Ass.Wr.Wb.

Om, saya ini khan cetek pengetahuan, jadi sebelumnya mohon maaf jika
jawaban saya gak nyambung.

Saya pribadi, sangat sepakat dengan kata bijak atsar dari Sayyidina
Ali tersebut, "Awwaluddin Makrifatullahh".
Bagaimana beragama jika belum mengenal sumbernya agama, bagaimana
sembahyang, jika belum mengenal yang di sembah ?
Masalah Ma'rifatulloh - KeImanan, ini bukan proses-proses yang harus
terjadi berurut-urutan seperti kita naik tangga, namun adakalanya
berbolak-balik. Salah satu prosesnya adalah Hirah/Kebingungan ini.
Ini bisa menjadi awal, namun juga bisa muncul ditengah-tengah atau
mendekati akhir proses tersebut.Proses ini hanya akan berhenti ketika
kita dipanggil pulang keharibaanNYA nanti.

Coba, Om telaah dan tafakuri pada diri Om sendiri.....pernahkan Om
gundah / mengalami kebingungan saat mau mencoba mengerti Siapa Alloh
itu ? atau, Siapa Diri kita ini ?
Ketika Om berkeputusan, ya benar, Alloh memang Ada, dan kita mengimani
hal itu, maka makin mantaplah kita menjalankan Diin ( khususnya
menjalankan SyariatNYA ).

Untuk saya pribadi, hanya pertolonganNYA sajalah yang saya rasakan
sebagai karunia yang tak terhingga pada tahap keimanan yang saya
peroleh saat ini.
Makin bertafakur, makin merasa siapa diri kita, dan siapa Kholiq kita.
Semoga Alloh juga melimpahi saya dan kita semua dengan limpahan
karunia kekuatan untuk taat padaNYA dengan menjalankan PerintahNYA dan
menjauhi yang dilarangNYA, amiin.

Mohon maaf jika tulisan saya ini ngalor-ngidul, semoga makinmenambah
penasaran.....

wassalam,
dodi
--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Peronda <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pak Dodi,
> Mengenai Ma'rifatulloh, bagaimana memahami kalimat "Awwaluddin
Makrifatullahh".
> Apakah harus dimulai dengan al Hirah juga?
> 
> Terima kasih,
> Wassalam.
> PM.
> 
> 
> 
> ----- Original Message ----
> From: dodindra <[EMAIL PROTECTED]>
> To: keluarga-islam@yahoogroups.com
> Sent: Wednesday, 20 December 2006 1:24:59 PM
> Subject: [keluarga-islam] Re: Masih sebuah pertanyaan
> 
> Waalaykumussalam Wr.Wb.
> 
> Om Dave yang dirohmati Alloh ta'ala, kalau boleh disarikan, pembahasan
> kita ini, ibarat mencari, saat ini adalah pada taraf "KEBINGUNGAN = Al
> HIRAH" karena ingin mengenal Alloh SWT (Ma'rifatulloh) .
> 
> Kondisi ini, oleh Ulama Ahli Tajjali, bisa dimasukkan pada rel yang
> bagus, karena disini terjadi perbedaan-perbedaan persepsi.
> Tentang pengenalan hakiqat Alloh SWT, ada ahli yang membagi menjadi 4
> golongan , yaitu :
> 1. Golongan yang mengenal Alloh melalui daya nalar ( An-Nadhr)
> 2. Golongan yang mengenal Alloh lewat At Tajjali
> 3. Golongan yang mengenal Alloh dengan memiliki Ilmu tentang Dzat NYA,
> sebagai panduan antara As Syahadah dengan daya Nalar.
> 4. Golongan yang mengenal Alloh SWT dengan keyakinan bahwa Alloh SWT
> menerima segala bentuk keyakinan.
> 
> Masing-masing golongan ini bertanya " Apakah yang terjadi ?"
> Berawal dari pertanyaan itu, timbullah "KEBINGUNGAN" , dimana entitas
> kebingungan itu sendiri merupakan SARANA - HAKIQAT - PETUNJUK bagi
> seseorang yang sedang dalam keadaan bingung, dan bagi YANG MAMPU
> MENENTUKAN SIKAP dalam kebingungan tadi, maka dia berada pada jalur
> DALAM PETUNJUK, itulah sampainya yang dicari.
