AWW Jadi yang benar yang mana nich Walimatus-Safar atau Walimatul Safar kalau kemaren pak Amir bilang Walimatul Safar tetapi tulisan di bawah kayaknya lebih ke Walimatus-Safar. Tanya Kenapa ??? ...........................................................................................
Pak Lana, soal tulisan di bawah memang nggak ada salahnya Pak Agus mem-forward ke kita sekedar untuk mengingatkan bahwa (kayaknya) masih banyak jamaah haji Indonesia yang cuma ngejar titel "H" doank, ngejar predikat. Jangan2 dari ratusan ribu jamaah haji kita, cuma 10% (atau bahkan kurang) yang benar2 jadi haji Mabrur, sementara yang lainnya haji "Mabur" alias terbang meskipun sebetulnya kita tdk boleh pesimis sich. Tapi kenyataannya Indonesia TerCinta ini masih tepuruk lumpur yg satu belum di tambal, eee muncul lumpur yang lain Tanya Kenapa ??? Tetapi itu tadi, kita tdk boleh pesimis mari kita do'a kan saudara2 kita yg naik haji tahun ini bisa benar2 menjadi haji yang Mabrur sehingga bisa mengangkat derajat kaum muslim Indonesia yang korupsi, jadi mau berhenti korupsi yang perampok, bisa berhenti merampok yang mucikari, menutup rmh bordirnya dan mendirikan panti asuhan (he he he kira2 bener nggak ya yg ini) Yang pasti kita mendoakan agar jamaah Ar Royyan yg naik haji thn ini bisa pulang membawa titel "Haji Mabrur" Amin Ya Robbal Alamin WWW ----- Original Message ---- From: agus rasidi <[EMAIL PROTECTED]> To: jamaah@arroyyan.com Sent: Monday, November 27, 2006 2:37:14 PM Subject: Re: [Ar-Royyan-5271] Walimatus Safar atau Walimatul Safar Sekedar meluruskan.... Dari judulnya saya sebenarnya mengarahkan ke bahasa yang sebenarnya yang mana yang benar Walimatus Safar atau Walimatul Safar. Ini untuk membantu dekorasi dalam penulisannya. Jadi bukan mengarah ke syar'i acaranya. Begitu, pak Lana .... Bukan begitu pak Jojo ( tim dekor ). Soalnya yang punya hajat mengajukan Walimatul Safar, tetapi di tulisan yang saya forward Walimatus Safar. INi agar tidak menjadi salah seperti Halal Bil Halal kemarin. Okay. wassalam / agus rasidi ----- Original Message ----- From: "Lana Sularto" <[EMAIL PROTECTED]> To: <jamaah@arroyyan.com> Sent: Monday, November 27, 2006 1:57 PM Subject: Re: [Ar-Royyan-5271] Walimatus Safar atau Walimatul Safar > AWW > Pak, segala sesuatu itu tergantung niatnya pak... jadi tidak bisa kita > menjustifikasi seseorang yang > melakukan walimatus safar adalah salah... > Coba kalo niatnya tulus setulus2nya hanya agar jamaah yang belum haji jadi > semakin kuat niatnya > untuk berangkat haji ... apakah itu salah? > Yang penting jika apa yang dilakukan di walimatus safar tidak melanggar Al > Qur'an dan Hadits, saya > kira sah2 saja, apalagi jika menguntungkan jamaah lainnya ... > Saya heran, kenapa kalo walimah lainnya seperti khitan, ulang tahun, dll > kan juga gak ada > tuntunannya? tapi koq tidak ada yang mempermasalahkan? > Tanya Kenapa???? hhe...he..he... > WWW > Lana's > ------------- Original message follows ------------- > > > WALIMATUS SAFAR > > Entah siapa yang pertama kali menamai ritual ini dengan Walimatus safar. > Karena kalo dilihat dari > segi bahasa, artinya agak aneh. Walimah itu artinya Pesta, safar itu > artinya Perjalanan. Acara ini > lagi rame-ramenya di komplek simbah. Dalam seminggu ini sudah 3 undangan > simbah terima. Dan belum > satupun undangan simbah datangi. > > Acara ini dhohirnya adalah ajang pamitan bagi jamaah calon Haji yang > hendak berangkat ke tanah suci. > Tapi di dalam lubuk hati yang paling ndlesep, simbah merasakan adanya > kejanggalan dan celah, yang > mana syetan bisa memanfaatkan celah tersebut agar manusia tergelincir. > > Simbah merasakan janggal, karena biasanya yang namanya orang pamitan, > justru dia yang datang ke > orang yang bersangkutan trus tinggal bilang pamit. Sambil meninggalkan > pesan seperlunya. Ini malah > yang mau dipamiti diundang, disuruh datang ke rumahnya. Secara adab > kewalik, jadinya malah kurang adab. > > Kemudian kalau memang intinya pamitan, mengapa untuk kepergian ke > tempat-tempat jauh yang lain, yang > juga memakan waktu lama mereka tidak mengadakan acara yang serupa? Simbah > belum pernah melihat TKW > yang mau berangkat ke Luar Negeri misal ke Kuwait, bahkan ke Arab Saudi, > mengadakan yang namanya > Walimatus Safar ini. Padahal jarak kepergiannya sama-sama jauh dan bahkan > lebih lama. Juga gak > pernah ada mahasiswa yang mau kuliah di LN dumadakan ngadain Walimatus > Safar macem priyayi-priyayi > yang mau munggah kaji itu. > > Mungkin ada yang beralasan, ini acara khusus untuk pergi haji saja. Kalo > khusus untuk haji, ini > masuk bagian mana dari Haji? Rukunnya, sunnahnya atau wajibnya?? Setahu > simbah gak ada tuh di ketiga > kategori ini yang namanya walimatussafar. > > Selain bermasalah dari segi adab, acara ini bermasalah dari segi amalan. > Suatu amalan yang baik > adalah amalan yang ikhlas. Menjaga agar amalan kita ikhlas adalah hal yang > susah. Dengan > menghadirkan orang ke rumah sambil woro-woro mau naik Haji adalah > perbuatan yang beresiko tinggi. > Simbah gak mengatakan kalo amalan orang tersebut jadi gak ikhlas. Tapi > yang jelas akan semakin susah > menjaga keikhlasan. > > Haji adalah ibadah mahal. Untuk bisa menjalankannya butuh persiapan besar. > Setan gak suka lihat amal > sholeh manusia dinilai baik. Maka setan selalu mencari celah untuk bisa > merusak amal manusia. Sudah > sepantasnya kita yang mau beramal, berusaha menjaga amalan kita tetap > ikhlas, tidak bertendensi > apapun, dan tidak membanggakan amalan kita di depan makhluk. > > Kalo hal ini tidak diperhatikan, maka setiap tahun negeri kita ini hanya > mengirim orang-orang yang > rusak amalannya. Ratusan ribu gundul tiap tahunnya. Pulang dari haji, yang > korupsi tetep korupsi, > yang ngrampok kembali ngrampok, yang jadi mucikari tetep saja mucikari. > Bedanya ada tambahan titel > "H" di depan namanya. > > =============================== > > Ass Wr Wb. > > Pak Ustadz, mohon pencerahannya berdasarkan Al-Quran atau Hadist, > tentang walimatuh safar (sebelum berangkat haji) dan aqiqah, > Jazakumullah K. Katsira > > Wassalam, > pung > > Pung Purwanto > pung at eramuslim.com > > Jawaban > Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, > > Walimatussafar > > Sampai saat ini kami masih belum menemukan dalil yang secara langsung > menyunnahkan kita mengadakan > acara ritual khusus yang disebut sebagai walimatus-safar. Kami tidak > menemukannya baik di dalam > Al-Quran maupun di dalam hadits nabi SAW. > > Dalam pandangan kami, kalau pun praktek mengundang tetangga atau kerabat > menjelang kepergian > dilakukan, mungkin lebih dimotivasi karena ingin melakukan perpisahan > sambil melakukan penyampaian > washiat. Sebab melakukan perpisahan dan berwashiat menjelang safar > (perjalanan) memang bagian dari > hal yang dianjurkan. > > Kami juga mendapati adanya anjuran untuk melakukan shalat sunnah safar dua > rakaat sebelum > keberangkatan. Dan dianjurkan setelah membaca Al-Fatihah untuk membaca > surat Al-Kafirun di rakaat > pertama dan surat Al-Ikhlas di rakaat kedua. > > Selebihnya yang kita dapati dalilnya justru penyambutan ketika seseorang > kembali dari haji. Di mana > para ulama mengatakan dianjurkan untuk memberikan ucapan doa dan selamat > kepada yang bersangkutan. > > Aisyah berkata bahwa Zaid bin Haritsah tiba di Madinah sedangkan > Rasulullah SAW sedang ada di > rumahku. Maka beliau mendatanginya dan mengetuk pintu, lalu beliau > menghampirinya, menarik bajunya, > memeluknya dan menciumnya." > > Juga boleh diucapkan selamat atau doa kepadanya seperti lafadz berikut: > > Semoga Allah mengabulkan haji Anda, mengampuni dosa-dosa Anda serta > mengganti nafkah Anda. > > Dari Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah SAW bila kembali dari suatu peperangan > atau haji atau mrah, > beliau bertakbir 3 kali kemudian mengucapkan: Tidak ada tuhan yang Esa > tidak sekutu baginya. > Baginyalah Kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia atas segala sesuatu Maha > Kuasa. Orang-orang yang > kembali, orang yang taubat, orang yang beribadah, orang yang bersujud, > orang yang memuji. Benar > dalam janji-Nya menolong hamba-Nya serta menghancurkan sekutu dengan > sendirian. (HR. Bukhari) > > Ritual Aqiqah > > Sedangkan ritual menyembelih kambing aqiqah, jelas sekali masyru'iyahnya > di dalam sunnah nabawiyah. > Aqiqah adalah sembelihan yang dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas > kelahiran seorang bayi. > Jumhurul ulama menyatakan bahwa hukum aqiqah adalah sunnah muakkaddah baik > bagi bayi laki-laki > maupun bayi perempuan. Pelaksanaannya dapat dilakukan pada hari ke tujuh > (ini yang lebih utama > menurut para ulama), keempat belas, dua puluh satu atau pada hari-hari > yang lainnya yang memungkinkan. > > Rasulullah SAW bersabda, "Setiap yang dilahirkan tergadai dengan aqiqahnya > yang disembelih pada hari > ketujuh dari kelahirannya dan dicukur rambutnya serta diberi nama." (HR > Ahmad dan Ashabus Sunan) > > Yang lebih utama adalah menyembelih dua ekor kambing yang berdekatan > umurnya bagi bayi laki-laki dan > seekor kambing bagi bayi perempuan. > > Dari Ummi Kurz Al-Ka'biyyah, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW > bersabda, "Untuk anak > laki-laki dua ekor kambing yang berdekatan umurnya dan untuk anak > perempuan satu ekor kambing." (HR > Ahmad 6/422 dan At-Tirmidzi 1516) > > Wallahu a`lam bishshowab. Wassalamu `alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. > Ahmad Sarwat, Lc. > > ============================= > > Bersabarlah! > > Sebelum meninggalkan Tanah Air biasanya jamaah haji dinasehati untuk > selalu bersabar selama di Tanah > Suci. Nasehat semacam ini tidak pernah ketinggalan disampaikan oleh para > alim ulama, kyai atau > ajengan. Terutama pada saat-saat walimatus safar atau acara selamatan > untuk melepas keberangkatan ke > Tanah Suci. > > Nasehat ini patut diperhatikan dan direnungkan. Karena dalam Alquran kita > juga disuruh untuk > bersabar selama menunaikan ibadah haji. Selama berihram misalnya, jamaah > haji bukan saja disuruh > untuk tidak marah, bahkan dilarang untuk membunuh serangga dan merusak > tanam-tanaman. > > Melalui rukun Islam yang kelima ini, di Tanah Suci jamaah akan > dipertemukan dan 'dipersaudarakan' > oleh Allah dengan jamaah dari berbagai negara. Ibadah haji yang dihadiri > jutaan jamaah merupakan > kongres atau pertemuan umat Islam sedunia. Sementara saat wukuf di Arafah > diibaratkan sebagai > 'padang mahsyar'. > > Berada di negeri yang jauh dan asing, tinggal dalam satu ruangan yang > ditempati enam atau tujuh > pasangan, jamaah harus dapat menyesuaikan diri dengan keadaan ini untuk > selama lebih dari sebulan. > Suatu yang sangat berlainan dengan keadaan di kediaman kita sendiri. Hidup > dalam kondisi demikian, > orang yang berhaji akan diuji kesabarannya, ketabahannya, > kesetiakawanannya, keimanan dan ketakwaannya. > > Dari pengalaman tahun-tahun lalu ada beberapa jamaah Indonesia yang > terganggu ibadah hajinya. > Penyebabnya tidak lain karena kurang siap menghadapi berbagai ujian dan > cobaan selama menunaikan > ibadah haji. Seperti terjadi pada ibadah haji tahun 1994. Seorang jamaah > dari Makassar pernah > memukul orang Mesir setelah keduanya cekcok. Akibatnya ia harus > berhubungan dengan polisi setempat > dan nyaris gagal ibadah hajinya. Penyebabnya, karena kopor jamaah haji > dari Makassar ini tidak > segera diangkat oleh kuli dari Mesir. Untungnya masalah ini akhirnya > diselesaikan oleh Kantor Urusan > Haji di Jeddah. > > Memang, setibanya jamaah tiba di bandara King Abdul Azis, Jeddah, > kesabarannya sudah mulai diuji. Di > sini jamaah harus sabar menunggu giliran selama berjam-jam saat > pemeriksaan koper-koper. Untuk itu > mereka harus memaklumi betapa sibuknya petugas imigrasi di Arab Saudi > menghadapi barang dan jamaah > yang berdatangan dari berbagai negara. > > Masih banyak kasus lain yang bisa diceritakan para petugas yang biasa > menangani berbagai persoalan > jamaah. Intinya hampir sama, ibadah haji menuntut kesiapan mental > spiritual. Mengingat selama berada > di Tanah Suci berbagai ujian akan dihadapi oleh jamaah haji. > > Ada beberapa tips dan informasi yang diberikan oleh petugas haji selama di > pemondokan Madinah dan > Mekah. Seperti jamaah diminta jangan menganggap ruang kamar adalah hak > sendiri, tapi milik bersama > dengan penghuni lainnya. Selama di pemondokan, jangan sembarangan untuk > masak sendiri. Bila > memperoleh izin dari pengelola pondokan barulah jamaah bisa memasak > sendiri. Kita juga diminta untuk > berhati-hati dalam memasak agar tidak terjadi kebakaran. > > Dan, yang paling penting bersabarlah selalu selama menunaikan ibadah haji. > Pada umumnya, kesabaran > itu ialah kemampuan atau daya tahan manausia untuk menguasai sifat > 'destruktif' yang terdapat dalam > diri setiap orang, yakni hawa nafsu. Untuk itu kita diminta untuk > membiasakan melihat setiap masalah > dari segi positifnya (berpikir positif). Di samping sikap ikhlas dan ridho > menerima segala yng > didapatkan selama menunaikan ibadah haji. as > () > > > > -------------------------------------------------------------- > Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 > Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com > > > > > -- > Internal Virus Database is out-of-date. > Checked by AVG Free Edition. > Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.12.3/445 - Release Date: 9/11/2006 > -------------------------------------------------------------- Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com ____________________________________________________________________________________ Do you Yahoo!? Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta. http://new.mail.yahoo.com