Assalamu'alaikum wr wb,

Berikut ini ada artikel yang mudah-mudahan menarik untuk dibaca,

Artikel dengan judul : Tadabbur 07 : Ramadhan dan Limpahan Kasih Sayang, 
silahkan klik aja http://www.pks-kab-bekasi.org/?pilih=lihatramadhan&id=99.


Selasa, 26 September 06 - oleh : Redaksi

PKS-Kab.Bekasi OnLine : Kasih sayang dan rahmat Allah swt. berlimpah dalam 
bulan Ramadhan. Pintu-pintu rahmat terbuka lebar dan pintu-pintu kemurkaan-Nya 
tertutup rapat. Syaitan yang menjadi simbol perusak dan pengganggu ketentraman 
dan kasih sayang antara manusia, dibelenggu dengan erat di neraka. Kondisi 
telah dibuat sedemikian rupa, sehingga kaum muslimin dapat menumbuhkan dan 
menyuburkan rasa kasih sayang antara mereka, khususnya orang-orang yang butuh 
bantuan dan ditimpa kemalangan dari orang-orang yang beriman. 

Memang, risalah Ramadhan bukan hanya menumbuhkan kasih sayang antara sesama 
orang-orang yang beriman dan manusia secara umum. Namun, kasih sayang adalah 
salah satu misi dan target pokok dari puasa dan ibadah Ramadhan, yang tersirat 
dalam misi puncak, yaitu agar kaum mukminin bertakwa. Allah swt. berfirman, 
“ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana 
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakw” (Al-Baqarah: 183). 

Kasih sayang antara sesama umat Islam dan orang-orang yang beriman merupakan 
salah satu faktor penting dalam kesempurnaan iman. Diriwayatkan dari Anas bin 
Malik ra. bahwa Rasulullah saw. Bersabda, \" Demi Allah swt. yang jiwa Muhammad 
berada di tangan-Nya, tidak akan beriman seorang dari kalian, hingga dia 
mencintai sesuatu bagi saudaranya (yang beriman) sebagaimana apa yang dicintai 
untuk dirinya sendiri \". (HR. Bukhari dan Muslim). 

Rasulullah saw. memberikan perumpamaan tentang cinta dan kasih sayang antara 
orang beriman laksana sebatang tubuh yang saling bertenggang rasa, saling 
menopang, saling mengasihi, dan berbagi rasa. Rasulullah saw. Bersabda,\" 
perumpamaan orang-orang yang beriman dalam cinta dan kasih sayang mereka adalah 
laksana sebatang tubuh, dimana bila salah satu anggota tubuh merasakan sakit, 
maka seluruh tubuh akan merasakan demam dan \'kesulitan tidur \". (HR. Muslim) 

Bahkan, kasih sayang antara umat Islam merupakan salah satu karakter dan sifat 
pokok atau utama yang ditetapkan Allah swt. atas umat Muhammad saw. Sifat ini 
sangat dipuji oleh Allah swt. sebagaimana firmannya, \" Muhammad itu adalah 
utusan Allah dan orang-orang yang bersama dia adalah keras terhadap orang-orang 
kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka ” (Al-Fath:29) 

Dalam bulan Ramadhan, rasa kasih sayang dan cinta antara umat Islam, sangat 
tepat untuk disemai dan dipupuk kembali, sehingga tumbuh subur dan bersemi. 
Kasih sayang itu berupa segala macam bentuk kebaikan dan pembelaan terhadap 
sesama mukmin. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. 
Bersabda, \" barang siapa yang menutup aib saudaranya yang muslim di dunia, 
maka Allah swt. akan menutup aibnya di dunia dan di akhirat. Dan barang siapa 
yang membantu menyelesaikan masalah yang menghimpit saudaranya (yang beriman) 
di dunia, maka Allah swt. akan menyelesaikan masalah yang menghimpitnya pada 
hari kiamat. Dan Allah swt. pasti menolong seorang hamba, selama hamba itu 
menolong saudaranya (yang beriman) \". (HR. Muslim). 

Membina Sifat Kasih Sayang 

Rasulullah saw. memberikan contoh dan keteladanan berkenaan dengan kasih 
sayang. Rasulullah saw. adalah sosok yang penuh kasih dan sayang. Sifat kasih 
sayang telah terbina dalam diri beliau sejak masih belia. Diantara faktor yang 
sangat berpengaruh dalam menumbuhkan sifat kasih sayang dalam diri beliau 
adalah kecintaan dan kasih sayang terhadap binatang, khususnya terhadap kambing 
yang beliau gembala. 

