Jumlah Korban Tewas di Pangandaran Mencapai 172 orang
18 Juli 2006 10:1  *Pangandaran (ANTARA News)*

Jumlah korban tewas akibat gelombang tsunami di Pangandaran, Ciamis, Jabar, sampai pukul 08.55, Selasa, telah mencapai 172 orang dan 86 warga lainnya dinyatakan hilang. Keterangan yang dihimpun dari Posko Penanggulangan Bencana Alam, upaya pencarian terhadap 86 warga yang hilang itu terus dilakukan sejak 06.00 WIB dengan menyusuri pantai yang dipenuhi bangunan hotel dan perumahan warga yang rubuh. Tim evakuasi mengalami kesulitan dalam proses pencarian, karena kurangnya alat berat untuk mengangkat puing-puing bangunan yang runtuh dan dicurigai menimbun korban. Hingga saat ini jumlah korban luka tercatat 72 orang yang dievakuasi ke Puskesmas Pangandaran dan RSUD Banjar. Di kawasan wisata Pantai Barat Pangandaran terlihat luluh lantak dan dipenuhi dengan reruntuhan bangunan dan perahu-perahu nelayan yang terhempas gelombang. Dalam kesempatan itu, Gubernur Jabar, Dani Setiawan, melakukan kunjungan ke lokasi musibah bencana alam itu dan ia menjanjikan akan memasok berbagai kebutuhan penting untuk pengungsi seperti makanan, obat-obatan dan peralatan berat. "Saya sudah berkoordinasi dengan Sekda Pemprov Jabar untuk segera mengerahkan alat-alat berat sembari berkoordinasi dengan pihak kabupaten Ciamis," katanya. Sementara itu, Menko Kesra Aburizal Bakri dijadualkan segera mengunjungi lokasi musibah tsunami di Pangandaran pada Selasa siang dan bertolak dari Bandara Soekarno Hatta. (*) *COPYRIGHT © 2006 ANTARA*

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "banganut" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Jumlah Korban Tewas di Pangandaran 68 Orang
> 18 Juli 2006 8:24 *Pangandaran (ANTARA News)
>
> Jumlah korban tewas akibat gelombang tsunami, khusus di kawasan pantai
> Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, hingga Selasa pagi pukul
> 08.30 tercatat berjumlah 68 orang, dan dua korban terakhir ditemukan di
> Jalan Bulak Laut Pangandaran, sementara 72 orang luka-luka dan lebih
> dari seratus orang lainnya masih belum ditemukan.
> Informasi dari Posko Aju Penanggulangan Bencana Alam di pantai
> Pangandaran yang diperoleh ANTARA News, Selasa pagi, menyebutkan
> sebagian besar korban masih berada di Puskesmas Pangandaran, sementara
> pencarian korban kembali dilakukan sejak sekitar pukul 06.00 WIB.
> Jumlah korban sebanyak itu ditemukan dari 10 daerah bencana, yakni
> Pantai Krapyak, Pantai Barat, Pantai Timur, Batu Hiu, Karang Tirta,
> Bojong Salawe, Batu Karas, Bulak Banda, Legok, dan Bulak Laut
> Pangandaran. Sementara itu, pencarian sejak Selasa pagi dilakukan secara
> intensif oleh sedikitnya 450 personel TNI dari Kodim 0613 Ciamis dan 111
> relawan serta ratusan warga setempat, terutama yang anggota keluarganya
> belum ditemukan akibat diterjang tsunami pada Senin (17/6) sore.
> Personel TNI dan para sukarelawan juga sejak Senin sore telah
> mendirikan Posko Pengungsian di berbagai tempat yang relatif aman,
> seperti di daerah Cijulang, Kali Pucung, Parigi, dan Cidamulih serta
> memfasilitasi pengungsian ke Masjid Agung Pangandaran.
> Mengenai gelombang tsunami itu sendiri, seorang saksi mata, Min Laeni
> (36) yang saat ini tengah dirawat di RS Daerah Banjaran mengatakan,
> saat tsunami terjadi, ia bersama dua rekannya sedang berjalan-jalan di
> kawasan Pantai Barat Pangandaran sambil minum es kelapa muda di
> sela-sela waktu luangnya pada pelatihan pemberdayaan masyarakat di
> Hotel Bumi Nusantara Pangandaran. Min Laeni adalah salah seorang
> karyawan pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Daerah (BPMD) Pemprov Jabar
> yang saat itu sedang menjadi instruktur pada pelatihan mengenai
> pemberdayaan masyarakat. "Senin sore itu, sekitar pukul setengah empat,
> kami melihat ombak di pantai, kira-kira setinggi pohon kelapa, dan kami
> segera berlari sekencang-kencangnya untuk menyelamatkan diri. Dua rekan
> saya selamat, tapi saya diterjang ombak, dan ketika sadar telah
> tersangkut di mobil yang terbalik. Lalu saya dibawa warga ke RS Daerah
> Banjaran karena hampir sekujur tubuh saya terluka, terutama di bagian
> tangan," tuturnya. Ia mengaku belum mengetahui bagaimana keadaan dan
> nasib rekan-rekannya sesama instruktur serta para peserta pelatihan
> yang berjumlah 92 orang. Saat tsunami terjadi, dan air bah menerjang
> Hotel Bumi Nusantara, tempat pelatihan masih berlangsung. "Bencana
> tsunami benar-benar menakutkan. Tapi saya bersyukur masih diselamatkan
> Tuhan," kata warga Perumahan Cincin Permata Indah, Soreang, Kabupaten
> Bandung itu. (*) *COPYRIGHT © 2006 ANTARA*
>
__._,_.___

Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.





YAHOO! GROUPS LINKS




__,_._,___

Kirim email ke