Passion
Hal ini saya sepakat ama Dion. klo emang ga suka koding, jgn ngelamar jd 
programmer.
Tapi dosen yang baik bisa membangkitkan passion. 2 orang yg saya tau, 
Endy Muhardin (dulu dosen di Stikom) dan Eric Pramono (sekarang dosen di 
univ. Ciputra).

> Mendingan menghasilkan tukang jahit yang beneran bisa kerja daripada
> 'pengennya' menghasilkan desainer pakaian
> tapi akhirnya jahit gak bisa, desain apalagi makin gak bisa.

Idelanya menurut saya harusnya bisa jahit, cmiiw. Misal as desainer dpt 
orderan terus kmungkinan:
a. Tiba2 semua penjahitnya cabut.
b. TIdak ada satu penjahit pun yg bisa menjahit sbgm desain yg ditentukan
dia harus bisa jahit sendiri.
Klo yg poin b kejadian dan dia sendiri ga bisa, berarti ga bisa desain ^_^

Sepakat dengan Yudi Wibisono tentang pembagian teori-praktikum.
Nah, bagian orang Lab yg menghajar mhs dengan tugas2 praktikum yg 
mengharuskan koding (klo perlu) smp berdarah-darah.

Untuk masuk ke Industri, meski di kuliahan diajarin Java, sewajarnya 
perlu training.
Bisa dapat freshgrad yg OO, fundamental Java (Collection, JDBC, io, dll) 
bagus udah susah banget.

sekedar 20 rupiah saya (20 rupiah = 2 sen)

regards,
Nasrul

-- 
Menikmati Hidup Mempersembahkan yang Terbaik
-Nashroulloh

Reply via email to