Rasulullah saw. Menyebutkan bahwa tidak seorang nabi dan rasul pun yang diutus 
oleh Allah swt., melainkan pernah menggembala kambing. Termasuk Rasulullah saw. 
pernah menggembala kambing beberapa tahun, ketika masih remaja. Hikmahnya yang 
tersirat dalam aktivitas menggembala kambing adalah Allah swt. menguji dan 
mendidik mental para nabi dan rasul agar bersabar dan bersifat kasih sayang 
terhadap binatang, sehingga mereka lebih bisa mencintai dan lebih menyayangi 
manusia, umatnya, dan sesama makhluk yang lain. 

Sesungguhnya, kasih sayang terhadap binatang itu sendiri adalah sifat dan 
perilaku yang sangat mulia di sisi Allah swt. dan mendapat imbalan yang agung 
dari-Nya. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. berkata; Rasulullah saw. Bersabda, 
\" ketika seorang sedang berjalan-jalan, dia merasakan sangat kehausan. 
Kemudian dia menemukan sebuah sumur, lalu dia turun ke sumur itu dan minum 
sepuas-puasnya. Ketika dia naik, tiba-tiba dia melihat ada seekor anjing yang 
menjulurkan lidahnya menjilat tanah karena kehausan. Dia berkata pada dirinya, 
pasti anjing ini ditimpa kehausan seperti aku tadi mengalami kehausan. Lalu 
diapun kembali turun ke sumur dan memenuhi \'khuff\' (sepatu)nya dengan air, 
memegangnya dengan mulutnya, kemudian dia merangkak naik untuk memberi minum 
anjing itu. Allah swt. berterima kasih kepadanya dan mengampuni dosanya. Para 
sahabat bertanya, ‘wahai Rasulullah saw. apakah kami mendapat ganjaran dalam 
melayani binatang?’ Rasulullah saw. Bersabda, \"dalam tiap-tiap makhluk yang 
memiliki hati yang masih segar ada pahala dan ganjaran \". (HR. Samarkandi). 

Dalam praktek sahabat, dapat kita simpulkan betapa serius mereka membina kasih 
sayang itu dalam diri mereka, dengan berusaha melayani sesama saudara. Betapa 
menakjubkan gambaran kasih dan cinta yang terjalin antara para sahabat Anshar 
terhadap kaum Muhajirin. Gambaran kasih dan cinta mereka cukuplah diwakili oleh 
ayat al-Qur\'an sebagai berikut, “ Dan orang-orang yang telah menempati Kota 
Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), 
mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh 
keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka 
(orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri 
mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan 
siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang 
beruntung. (Al-Hasyr: 9). 

Oleh karena itu, dalam potret diri Umar bin Khattab, seorang khalifah yang 
sangat bijak dan kasih terhadap rakyatnya, kita temukan beberapa riwayat 
tentang cintanya terhadap rakyatnya. Dari Anas bin Malik ra. diriwayatkan bahwa 
Umar bin Khatthab ra. pada suatu malam sedang keliling melakukan ronda. Dia 
melewati sekelompok orang yang mampir untuk menginap (di kota Madinah). Dia 
sangat khawatir dan takut ada orang yang mencuri barang-barang mereka. 

Kemudian Umar mendatangi Abdurrahman bin Auf ra. yang kaget dan bertanya, \"apa 
yang membuat Anda datang pada larut malam seperti ini, wahai Amirul Mukminin? 
Dia menjawab, \"aku melewati sekelompok orang yang mampir. Naluriku berkata, 
bila mereka bermalam dan tidur, aku takut mereka akan kecurian. Maka ikutlah 
denganku agar kita menjaganya malam ini. Keduanya pun bertolak. Keduanya duduk 
dekat orang-orang itu semalam suntuk, untuk menjaganya, hingga ketika melihat 
subuh telah tiba, Umar menyeru, \"wahai orang-orang, shalat subuh...shalat 
subuh...berkali-kali. Setelah melihat mereka telah bergerak dan bangkit dari 
tidurnya, keduanya pun bangkit dan menuju ke masjid. 

Bahkan, para sahabat tidak hanya menyayangi orang-orang yang beriman. Kasih 
sayang mereka juga tercurah bagi para ahli dzimmah, yaitu orang-orang 
non-muslim yang berlindung dalam khilafah Islam. 

