Yup, semua warisan nenek moyang yang bertentangan dengan keimanan dan hukum Alloh dan Rosul Nya mutlak harus ditinggalkan.

Sungguh merupakan sesuatu yang mencengangkan jika sesuatu yang kita yakini selama ini bahkan sudah membudaya dan mengakar dalam kehidupan kita ternyata adalah sesuatu yang sudah keluar dari koridor Alloh dan Rosul Nya. Mayoritas umat saat ini memang meyakini sebaliknya lalu apakah kita tetap menetapinya walaupun sudah mengetahui kebenaran.

Believe it or not, Ritual ini sudah di lakukan nenek moyang kita penganut Budhist maupun Hindu (lihat sejarah nusantara). Dan 200 juta muslim diIndonesia sekarang ini masih melestarikannya!, sesudah datang perintah untuk meninggalkan yang bathil dan menuju yang Haq.

Tak ada dalam sejarah, Rosul mengumpulkan umatnya di rumah salha seorang muslim saat itu yang meninggal, kemudian membaca doa ini dan itu bahkan disuguhi ini dan itu. Apa yang diperintahkan Rosul adalah untuk meringankan beban yang terkena musibah dan bukannya memberatkannya, dalam Ritual  ini yang terjadi adalah sebaliknya. Penderitaan semakin bertambah dengan keharusan (hampir semua meyakini hukum wajibnya tahlilan ini, padahal bukan) memberikan makanan dan hidangan lainya bahkan uang!.

Lalu dari mana dasar wajibnya tahlilan ini (7 hari berturut turut, 40 hari, 100 hari bahkan 1000 hari!)?, tidak ada dalam Islam, semuanya hanya mengada adakan saja.

Jika kita lihat dari azas manfaat dan mudhorotnya, lebih banyak mudhorotnya dari pada manfaatnya

1. Membebani keluarga yang ditinggalkan mati secara ekonomi
2. Membebani keluarga yang ditinggalkan mati secara emosi, belum lagi kesedihan hilang, mereka sudah dipusingkan dengan harus menyiapkan sekian rupiah untuk membeli ini dan itu untuk jamuan, banyak yang akhirnya hutang kesana kemari
3. Berkumpul hanya untuk pembacaan koor ayat ayat Alloh dan jauh dari pengkajian dan penelaahan dari apa yang terkandung didalamnya.
4. Mengirimkan bacaan buat si mati dengan asumsi bacaan ini akan sampai dan meringankan beban si mati di alam kubur.
5. Orang dikumpulkan dari awal sampai akhir ritual ini hanya baca dan baca kemudian makan dan minum tanpa ada tolabul ilmi maupun saling mansehati.
dllsb

Jadi adat istiadat yang memang keluar dari koridor Alloh dan RosulNya, wajib kita jauhi. Karena kita adalah umat nya Muhammad dan bukan umat pengikut nenek moyang.

Salam
Ari

At 08:18 AM 7/18/2006, you wrote:
Apakah semua warisan nenek moyang mesti ditinggalkan ?

Adat istiadat masyarakat terhadap orang yang terkena musibah (kematian)
sampai sejauh mana bisa diterima oleh Islam, dan sampai sejauh mana
tidak diterima (tertolak) oleh Islam ?

wassalam

anut
__._,_.___

Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.





YAHOO! GROUPS LINKS




__,_._,___

Kirim email ke