Terimakasih...... selanjutnya silahkan tulisan anda direnungkan juga untuk diri anda sendiri, ditelaah satu-persatu, setiap paragraph yang anda kirimkan .......  tetapi saya agak ragu juga dengan hasil perenungan terhadap tulisan anda sendiri, masalahnya anda kan kurang suka menggunakan akal dan logika yang telah dikaruniakan Allah SWT kepada anda.
 
Anda lebih suka menyampaikan informasi dari sumber yang sudah anda sukai, sementara bila ada saudara anda bersodaqoh informasi pembanding seringkali anda mengabaikannya. Bukankah sebagian saudara kita sudah memberikan informasi HR maupun ayat Qur'an mengenai bolehnya perihal yang kita bicarakan kemarin....?
Ibarat gula ditangan sendiri dikatakan madu, sementara madu ditangan orang lain anda katakan racun. Mudaha-mudahan tidak begitu ya kang....... mohon maaf bila ada kata atau kalimat yang kurang berkenan di hati anda.
 
Salam,
___________
Achmad Munif


wandysulastra <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
Terimakasih juga atas kata-kata penutupnya, pak Munif.

Pak, yang mesti dicamkan oleh kita bahwasanya dalam hal beribadah tidak cukup hanya dengan niat yang ikhlas karena Allah, tapi juga
haruslah mengikuti apa yang diajarkan dan dicontohkan oleh
Rasulullah. Nah, syarat kedua ini yang kadang diabaikan oleh
sebagian saudara kita. Mereka hanya melihat dari sisi niat dan yang
tampak baik saja menurut logika mereka.
----->
Kira-kira contohnya seperti apa ya kang, mungkin anda pernah bertemu dan berguru langsung dengan RosuluLLoh SAW, atau barangkali anda punya video rekamannya.... biar kita bisa mencontoh persis seperti Beliau SAW.

Mencontoh Rasulullah bukan berarti mencontoh 100% apa2 yang
dilakukan oleh Rasulullah pada masa beliau. Disinilah pentingnya
kita memahami apa yang dimaksud Sunnah. Insya Allah, jika kita telah memahami dengan baik apa yang dimaksud dengan sunnah, maka hal-hal yang termasuk ke dalam bid'ah (sebagai antonim dari Sunnah) akan mudah pula kita fahami.
------>
Oh.... begitu, terus tulisan yang mas Dodindra sampaikan itu Sunnah apa Sunnah ya kang, kok jadi ribet begini ya. Yang ditulis sendiri dibilang sunnah, tetapi tulisan orang lain ...."mbuh ra weruh" gitu...?!

Tikar, karpet, toa, mic, radio, internet dsb, semua itu hanyalah
sarana dan merupakan akibat dari kemajuan teknologi... Bukan pak,
bukan hal yang seperti itu yang dimaksud berlebih-lebihan ataupun
bid'ah dalam beribadah... :)
---->
Ini analogi saja kang..... saya hanya mencoba mengikuti cara berfikir anda.

Ada satu kaidah yang sangat baik untuk kita renungi dalam masalah
ini, "kalau sekiranya perbuatan (ibadah) itu baik, tentu para
sahabat sudah mendahului kita melakukannya".
--->
Ini maksudnya gimana yach .... kok kata "ibadah"nya dimasukkan dalam kurung.  Padahal banyak juga diantara para sahabat dalam memahami suatu konteks sunnah tidak selalu sama persis dan RosuluLLoh pun tidak menyalahkan salah satu diantara mereka. Dan Rosululloh SAW pun memerintahkan kita untuk mengikuti Sunnahnya maupun Sunnah para Sahabat Beliau SAW.

Mari sama-sama kita belajar dan terus belajar, sehingga dapat
memahami ajaran agama kita dengan baik. Jangan malas membeli dan membaca kitab2 ulama terdahulu yang terpercaya, jangan cukup hanya mendengar dan katanya saja. Jika ada waktu, hadirlah di majlis2 ta'lim yang mengkaji kitab2 ulama salaf tersebut. Dahulukanlah ilmu, sebelum berucap dan beramal...
Hmm..... baik  tuh untuk anda renungkan juga.

Rasullullah saw bersabda:
"Man uftiya bi ghairi 'ilmi kaana itsmuhu 'alaa man aftaahu wa man
asyaara 'alaa akhiihi bi amrin ya'lamu anna rusyda fii ghairihi
faqad khaanah" (rawahu abu dawud wal hakim)

"Barangsiapa berfatwa tidak berdasarkan ilmu, maka dosanya bagi
orang yang berftawa. Barangsiapa menunjuki saudaranya kepada
sesuatu, padahal dia mengetahui bahwa kebenaran itu ada pada
selainnya, maka ia telah mengkhianatinya"
Hmm..... baik  juga tuh ...... untuk anda renungkan juga.

Mohon maaf jika ada kata yg kurang berkenan, kalau bukan karena
cinta, tentulah tidak akan saya mengingatkan saudara dan rekan-rekan lainnya... :)
Sama-sama...... mudah-mudahan kita diberi kepahaman yang lebih baik lagi dari Allah SWT. amien.....

Wassalam
WnS


--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Achmad Munif <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
>
> Terima kasih kang Wandy sudah bersedia menutup pintu "Anda
bertanya.... saya ambilkan jawaban" yang saya bukakan kemarin,
tetapi rupanya anda lupa menguncinya. Makanya sekarang saya ambilkan
kuncinya biar lebih aman dan terkendali. Buat mas Anto Sulistianto
jangan hanya tepuk tangan saja, silahkan buruan masuk sebelum
pintunya benar-benar dikunci, nanti kedinginan di luar lhoo.
udah.... sekarang saya gembok yach.
>
> kang .... Silahkan anda berpanjang-panjang argumen untuk sekedar
menyimpulkan bahwa kami yang bersholawat dengan diawali "sayyidina"
dengan sebutan "berlebihan" "ghuluw" atau yang lainnya ......
biarkanlah kami memahami setiap informasi yang ada dengan bekal akal
dan logika yang telah Allah SWT karuniakan kepada kami.
> Saya mencoba menelusuri bacaan yang anda kutipkan di bawah yang
isinya nggak beda jauh dengan posting yang sudah dikirimkan
sebelumnya, dan rekan kita pak Nashir & mas dodindra pun sudah
mengirimkan HR maupun ayat Qur'an yang isinya anjuran untuk
memuliakan Muhammad sebagai RosuluLLoh dan penghulu para Nabi yang
telah Allah karuniakan kepada Beliau SAW.
> Ketahuilah saudaraku kami bersolawat dengan didahului
kata "sayyidina" tidak ada setitik niatpun dari hati kami untuk
mengagungkan Beliau SAW di atas keagungan Allah SWT, Beliau tetaplah
makhluq Allah SWT yang paling mulia diantara seluruh makhluq yang
telah Allah ciptakan.
>
> Oh... ya saya jadi teringat dengan reposting anda
sebelumnya ..... bahwa setiap amal ibadah haruslah sesuai dengan
yang telah dicontohkan RosuluLLoh SAW. Misalkan ada HR
begini "Sholluuu kama ro aitumuuni usholliy", terus Beliau SAW
sholat di atas pasir dengan diberi tikar seadanya..... kemudian
kita melakukan sholat diatas lantai masjid yang bermarmer+sajadah
dari kain wool yang mahal dan ada pendingin udara......apakah kita
sudah berlebihan ...? atau misalkan kita menjalankan kewajiban
mencari 'ilmu dengan mendengarkan ceramah melalui radio / televisi
apakah kita sudah berlebihan ...?........ (kan rosuluLLoh SAW belum
pernah mencontohkan yang demikian bukan.....?). Ini permisalan saya
saja dengan akal dan logika yang telah Allah SWT karuniakan, nggak
usah ditanggapi serius yach..... karena memang tidak ada nash yang
menjelaskan demikian.
>
> Mungkin baru seperti itu 'ilmu yang saya dapatkan dari sekian
milyar khazanah informasi yang telah Allah SWT tebarkan di muka bumi-
Nya, untuk itu kamipun cukup berhati-hati untuk tidak merasa benar
dengan apa yang kebetulan telah Allah SWT karuniakan tersebut.
Sekali lagi..... silahkan anda amalkan semua 'ilmu yang telah anda
yakini, dan biarkanlah kami menjalankan amal ibadah sesuai dengan
keyakinan kami.
>
> Mohon dimaafkan bila ternyata ada kata atau kalimat yang kurang
berkenan...... selamat menyongsong bulan mulia yang insya Allah
dikaruniakan kepada kita di tahun ini. Marhaban yaa Romadlon.....
Allohumma a'inni 'ala dzikrika wa syukrika wa khusni 'ibaadatika
amien.......
>
> Salam,
> _____________
> Achmad Munif
>
>





Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED]
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/





Apakah Anda Yahoo!?
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
__._,_.___

Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.





SPONSORED LINKS
Single family home Family home finance Family home
Family home mortgage Family home business

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Kirim email ke