Diriwayatkan bahwa Umar bin Khatthab melihat seorang laki-laki tua dari ahli 
dzimmah yang meminta-minta dari satu pintu ke pintu yang lain. Umar berkata 
kepadanya, \"kami telah berbuat tidak adil terhadap Anda. Kami telah mengambil 
jizyah (upeti) dari Anda ketika Anda masih muda, namun saat ini kami telah 
menyia-nyiakan Anda. Kemudian Umar memerintahkan agar mencukupi makanannya dari 
baitul mal (gudang perbendaharaan negara) milik kaum muslimin\". 

Kasih Sayang Rasulullah SAW. 

Allah swt. selalu penuh perhatian terhadap hamba-hamba-Nya, dan diantara kasih 
sayang-Nya, Dia menganugerahkan risalah-Nya kepada manusia lewat pengutusan 
seorang Rasul, yang sangat kasih dan cinta kepada umatnya. Allah swt. 
menegaskan hal itu dalam firman-Nya, “ Sesungguhnya telah datang kepada kalian, 
seorang rasul dari kaum kalian sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, 
sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi 
penyayang terhadap orang-orang yang beriman”. (At-Taubah: 128). 

Dengan misi sebagai teladan bagi seluruh manusia, seorang Rasul haruslah orang 
yang terbaik. Muhammad bin Abdullah adalah orang yang terbaik itu. Beliau 
memiliki segala kelayakan dan keistimewaan sebagai seorang yang paling pantas 
dijadikan teladan dan panutan. Dalam ayat di atas tergambar jelas sebagian 
sifat istimewa Rasulullah saw. itu. 

Sifat yang tergambar dalam ayat itu adalah kepedulian Rasulullah saw. terhadap 
umatnya yang sangat mendalam. Beliau sangat prihatin dan penuh belas kasih 
terhadap orang-orang yang beriman. Dengan segala upaya, beliau menyelamatkan 
mereka dari perangkap-perangkap kemusyrikan, kekafiran, kefasikan, kemunafikan, 
dan kezhaliman. Beliau terus-menerus menghalau segala musuh, baik hawa nafsu 
ataupun syaitan dari umatnya. 

Bentuk perhatian Rasulullah saw. terhadap umatnya dan kasih sayang beliau 
kepada mereka terlihat jelas pada saat beliau berada dalam sakaratul maut. 
Layaknya seorang yang akan meninggalkan dunia ini, Rasulullah saw. pun sangat 
mengkhawatirkan orang-orang yang dicintainya. 

Namun, tidak seperti orang kebanyakan, yang ketika dalam sakaratul maut sering 
mengingat dan menyebut-nyebut kekasihnya, isterinya, anaknya tercinta, binatang 
piarannya yang tersayang, dan lain-lain. Rasulullah saw. hanya mengingat 
umatnya. Beliau terus-menerus mengadu kepada Tuhannya, “umatku... umatku…, 
bagaimana nasib umatku setelah peninggalanku?”. Beliau sangat mengkhawatirkan 
umatnya kembali kepada kemusyrikan, kekufuran, dan kesesatan. 

Oleh karena itu, mencintai Rasulullah saw. merupakan kewajiban setiap umat 
Islam. Rasulullah saw. berada dalam urutan kedua setelah Allah swt. dalam skala 
prioritas cinta seorang muslim (At-Taubah ayat: 24). 

Nah, sudahkah kita menempatkan Rasulullah saw. sebagai kekasih, teladan, dan 
uswah tertinggi dari seluruh manusia lainnya? Ataukah kita masih lebih 
mengagungkan kyai, ulama, pemimpin, tokoh politik, negarawan dan lain-lain, 
melebihi pengagungan kita kepada Rasulullah saw.? 

Konsekuensi yang paling penting disadari oleh umat dari menteladani Rasulullah 
saw. adalah mentaati dan mengikuti sunnah beliau. Mari kita ukur sikap 
meneladani kita kepada Rasulullah saw. dari sisi itu, khususnya dalam hal kasih 
sayang dan cinta. 

Sumber : 30 Tadabur Ramadhan - Menjadi Hamba Rabbani - IKADI

artikel tadabbur yang lain silahkan akses disini 
http://www.pks-kab-bekasi.org/?pilih=arsipramadhan&topikramadhan=10

Situs Komunitas Kader & Simpatisan PK Sejahtera Kabupaten Bekasi
-------------------------------------------------------------------
http://www.pks-kab-bekasi.org/  |  Melayani & Memimpin Kabupaten Bekasi


Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke