Bersambung? macam sinetron aja nih........:)

________________________________

From: Agus Rasidi [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, November 23, 2007 8:15 AM
To: MILIS RW 14; MILIS LINTAS BODEBA; MILIS DKM AL IKHLAS; MILIS
AR-ROYYAN
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [rw14-1012] [BUSINESS TODAY] Sulit Untuk Memulai


Sulit Untuk Memulai

 

Banyak pertanyaan, mengapa orang itu sulit memulai usaha. Dan, ahirnya
banyak alasan yang sengaja dicari-cari yang dijadikan sebagai alasan
pembenar, bahwa memulai usaha itu sulit, karena memulai usaha itu harus
ada modal, punya tempat, dll. Padahal, menurut saya, jika kita memiliki
jiwa wirausaha, maka persoalan semacam itu akan bisa kita atasi.
Sehingga, ahirnya menyadari bahwa sesungguhnya memulai usaha itu tidak
sesulit seperti yang kita bayangkan.

Dalam kontek ini, saya kira memang perlu ada suatu taktik atau rekayasa
bahwa kita itu harus dalam kondisi terpaksa untuk memulai usaha itu.
Misalnya, saat di PHK, atau kita sedang tidak punya apa-apa. Atau,
disaat kita sudah capai melamar pekerjaan di mana-mana, tapi tetap tak
ada satupun perusahaan yang memperkerjakan kita. Bisa juga, disaat kita
sedang drop-out dari sekolah atau tidak kuliah lagi, sehingga saat itu
kita punya perasaan bahwa seolah kita tidak punya lagi masa depan.

Saya kira, justru disaat itulah atau disaat kondisi kita "terhimpit"
keadaan seperti itu, muncul ide bisnis atau pikiran yang brilyan atau
cemerlang, yang ahirnya membuat kita ada keberanian untuk memulai usaha.
Ada keberanian kita untuk mandiri, dan bersemangat lagi untuk belajar
berwirausaha, sekalipun tak tahu jenis usaha yang akan kita jalankan.

Tapi sebaliknya, kalau saja keadaan kita sehari-harinya terasa aman-aman
saja, maka sulit untuk melakukan perubahan. Kita jadi sulit untuk
berubah dari yang aman menjadi yang tidak aman. Maka, salah satu upaya
yang bisa kita lakukan ialah, kita harus berani masuk dalam bisnis. Kita
harus masuk dalam dunia yang penuh ketidakpastian. Nah, kalau kita
terbiasa dengan dunia yang pasti, maka kita akan sulit untuk memulai
usaha. Sehingga, saya kira kita memang perlu ada perubahan sikap mental.
Contohnya disaat kita memulai usaha berarti kita telah mencoba mengambil
resiko, atau dibutuhkan keberanian untuk ambil resiko.

Tapi, selama ini, saya kerap kali menjumpai banyak orang yang selalu
punya pikiran negatif dulu, padahal mereka belum memulai usaha. Mereka
berfikir resiko. Misalnya, kalau usahanya tidak jalan terus gimana?
Kalau usaha kita nanti rugi, lantas kita makan apa? Kalau produk yang
kita jual tidak laku, terus gimana?

Jadi, kita belum apa-apa sudah hanyut dengan pikiran-pikiran yang
negatif atau pikiran yang tidak-tidak ! Yaitu, tidak laku, takut
usahanya macet, takut gagal, dll. Saya rasa, jika kita sudah
berkeinginan untuk berwirausaha, yah sebaiknya kita harus punya pikiran
positif atau ya...ya...ya. Ya bisa maju, ya bisa laku, ya bisa untung !
Sehingga, kita harus selalu optimis. Kita tentu saja butuh ketekunan,
kesabaran, dan harus selalu memiliki semangat yang prima.

Oleh karena itulah, dalam setiap kesempatan seminar, road show maupun
kuliah di Sekolah Calon Pengusaha "Entrepreneur University" yang
kebetulan saya dirikan, saya juga selalu menyarankan mereka untuk setiap
saat berani mencoba untuk memulai usaha. Kapan saja, dimana saja, dan
jenis produk atau jasa apa saja.

Yakinlah, dengan kita bersikap mental seperti itu, yang namanya memulai
usaha akan menjadi hal yang mudah. Tidak sesulit yang kita bayangkan.
Jadi, saya kira "Memulai usaha itu memang beresiko, tapi tidak memulai
usaha akan lebih beresiko". Yah, kita tak punya aset. 

Berani mencoba ?

oleh : Purdi E.Chandra (PRIMAGAMA)

bersambung .....

 

Kirim email ke