaku di negara kita. Dokter aja punya organisasi, pengacara juga
punya organisasi semacam itu. Bukannya saya mo menyamakan perkerjakan
IT sama pekerjaan mereka. Tapi yah kurang lebih sama juga kan :-)

--- In ITCENTER@yahoogroups.com, "Billy Zulkifli" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> ""
> Dia menuturkan implementasi teknologi di suatu perusahaan biasanya
> bersifat per proyek. Oleh karena itu, penyedia jasa alih daya juga akan
> mengirimkan tenaga ahli TI nya untuk jangka waktu sesuai dengan proyek
> tersebut.
> 
> "Umumnya perusahaan memakai tenaga TI saat mereka ingin memasang atau
> mengembangkan aplikasi juga pada saat melakukan pemeliharaan," katanya.
> ""
> 
> Sedih banget ya jadi anak IT, seolah2 habis manis sepah dibuang,
> padahal ga ada manis2nya tuh. Kepala puyeng mikirin otomatisasi satu
> company, gaji kaga seberapa, proyek kelar, orangnya kelar juga. BUMN
> masih mendingan, orang IT dibagi menjadi beberapa bagian, network,
> development system, web, dll sebagainya, lha yg swasta, sendirian kaga
> ada tempat share selain internet tercinta, kaga kebagian jatah karir
> pula.
> 
> Kapaan ya orang IT dihargain usahanya, aiih sedihnya....
> 
> On 9/12/08, kusumawati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
http://web.bisnis.com/edisi-cetak/edisi-harian/teknologi-informasi/1id79\
> > 035.html
> >
> > JAKARTA: Penyelenggara jasa outsourcing (ahli daya) makin banyak
> > membutuhkan tenaga ahli profesional bidang teknologi informasi (TI),
> > menyusul makin gencarnya implementasi TI pada perusahaan pengguna jasa
> > alih daya tersebut.
> >
> > Sapto Satrioyudo, Ketua Umum Asosiasi Bisnis Alih Daya Indonesia
> > (ABADI), menilai efesiensi merupakan salah faktor yang menjadi alasan
> > perusahaan lebih memakai jasa tenaga alih daya dibandingkan dengan
> > mendirikan divisi TI sendiri.
> >
> > "Menurut pengamatan selama ini, perusahaan yang paling banyak
> > membutuhkan jasa outsourcing adalah mereka yang bergerak pada sektor
> > perbankan, asuransi, dan telekomunikasi" ujarnya kepada Bisnis, belum
> > lama ini.
> >
> > Dia menuturkan implementasi teknologi di suatu perusahaan biasanya
> > bersifat per proyek. Oleh karena itu, penyedia jasa alih daya juga
akan
> > mengirimkan tenaga ahli TI nya untuk jangka waktu sesuai dengan proyek
> > tersebut.
> >
> > "Umumnya perusahaan memakai tenaga TI saat mereka ingin memasang atau
> > mengembangkan aplikasi juga pada saat melakukan pemeliharaan,"
katanya.
> >
> > Sapto menilai pekerjaan pada pola alih daya yang bersifat per proyek
> > seperti itu sangat fleksibel, sehingga perusahaan tidak perlu
> > mengeluarkan biaya besar untuk membayar tenaga ahli TI.
> >
> > "Mereka bisa mengerjakan proyek itu secara outsorcing dan kami akan
> > mengirimkan tenaga ahli TI nya. Jadi pembayarannya dihitung dari
output
> > atau hasil pekerjaan yang mereka lakukan," katanya.
> >
> > Siap bersaing
> >
> > Menurutnya, perusahaan pengguna jasa alih daya memiliki alternatif
untuk
> > menentukan pilihan penyedia jasa mana yang menghasilkan kerja lebih
> > baik. Jika hasilnya dinilai kurang baik, pelanggan dapat memilih
> > perusahaan alih daya yang lain. "Ini berarti pelanggan hanya melakukan
> > fungsi kontrol terhadap pekerjaan mereka," katanya.
> >
> > Sapto menganggap Indonesia sudah mampu bersaing dengan perusahaan alih
> > daya TI di India, yang saat ini menguasai pasar dunia. Dia menilai
pasar
> > jasa alih daya di Indonesia secara umum juga mulai bergairah.
> >
> > "Namun, masalahnya belum ada kegiatan promosi yang maksimal oleh para
> > pengusaha alih daya untuk menjaring perusahaan-perusahaan untuk
digarap
> > menjadi pelanggan," katanya..
> >
> > Dia menilai orang yang ahli di bidang TI pun juga lebih menyukai
> > pekerjaan yang fleksibel tidak terikat pada satu perusahaan, sehingga
> > mereka lebih memilih bergabung dengan perusahaan jasa alih daya.
Mereka
> > bisa mengerjakan beberapa proyek sekaligus dan dari berbagai penyewa.
> >
> > "Para pekerja bisa mengatur waktu kerja mereka, kapan diselesaikannya,
> > dan pembayaran yang mereka inginkan sesuai dengan proyek yang
> > dikerjakannya," ujar Sapto. (14)
> >
> > www.bisnis.com <http://www.bisnis.com>
> >
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >
>



------------------------------------

-- 
www.itcenter.or.id - Komunitas Teknologi Informasi Indonesia 
Gabung, Keluar, Mode Kirim : [EMAIL PROTECTED] 

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ITCENTER/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ITCENTER/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke