Assalamu 'alaikum wr. wb.

Untuk lebih jelasnya, bunyi teks haditsnya sbb :
Qola Rosululloh Sallollohu 'alaihi wasallam :
Innamal a'malu bin-niyyat, wainnamal imri-in maa nawa, faman kanat 
hijrotuhu illalloh wa rosulih, fahijrotuhu ilalloh wa rosulih, faman 
kanat hijrotuhu lid-dun-ya yushibuha awimro-atin yatazaw-wajuha 
fahijrotuhu ilaa ma hajaro ilaihi; rowahu ummar bin khottob,-

artinya kira-kira :
Rasulullah s.a.w bersabda: 
Sesungguhnya setiap amal itu bergantung kepada niat. Sesungguhnya 
setiap orang itu akan mendapatkan sesuatu mengikuti niatnya. 
Barangsiapa yang berhijrah kerena Allah dan RasulNya, maka Hijrahnya 
itu kerana Allah dan RasulNya. Barangsiapa yang berhijrah untuk 
mendapatkan dunia dia akan mendapatkannya atau hijrahnya itu karena 
seorang perempuan yang ingin dikahwininya maka Hijrahnya itu 
mengikuti apa yang diniatkannya. 
Riwayat Umar bin Khattob Ra.

wassalam,




--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "arland_hmd098" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Assalamu 'alaikum wr. wb.
> 
> Apanya yang SETUJU...?
> Memangnya lagi voting ya...? :)
> 
> Justru pemahaman saya menilai, seorang muslim yang masih 
> mempermasalahkan hal-hal furu'iyyah seperti ini, sudah 
memperlihatkan 
> bahwa wawasan keislaman yang dimilikinya masih jauh dari pemahaman 
> islam yang sebenar.
> Bukankah Inti dari segala amal ibadah didalam agama islam itu 
diawali 
> oleh niat, niatlah yang mengawali segala macam perbuatan.
> Innamal a'malu bin-niyyat.
> Kalau saja setiap muslim memahami kaidah ini, sudah barang tentu 
satu 
> dan yang lain tidak saling mengatakan saya benar anda salah, saya 
> lebih afdhol anda kurang afdhol, anda bid'ah saya nyuunnah... dsb 
> dsb. Apalagi yang dipertentangkan adalah amalan-amalan sunnah yang 
> bersifat furu'
> 
> Taraweh 8 raka'at itu benar dan baik, taraweh 20 raka'at juga benar 
> dan baik, kedua-duanya memiliki dalil yang kuat.
> Yang tidak benar dan tidak baik adalah, mempertentangkan masalah 
> sholat sunnah tapi dirinya sendiri tidak sholat sunnah, 
> mempertentangkan sholat taraweh, tapi dirinya sendiri tidak pernah 
> sholat taraweh. 
> Itulah yang tidak benar dan tidak baik.
> 
> Membicarakan masalah sholat sunnah yang dilandasi niat untuk 
> beribadah kepada Alloh swt. , apalagi dimalam bulan ramadhan, 
> jangankan 8 atau 20 raka'at, 1000 raka'atpun bilamana memang 
dirinya 
> mampu, tidak masalah.
> Tak ada batasan melakukan sholat sunnah, kecuali diwaktu-waktu yang 
> sudah jelas-jelas dilarang.
> Begitu juga soal zikir-zikir tahlil maupun tahmid, jangankan 7 hari 
> atau 100 hari, 1000 hari berturut-turutpun kalau memang mau dan 
mampu 
> tak ada larangan di dalam islam, bukankah Alloh swt sudah 
mengatakan :
> "Yaa ayyuhal-ladzina aa-manudzkurulloha dzikron katsiro".
> Ini sudah merupakan perintah yang jelas bahwa setiap muslim 
> diperintahkan berzikir sebanyak-banyaknya tanpa ada batasan.
> 
> Lalu buat apa lagi dipertentangkan???
> 
> Sekali lagi saya katakan, bahwa seorang muslim yang masih 
> mempertentangkan masalah furu', itu memperlihatkan bahwa mereka 
belum 
> begitu memahami dengan benar tentang islam khususnya hadits yang 
> mengatakan bahwa segala amal perbuatan itu bergantung kepada 
niatnya.
> 
> Wallohu a'lam bish-shawab,-
> 
> wassalam,
> 
> 
> 
> 
> 
> --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, cyber rat <cyberr47@> wrote:
> >
> > SETUUUUUUJUUUUUUUUUUUUUU!!!!!!!!!!!!!
> > 
> > --- Ari Dino <aridino@> wrote:
> > 
> > > Karena dari lahir sudah ngikut orang tua yang
> > > muslim, maka seorang 
> > > anak selanjutnya menjadi muslim. Dari kecil anak ini
> > > dioktrin dan 
> > > disuapi terus menerus tentang pengetahuan agama dan
> > > bahkan menjadi 
> > > sebuah rutinitas tanpa tahu hakikat dibalik kegiatan
> > > keagamaan yang 
> > > di laksanakannya.
> > > 
> > > Jika misalnya orang tuanya madzhab Q, maka anaknya
> > > pun akan terbiasa 
> > > dengan ibadah ibadah Q dan jika ternyata setelah
> > > mencapai kedewsaan 
> > > berpikir kemudian menemukan bahwa ternyata Islam itu
> > > bukan hanya Q, 
> > > maka sianak mulai berpikir manakah yang harus
> > > dilanjutkan dalam sisa 
> > > hidupnya, apakah mengikuti ajaran orang tuannya (dan
> > > tentu saja orang 
> > > tua ini juga mendapatkan ajaran dari orang tua
> > > mereka dan 
> > > seterusnya,/ ajaran nenek moyang).
> > > 
> > > Saat mengetatahui bahwa ternyata Rosul melaksanakan
> > > sholat malan 8 
> > > rakaat ditambah witir 3 rakaat yang dipikirnya
> > > adalah bagaimana orang 
> > > tuanya dan teman temannya melaksanakan sholat malam
> > > pada bullan 
> > > ramadhan sebanyak 23 rakaat. Juga saat mengetahui
> > > bahwa Rosul 
> > > melakukan Qunut tidak setiap sholat subuh, bagaiman
> > > teman temannya 
> > > melaksanaka qunut setiap hari dalam sholat subuhnya.
> > > Begitu juga saat 
> > > mengetahui bahwa Rosul sama sekali tidak pernah
> > > melakukan tahlilan 
> > > sementara di lingkungannya setiap orang meninggal
> > > pasti ada 
> > > tahlilannya, 7 harinya, 100 harinya dll, dari mana
> > > ritual ini berasal?.
> > > 
> > > Dalam kedewasaan berpikirnya, si anak kemudian
> > > menjelajah dunia ilmu 
> > > dan menemukan bahwa Islam yang diusung Rosululloh
> > > adalah lebih luas 
> > > dari yang dia praktekkan selama ini, beberapa ritual
> > > adalah ternyata 
> > > tidak dicontohkan oleh Rosul dan ternyata adalah
> > > berasal dari 
> > > kebiasaan nenek moyangnya yang sama sekali bukan
> > > sesuatu yang 
> > > dicontohkan Rosul, mulai lah dia melakukan revolusi
> > > pemikiran, yang 
> > > tadinya mengutamakan ajaran orang tua dan guru juga
> > > lingkunganya, 
> > > sekarang dalam urusan agama dia lebih banyak
> > > mengambil langsung dari 
> > > pusat nya langsung yaitu Al-Qur'an dan Hadits.
> > > 
> > > Sehingga jika sekarang bertemu dengan teman temannya
> > > dan diajak 
> > > tahlilan, dia bisa menjawab begini dan begitu
> > > tentang tahlilan, 
> > > begitu juga saat menjadi imam sholat subuh saat
> > > acara kemping bersama 
> > > teman temannya dan ditanya mengenai kenapa tidak
> > > qunut, dia bisa 
> > > menjelaskan begini dan begitu tentang qunut.
> > > 
> > > Perubahan pola pikir si anak sudah menggiring dia
> > > kepada Islam yang 
> > > diinginkan oleh Rosul sendiri, jika ada permasalahan
> > > dalam agamamu 
> > > maka kembalikan lah kepada Alloh dan Rosul Nya.
> > > 
> > > Kini memandang Islam menjadi lebih terbuka dan tidak
> > > terkungkung olah 
> > > madzhab Q yang dulu menjadi patokan dalam menjalani
> > > agamanya, kini 
> > > Islam di mata anak ini adalah Islam yang harus
> > > sesuai dengan 
> > > Al-Qur'an dan Hadits, Islam haruslah seperti yang
> > > diinginkan 
> > > Penciptanya dan Pembawa Risalahnya, bukan Islam
> > > nenek moyangnya dan 
> > > bukan pula Islam orang tuanya atau gurunya.
> > > 
> > > Salam
> > > Ari
> > > 
> > 
> > 
> > __________________________________________________
> > Do You Yahoo!?
> > Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
> > http://mail.yahoo.com
> >
>






Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke