Assalamu’alaikum,

 

Mbak Hana,

Yang terjadi adalah perbedaan pemahaman, dan juga perbedaan jalan yang dipilih …  bukankah banyak jalan menuju Gusti Allah?  Dan kita, siapa pun, saat ini (mudah2an) tengah menuju kepada-Nya.

 

Saudara2 kita yang lain (katakanlah begitu), yang Mbak Hana anggap ‘aneh’, sebenarnya mereka mengetahui apa yang mereka jalankan … hanya yang menjadi masalah adalah pemahaman Mbak hana yang berbeda dengan mereka, atau bahkan dengan saya J  Jadi, masing2 dengan pemahaman masing2 juga.  What’s wrong with this matter?

 

Sama seperti ketika Mbak Hana cerita tentang gurunya yang wah …  seakan2 apa yang disampaikan oleh gurunya itu yang 100% benar.  Lha, apakah Mbak Hana itu dalam rangka mengikuti gurunya?  Tentunya Gusti Allah dan Rasul, kan?  Demikian juga dengan yang lainnya … 

 

Cuma ya seperti yg saya sampaikan, akan menjadi masalah bila yang satu menganggap salah (pemahaman) yang lain, yang otomatis bisa dikatakan hanya membenarkan (pemahaman) diri sendiri …  Lha kalau yg terjadi seperti ini, ya sudah …  sampai kapan pun nggak akan ketemu, dan bisa nggak bermanfaat untuk semuanya.  Malah hanya bisa semakin memperjelas ‘seperti apa’ diri kita …

 

Maapin aye, ye …  kapan kita makan2 lagi? J

 

Salam,

Hidayat

 

 

-----Original Message-----
From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of suhana032003
Sent:
Wednesday, October 19, 2005 2:58 PM
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Subject: [keluarga-islam] Re: salam kenal:)

 

---deleted---

hhmm..jadi terbayangkan..seorang sahabat yg sehebat Umar bisa lupa,
apalagi seorang guru yg jaraknya jauh berabad2 dari Rasulullah,
tapi..Rasul pernah berkata
"Aku tinggalkan Al
-Qur'an dan Sunnahku, niscaya umatku akan selamat"
jadi..apapun itu dan dari siapapun itu, apabila sudah menyalahi
aturan Al
-qur'an dan Sunnah Rasul, hukumnya adalah wajib menolak dan
mempertanyakan landasannya. kalau kita bicara masalah islam, maka
landasannya adalah Al
-Qur'an dan Hadist, bukan landasan guru or kyai
or syech.:)

"Janganlah ikuti apa yg tiada kamu ketahui. Sungguh, pendengaran,
penglihatan dan perasaan hati, masing2 akan dimintai
pertanggungjawaban" (QS
17:36)







Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke