From: Dewi Kriswanti 

Mahalnya Kematian Yesus Di Kayu Salib

Seorang bapak setengah baya bekerja pada sebuah perusahaan kereta api, dan 
tugas bapak ini mudah saja.
Beliau hanya bertugas menarik sebuah tuas yang mengerakkan roda roda raksasa 
yang saling berhubungan untuk mengangkat jembatan yang merintangi jalan kereta 
api itu, sehingga kereta api tersebut dapat lewat dengan selamat. tentu saja 
jika jembatan tersebut tidak diangkat...maka kereta api itu akan mengalami 
kecelakaan yang sangat hebat). 
Bapak ini mempunyai seorang anak satu satunya yang sangat dikasihi dengan 
segenap jiwanya. Suatu hari, anak bapak ini mengunjungi bapaknya dan bapaknya 
membiarkan anaknya melihat lihat tempat kerjanya.
Sewaktu anak ini menghampiri roda roda raksasa tersebut, tiba tiba sang anak 
terpeleset dan jatuh diantara roda roda raksasa tersebut. Malang baginya.. kaki 
anak kecil tersebut terjepit dengan eratnya diantara gerigi roda-roda raksasa 
tersebut.
Demi melihat kaki anaknya terjepit diantara roda-roda raksasa tersebut, sang 
bapak dengan serta merta berusaha menolong melepaskan kaki anak tersayangnya 
tersebut dari jepitan gerigi roda tersebut....
Setelah berusaha sekian lama, sang bapak ini masih belum bisa melepaskan kaki 
anaknya tersebut. Sesaat kemudian, sang anak mulai menangis karena ketakutan. 
Tiba tiba dari kejauhan terdengarlah secara samar-samar suara peluit kereta api 
tersebut dari kejauhan memberi tanda agar jembatan itu harus segera diangkat. 
Sesaat kemudian hati bapak ini menjadi sangat sedih dan ketakutan... Di dalam 
kecemasannya dia masih berusaha melepaskan kaki anaknya... tapi masih tidak ada 
hasilnya....Tidak lama kemudian suara peluit kereta api tersebut terdengar 
semakin jelas dan dekat. 
Hati bapak ini seketika menjadi hancur... bapak ini mulai menangis dengan 
sedihnya. Di dalam hati bapak ini muncul suatu keraguan... haruskah dia 
mengorbankan anak satu
satunya demi menyelamatkan kereta api itu yang penumpangnya tak ada satupun 
yang dia kenal?
Namun jika dia memilih untuk menyelamatkan anaknya...maka berapa jiwa yang akan 
melayang dengan sia sia hanya gara gara satu orang saja....???? Sesaat 
kemudian... bapak ini perlahan lahan mencium kening anaknya dengan penuh kasih 
sayang dan dengan
hati yang sangat hancur... lalu bapak ini mulai berdiri dan menuju ke tuas 
pengangkat jembatan tersebut... dengan air mata yang membasahi sampai ke 
bajunya... sang bapak ini melihat sekali lagi pada anak satu satunya itu... 
Sesaat kemudian bapak ini menarik tuasnya dan jatuh lemas dan menangis 
sejadi-jadinya tanpa berani melihat proses kematian anaknya yang sangat tragis 
yang tidak pernah
dibayangkan olehnya demi menyelamatkan orang-orang yang ada didalam kereta api 
itu, yang sama sekali tidak mengetahui, bahwa saat itu juga mereka telah bebas 
dari kematian yang kekal....
Saudaraku yang terkasih... jika kita renungkan kembali kisah diatas... Bukankah 
cerita diatas telah terjadi 2000 tahun yang lalu... dimana Yesus telah disalib 
hanya untuk menebus dosa kita...?
Siapakah kita ini sehingga kita memperoleh keselamatan itu...?
Sesungguhnya kita ini tidak lebih dari sampah yang tidak ada harganya...
Tetapi kasih Yesus begitu besar... Sehingga Dia rela mati diatas kayu salib 
hanya untuk
menebus dosa kita... (injil Yohanes 3:16).
Saya mau katakan pada saudara...Bahwa hanya Yesus sajalah yang rela mengorbankan
nyawanya bagi kita. Tak ada kasih yang demikian besar seperti yang dilakukan 
Yesus demi menyelamatkan kita.
Kematian Yesus itu tidak dapat dinilai dengan apapun yang ada didunia ini... 
terlalu mahal dan sangat mahal untuk sebuah jiwa seperti saya dan saudara...
Tapi, saya juga mau katakan sesuatu pada saudara...Kematian Yesus 2000 tahun 
yang lalu bukan hanya untuk menebus dosa orang yang hidup pada jaman itu saja...
Tetapi darah-Nya yang tercurah 2000 tahun yang lalu masih mampu dan Dia sanggup 
menyelamatkan kita.
Percayalah kepada Yesus...Sebab hanya melalui Dialah kita dapat diselamatkan.
Dan bagi kita yang sudah percaya pada Yesus...
Janganlah kita menjual kematian Yesus dengan hal hal yang bersifat duniawi...
Terlalu mahal harga sebuah nyawa itu, sobat.
Teman temanku yang terkasih didalam Yesus Kristus...
Kami tidak mau teman-teman hanya membaca kisah di atas
ini lalu di delete tanpa di forward kepada teman-teman
kalian yang lain... Sediakanlah waktu bagi Tuhan
untuk bersaksi tentang pengorbananNya ini kepada teman
temanmu yang belum mengenal Yesus secara pribadi.
Jika Tuhan yang menciptakan langit dan bumi ini selalu
menyediakan waktu-Nya bagi mengawasi teman-teman
sekalian, kenapa teman-teman tidak membalas
kebaikan-Nya dengan mengirimkan email ini kepada orang
orang yang masih menanti uluran tangan kita?
Sekaranglah waktunya...
Jangan ditunda lagi...
Sebab hari esok kan terlambat... !
Selamat bersaksi dan menerima keselamatan yang dari
Tuhan...
Tuhan Beserta Kita...

THE POEM
I knelt to pray but not for long,
I had too much to do.
I had to hurry and get to work
For bills would soon be due.
So I knelt and said a hurried prayer,
And jumped up off my knees.
My Christian duty was now done
My soul could rest at ease.
All day long I had no time
To spread a word of cheer.
No time to speak of Christ to friends,
They'd laugh at me I'd fear.
No time, no time, too much to do,
That was my constant cry,
No time to give to souls in need
But at last the time, the time to die.
I went before the Lord,
I came, I stood with downcast eyes.
For in his hands God held a book;
It was the book of life.
God looked into his book and said
"Your name I cannot find.
I once was going to write it down...
But never found the time"

Now do you have the time to pass it on? 
================================================
From: Wiempy 

REFLEKSI MAKNA PASKAH

Dlm kitab Perjanjian Lama, perayaan Paska merupakan perintah Tuhan Yesus
kepada org Israel untuk dipelihara dan selalu diperingati untuk mengenang
keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir. Sekitar tahun 1250 SM bangsa
Israel merupakan budak di tanah Mesir. Mereka ditindas oleh Firaun,
sedemikian menderitanya, sehingga Tuhan mendengar jeritan minta tolong
umat-Nya tsb. Lalu Tuhan mengutus Musa sebagai pemimpin bangsa Israel 
keluar dari tanah Mesir dan pergi menuju tanah perjanjian yaitu Tanah Kanaan. 
Musa pergi menghadap Firaun meminta agar umat Israel dibebaskan dari 
perbudakan, namun Tuhan membuat tegar hati Firaun, sehingga walaupun 
Musa sudah mengadakan 9 tulah terhadap Mesir, Firaun tetap keras kepala 
tdk membiarkan umat Israel keluar dari tanah Mesir. Akhirnya pada tulah yg
kesepuluh melalui perantaraan Musa, Tuhan memerintahkan agar setiap
keluarga org Israel mengambil seekor anak domba yg berumur satu tahun,
anak domba tsb harus yg jantan serta tdk bercela untuk disembelih dan
dari darahnya tsb haruslah diambil sedikit dan dioleskan pada kedua tiang
pintu dan pada ambang atas pintu rumah mereka. Karena malaikat maut
Tuhan akan datang ke tanah Mesir dan setiap anak sulung manusia dan
binatang org2 Mesir akan dibuat mati dan di rumah org Israel dimana
tiang pintunya sudah dioleskan darah anak domba tsb, tdk akan ada anak sulung 
yg mati. Oleh sebab malaikat maut tsb melihat tanda darah di tiang pintu tsb 
dan mengabaikan untuk membunuh setiap anak sulung dari org Israel. 

Dlm kitab Perjanjian Lama, para nabi besar seperti Yesaya menggambarkan
anak domba sbg Mesias. PL menubuatkan akan datangnya seorg Mesias
sebagai penyelamat umat manusia yg telah berdosa. Sedangkan nubuat tsb
akhirnya digenapi dlm kitab Perjanjian Baru, dimana Tuhan Yesus sbg anak
domba Tuhan meninggal di kayu salib demi menebus dosa2 umat manusia
di dunia ini. Yohanes pembaptis menulis hal tsb di kitab Yohanes 1 ayat 
29 s/d 34. Yohanes berkata demikian:
"Lihatlah Anak domba Tuhan, yg menghapus dosa dunia. Dialah yg kumaksud ketika 
kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorg, yg telah mendahului aku, 
sebab Dia telah ada sebelum aku. Dan aku sendiripun mula2 tdk mengenal Dia, 
tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dgn air, supaya Ia dinyatakan 
kepada Israel. Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah melihat Roh 
turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. Dan akupun tdk 
mengenal-Nya, tetapi Dia, yg mengutus aku untuk membaptis dgn air, telah 
berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorg dan 
tinggal di atas-Nya, Dialah itu yg akan membaptis dgn Roh Kudus. Dan aku telah 
melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Tuhan"

Mesias yg dinubuatkan dlm Perjanjian Lama adalah anak tunggal Tuhan. Anak
tunggal Tuhan yg akan datang ke dunia ini melalui perantaraan rahim Maria. 
Yesus sbg anak domba Tuhan harus dikurbankan dgn cara disalibkan di kayu
salib untuk menebus dosa umat manusia. Yesus harus rela disangkal oleh
murid-Nya sendiri Petrus sebanyak 3 kali. Juga harus rela diludahi dan
ditimpuki batu oleh org yg membenci Dia. Harus rela dicambuki sepanjang
perjalanan menuju bukit Golgota oleh prajurit Romawi. Harus rela kepalanya
dimahkotai kawat berduri. Harus rela dipaku secara paksa di kayu salib.
Sungguh berarti pengorbanan Yesus Kristus sbg anak domba Tuhan yg tdk
bercela dan tdk berdosa. Gambaran Yesus sbg anak domba Tuhan dipakai
untuk mengingatkan kepada kita semua akan jaminan keselamatan yg
telah Tuhan berikan sewaktu Dia meninggal di kayu salib dan bangkit kembali
pada hari yg ketiga. Jaminan keselamatan dimana kita semua akan mendapat
keselamatan kekal dan tdk akan binasa jikalau kita semua selalu berpegang
pada Firman-Nya dan selalu setia dan taat sampai akhir hayat nanti. Yesus
juga berbuat demikian, setia dan taat pada kehendak Bapa di surga yg
menghendaki agar manusia beroleh keselamatan yg hakiki, karena begitu
besar kasih kasih Tuhan terhadap dunia ini sehingga Dia rela mengorbankan
anak-Nya sendiri di kayu salib. Ingatlah, bahwa hukum yg terutama dlm hidup
ini adalah kasih. 

Hal ini terdapat dlm Matius 22 ayat 37 s/d 40 yg menulis demikian:
"Kasihilah Tuhan, Tuhanmu, dgn segenap hatimu dan dgn segenap jiwamu
dan dgn segenap akal budimu. Itulah hukum yg terutama dan yg pertama.
Dan hukum yg kedua, yg sama dgn itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti 
dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan 
kitab para nabi"

Yesus sbg anak domba Tuhan yg layak mendapatkan kuasa, kekayaan, 
hikmat, kekuatan, hormat dan kemuliaan, serta puji2an dari kita semua sbg
org2 percaya yg sedang menantikan kedatangan Dia yg kedua kalinya di
dunia ini. Hal ini terdapat dlm kitab Wahyu pasal 5 mulai dari ayat 1 s/d 14.
Kematian Yesus Kristus di kayu salib merupakan titik puncak karya
keselamatan Tuhan di dunia ini. Juga merupakan titik puncak dari seluruh
nubuatan ttg kedatangan mesias di kitab Perjanjian Lama. Kita semua
harus mampu tetap berpijak pada iman terhadap Yesus Kristus. 

Yg patut kita perhatikan dan catat disini, inti dari kitab Perjanjian Lama dan
kitab Perjanjian Baru adalah Yesus Kristus itu sendiri, sbg anak domba
Tuhan. Hal ini tertulis dlm kitab Lukas 24 ayat 26 s/d 27 yg menulis demikian:
"Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu utk masuk ke dlm
kemuliaan-Nya ? Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yg tertulis
ttg Dia dlm seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab2 Musa dan segala kitab nabi2"

Tanpa adanya pemahaman yg mendalam ttg apa yg sudah dinubuatkan
ttg Mesias dlm Perjanjian Lama dan juga ttg asal muasal tradisi Paska,
kita tdk akan mengerti mengenai penggenapan nubuatan ttg Mesias ini
yg tercantum dlm Perjanjian Baru. Karena mulai dari kitab Kejadian (PL)
sampai dgn kitab terakhir yaitu Wahyu (PB) terdapat suatu keharmonisan
pemberitaan ttg Mesias. Yg dibahas yaitu Yesus Kristus itu sendiri, dimulai
dari nubuatan yg terdapat di kitab Yesaya akan kedatangan Mesias. Dan
kedatangan Mesias sbg Sang Penyelamat akhirnya digenapi dlm Perjanjian
Baru. Suatu karya keselamatan Tuhan yg diwartakan mulai dari PL sampai
dgn PB. Karena Tuhan itu tdk diciptakan, karena Dia merupakan yg awal
dan yg akhir. Permulaan-Nya adalah kekal dan akhir-Nya pun kekal. Hal ini
terdapat dlm Wahyu 21 ayat 6 yg menulis demikian:
"Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa
dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Org yg haus akan Kuberi minum
dgn cuma2 dari mata air kehidupan"

Yesus Kristus sbg anak domba Tuhan mewakili kehadiran Tuhan untuk
menyatakan kehendak-Nya kepada manusia yg berdosa di dunia ini. Yesus
Kristus disebut juga imam besar Agung yg mewakili manusia menghadap
ke hadirat Tuhan. Hal ini terdapat dlm Ibrani 9 ayat 11 s/d 14 yg menulis 
demikian:
"Tetapi Kristus telah datang sbg Imam Besar utk hal2 yg baik yg akan
datang. Ia telah melintasi kemah yg lebih besar dan yg lebih sempurna,
yg bukan dibuat oleh tangan manusia, artinya yg tdk termasuk ciptaan ini,
dan Ia telah masuk satu kali utk selama-lamanya ke dlm tempat yg kudus bukan 
dgn membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dgn membawa 
darah-Nya sendiri. Dan dgn itu Ia telah mendapat kelepasan yg kekal. Sebab, 
jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda 
menguduskan mereka yg najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa 
lebihnya darah Kristus, yg oleh Roh yg kekal telah mempersembahkan diri-Nya 
sendiri kepada Tuhan sbg persembahan yg tak bercacat, akan menyucikan hati 
nurani kita dari perbuatan2 yg sia2, supaya kita dapat beribadah kepada Tuhan 
yg hidup"

Demikianlah refleksi Paska dari saya.

Happy Easter 2007,
Semoga dgn kebangkitan Yesus Kristus, semakin membangkitkan iman,
kasih, pengharapan dan cinta kita kepada-Nya.

Jesus Always Bless You & Your Family,
Wiempy Wijaya
Buitenzorg, 31-Mar-2007

Kirim email ke