> 
> Diperolehnya ma'rifat itu, bisa disarikan melalui 3 (tiga) cara, yaitu :
> 1. Ma'rifat dengan dalil
> 2. Ma'rifat dengan kesaksian ( Al Musyahadah)
> 3. Ma'rifat melalui pemberitahuan dari Alloh SWT, inilah tingkat yang
> tertinggi.
> 
> Ibnu Arobi dalam kitab beliau Al Futuhat Al Makkiyyah Juz. IV
> mengatakan : " Sepertiga Ilmu Alloh SWT diketahui melalui dalil,
> sepertiga diketahui melalui kesaksian pada waktu Tajalli, dan
> sepertiga lainnya adalah melalui pemberitahuan dari Alloh SWT, dimana
> bagian ini merupakan bagian yang paling benar di dalam mengenal Alloh
> SWT "
> 
> Om Dave, karena pertanyaan-pertanya an Om ini tatarannya adalah pada
> tataran Qolbu, dan ini berbuah keimanan, maka hanya Om Dave sendiri
> sajalah sebenarnya yang tahu, pada tataran apa sebenarnya yang saat
> ini Om rasakan.
> Sudah di tataran Ilmul Yaqqin, atau Ainur Yaqqin, atau malah
> sebenarnya sudah Haqqul Yaqqin......
> 
> Semoga Alloh membimbing kita semua untuk memahamkan DzatNYA yang Maha
> Haq, amiin.
> 
> wassalam,
> dodi
> yangdhoifdanbarubel ajarhidup
> 
> --- In keluarga-islam@ yahoogroups. com, "Dave" <d4v1d2yan@ ..> wrote:
> >
> > Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabaraakatuhu,
> > 
> > Alhamdulillah, terima kasih om Wandy atas keterangannya memang
> secara hakikat kita tidak akan mampu membuat kesimpulan mengenai
> keberadaan Allah SWT akan tetapi keterangan yang di peroleh merupakan
> pintu keyakinan tingkat pertama yaitu ilmul yaqin dan untuk menuju
> pintu kedua di perlukan keimanan tingkat tinggi sehingga menimbulkan
> basirah dalam qalbu yang dapat memunculkan Ainul yaqin dan pada saat
> ini pertanyaan tadi sudah tidak di perlukan lagi dan kita dapat terus
> melangkah menuju pintu yang haq yaitu pintu haqqul yaqin , keyakinan
> para Nabi dan para Wali.
> > 
> > Untuk orang yang bodoh seperti saya bertanya mengenai keberadaan
> Allah itu sendiri sudah merupakan langkah pertama menuju tangga
> pertama dari sebuah keyakinan mengenai keberadaan Allah SWT sehingga
> di butuhkan dorongan dari para rekan sekalian berupa masukan.
> Keyakinan-keyakinan tersebut diataslah yang menjadi pilar rukun ihsan,
> rukun yang memberikan "nyawa" bagi rukun iman dan rukun islam,
> sehingga ketika kita membahas rukun islam seperti masalah ibadah,
> muamalah semuanya dilandaskan rasa ihsan (ridho Allah) dan insya Allah
> kata-kata yang keluarpun insya Allah lebih indah......maaf loh
> ....bukan nyindir orang yang suka dengan kata-kata tidak indah
> .....mungkin saja tidak indah menurut kita sangat indah menurut orang
> lain......Allah lah yang maha tau
> > 
> > Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabaraakatuhu,
> > 
> > 
> > ----- Original Message ----- 
> > From: wandysulastra 
> > To: keluarga-islam@ yahoogroups. com 
> > Sent: 19 December 2006 16:35
> > Subject: [keluarga-islam] Re: Pertanyaan dari seorang - Dave
> > 
> > 
> > Menambahkan jawaban secara 'syariah', bahwa Allah bersemayam 
> > diatas 'Arsy yang berada diatas langit. Beberapa keterangan dari Al 
> > Quran,
> > 
> > "(Robb) Yang Maha Pemurah, Yang bersemayam di atas `Arsy" (Thoha : 
> > 5).
> > 
> > "Kemudian Dia Istiwa' (bersemayam) di atas `Arsy" (Al-A'raf : 54)
> > 
> > Perkataan Jin sebagaimana diceritakan Alloh yang juga menunjukkan 
> > keberadaan Allah swt, 
> > 
> > "Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, 
> > maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-
> > panah api, dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa 
> > tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya) . 
> > Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan 
> > (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk 
> > membakarnya) ." (Al Jin: 8-9)
> > 
> > Dalil-dalil As Sunnah:
> > 
> > Nabi shallallahu `alaihi wasallam bersabda, "Apabila Alloh 
> > menetapkan perintah di atas langit, para malaikat mengepakkan sayap-
> > sayapnya karena patuh akan firman-Nya, seakan-akan firman (yang 
> > didengar) itu seperti gemerincing rantai besi (yang ditarik) di atas 
> > batu rata, hal itu memekakkan mereka (sehingga mereka jatuh pingsan 
> > karena ketakutan).. .dst (HR. Al Bukhori)
> > 
> > "Tidakkah kalian percaya padaku sedangkan aku adalah kepercayaan 
> > Yang berada diatas langit. Datang kepadaku wahyu dari langit di 
> > waktu pagi dan petang" (HR. Bukhori-Muslim) .
> > 
> > Rosululloh shollallohu `alaihi wa sallam juga bersabda,"Orang- orang
> > yang penyayang akan disayangi oleh Yang Maha Rahman, sayangilah
> > siapa saja yang ada di bumi niscaya kalian akan disayangi oleh Yang
> > berada di atas langit" (HR Abu Dawud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh
> > Imam Al-Albani).
> > 
> > Begitu pula dengan hadits pertanyaan Rosululloh kepada budak
> > perempuan yang telah disebutkan. Imam Adz-Dzahabi berkata
> > setelah membawakan hadits budak perempuan tersebut, "Demikianlah
> > pendapat kami bahwa setiap orang yang ditanyakan di manakah Alloh,
> > dia segera menjawab dengan fitrahnya,"Alloh di atas langit!". Dan di
> > dalam hadits ini ada dua perkara yang penting; Pertama
> > disyariatkannya pertanyaan," Di mana Alloh?" Kedua, disyariatkannya
> > jawaban yang ditanya,"Di atas langit". Maka siapa yang mengingkari
> > kedua perkara ini maka sesungguhnya dia mengingkari Al-Musthofa
> > shollallohu `alaihi wa sallam". (Mukhtashor Al-'Uluw)
> > 
> > Al-'Abbas bin Abdul Mutholib menuturkan, Rasulullah bersabda:
> > "Tahukah kamu sekalian berapa jarak antara langit dengan bumi?" Kami 
> > menjawab:"Allah dan RasulNya lebih mengetahui" Beliau 
> > Bersabda:"Antara langit dan bumi jaraknya perjalanan 500 tahun, dan 
> > antara satu langit ke langit yang lainnya jaraknya perjalanan 500 
> > tahun, sedang ketebalan masing-masing langit adalah perjalanan 500 
> > tahun. Antara langit yang ketujuh dengan 'Arsy ada samudera, dan 
> > antara dasar samudera itu dengan permukaannya seperti jarak antara 
> > langit dengan bumi. Allah ta'ala ditas itu semua dan TIDAK 
> > TERSEMBUNYI bagiNya sesuatu apapun dari perbuatan anak keturunan 
> > Adam" (HR Abu Dawud dan ahli hadits lainnya)
> > 
> > Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, bahwa ia menuturkan:
> > "Antara langit yang paling bawah dengan langit berikutnya jaraknya 
> > 500 tahun, dan antara setiap langit jaraknya 500 tahun, antara 
> > langit ke tujuh dengan kursi jaraknya 500 tahun, dan antara kursi 
> > dan samudera air jaraknya 500 tahun, sedang 'Arsy berada diatas 
> > samudera air itu, dan Alah berada ditas 'Arsy tersebut, TIDAK 
> > TERSEMBUNYI bagi Allah suatu apapun dari perbuatan kamu sekalian."
> > 
> > `Arsy adalah makhluk Alloh yang paling tinggi berada di atas tujuh
> > langit dan sangat besar sekali sebagaimana diterangkan Ibnu
> > Abbas, "Dan `Arsy tidak seorang pun dapat mengukur berapa besarnya"
> > (Dikeluarkan oleh Imam Ibnu Khuzaimah).
> > 
> > Ibnu Jarir berkata: Yunus menuturkan kepadaku, dari Ibnu Wahb, dari 
> > Ibnu Zaid, dari Bapaknya, ia menuturkan, Rasulullah bersabda:
> > "Ketujuh langit itu berada di Kursi, tiada lain hanyalah bagaikan 
> > tujuh keping dirham yang diletakan diatas perisai"
> > 
> > Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata:
> > "Langit tujuh dan bumi tujuh di Telapak Tangan Allah ArRahman, tiada 
> > lain hanyalah bagaikan sebutir biji sawi yang diletakan di tangan 
> > seseorang diantara kamu"
> > 
> > Ibnu Jarir berkata pula: Dan Abu Dzar menuturkan: Aku mendengar 
> > Rasulullah bersabda:
> > "Kursi itu berada di 'Arsy tiada lain hanyalah bagaikan sebuah 
> > gelang besi yang dicampakkan di tengah padang pasir"
> > 
> > Salam
> > WnS
> > 
> > --- In keluarga-islam@ yahoogroups. com, "Dave" <d4v1d2yan@> wrote:
> > >
> > > Alaikum salam Warahmatullahi Wabaraakatuhu,
> > > 
> > > Saya masih belum paham yang Kang Ncep maksud "Secara Jasmani atau 
> > secara ruhani " Apakah kita bisa mengetahui keberadaan Allah secara 
> > jasmani ? 
> > > Yang kedua saya kurang paham analogi komputer yang Kang Ncep 
> > maksud ........Tetapi maksud dari pertanyaan saya yang awam ini 
> > adalah ketika kita mengetahui keberadaan Allah, maka masih bisakah 
> > kita berbuat maksiat ? 
> > > Saya minta maaf jika membuat suatu analogi yang mungkin sering 
> > disampaikan
> > > 
> > > Mungkin kita pernah dengar "acara selebriti nginap" sekarang 
> > diganti menjadi presiden (Contohnya Pak SBY) nginap beserta 2 orang 
> > paspampres mengikuti kita kemana saja baik itu makan, tidur, 
> > mandi , bekerja , ngerumpi di milis dan lain-lain selama kurang 
> > lebih 1 bulan yakinkah kita hidup kita akan berubah drastis selama 
> > itu , Jika kita yakin pertanyaannya adalah apakah posisi President 
> > lebih mulia atau ditakuti dari pada Allah. ......Ternyata kita 
> > memang telah kehilangan salah satu bahkan lebih dari sifat Allah 
> > (Maha Zahir, Maha Melihat, Maha Menyaksikan) apakah karena tuhan 
> > telah lama mati dihati kita atau ketidak tahuan kita mengenai 
> > keberadaan Allah.....
> > > Maafkan saya jika kembali mengulangi pertanyaan "Dimanakah Allah ?
> > > 
> > > Wassalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabaraakatuhu,
> > > ----- Original Message ----- 
> > > From: kang nceps 
> > > To: keluarga-islam@ yahoogroups. com 
> > > Sent: 19 December 2006 14:20
> > > Subject: [keluarga-islam] Re: Pertanyaan dari seorang - Dave
> > > 
> > > 
> > > oom dave ,,,
> > > kalau secara syariah maka semua pertanyaan yang sampeyan maksud 
> > sudah
> > > didapatkan didalam Sunnah dan Qur'an lalu ingin mencari kemana 
> > lagi ??
> > > tinggal sampeyan sendiri ingin jawaban dalam versi apa ?
> > > 
> > > secara jasmani atau secara ruhani,??
> > > secara jasmani maka sudah diatur dalam syariah, sedangkan secara
> > > ruhani maka silahkan mencari guru, yang tidak mungkin kasih 
> > jawaban di
> > > milis umum syariah seperti ini,
> > > 
> > > tapi dulu kang ramdan sudah memberikan analogi tentang komputer 
> > yang
> > > dihubungkan dengan manusia dan tuhan ,silahkan dibuka lagi arsip 
> > milis,
> > > 
> > > wassalam
> > > KnC
> > > 
> > > --- In keluarga-islam@ yahoogroups. com, Ananto <pratikno.ananto@ > 
> > wrote:
> > > >
> > > > hehehe... mungkin karena ga head nyus... :))
> > > > 
> > > > salam,
> > > > ananto
> > > > 
> > > > 
> > > > On 12/19/06, Ramdan <ramdan.ramdan@ > wrote:
> > > > >
> > > > > dan ga ada yang bisa/mau njawab.. :-(
> > > > > he he he...
> > > > >
> > > > > salam
> > > > > :-)
> > > > >
> > > > >
> > > > > On 12/18/06, kang nceps <kangncep@ > wrote:
> > > > > >
> > > > > > oom dave ,,,,sebaiknya ganti topik ganti juga subject 
> > supaya
> > > threadnya
> > > > > > tidak tupang tindih kayak gini, apalagi sekarang makin 
> > doyan orang
> > > > > > pada posting ke milis
> > > > > >
> > > > > > threadnya saya ganti tuuh,,,
> > > > > >
> > > > > > wassalam
> > > > > > KnC
> > > > > > --- In keluarga-islam@ yahoogroups. com
> > > <keluarga-islam% 40yahoogroups. com>,
> > > > > > "Dave" <d4v1d2yan@> wrote:
> > > > > > >
> > > > > > > Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabaraakatuhu,
> > > > > > >
> > > > > > > Dari banyaknya cacian yang terlontar bercampur dengan
> > > dalil-dalil di
> > > > > > ramu dengan logika dan berusaha mencari pencitraan sendiri-
> > sendiri
> > > > > > tentang suatu pembenaran membuat orang awam seperti saya 
> > semakin
> > > > > > terhenyak mencari kebenaran dari pembenaran-pembenar an 
> > ini , adakah
> > > > > > yang bisa membantu saya mencari jawaban berikut ini
> > > > > > >
> > > > > > > - Dimanakah Allah sebenarnya
> > > > > > >
> > > > > > > Apakah seperti tergambar dalam surat Al A'raf 
> > 54 "Sesungguhnya
> > > Tuhan
> > > > > > kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi 
> > dalam enam
> > > > > > masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy "
> > > > > > > lalu dimana Arsy itu apakah di langit (secara dzahir bisa
> > > dijangkau)
> > > > > > atau hanya langit perumpamaan ?
> > > > > > >
> > > > > > > -Dimana pula ruh kita bersemayam
> > > > > > > apakah ini hanya urusan Allah seperti yang tertera
> > > > > > > Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh, 
> > katakanlah, "Ruh itu
> > > > > > adalah urusan Tuhanku dan kamu tidak diberi ilmu melainkan 
> > sedikit"
> > > > > > (Al Ishraa' 17 : 85) Apakah kita tidak berhak tau dimana 
> > ruh
> > > kita berada
> > > > > > >
> > > > > > > -Dimana Ruh kita ketika kita sedang tidur seperti yang 
> > tergambar
> > > > > > dalam surat Al An'am
> > > > > > > Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia
> > > mengetahui apa
> > > > > > yang kamu kerjakan pada waktu siang. kemudian Dia 
> > membangunkan kamu
> > > > > > pada siang hari untuk disempurnakan ajal yang telah 
> > ditentukan,
> > > > > > kemudian kepada-Nya kamu kembali, lalu Dia memberitahukan
> > > kepadamu apa
> > > > > > yang telah kamu kerjakan. (Al An'aam 6 : 60
> > > > > > >
> > > > > > > -Mengapa hati kita cenderung menetang perintah Allah 
> > bukankah
> > > secara
> > > > > > fitrah manusia diciptakan dengan sifat tunduk kepada 
> > Allah , pakah
> > > > > > semua itu memang dikendalikan oleh Allah seperti dalam 
> > surat As
> > > syamsi
> > > > > > : 8 " Maka Allah mengilhamkan kepada Jiwa itu jalan 
> > kefasikan dan
> > > > > > ketakwaan"
> > > > > > >
> > > > > > > -Mengapa Sholat khusyuk sulit sekali didapat walaupun 
> > segala
> > > syarat
> > > > > > dari syairat telah terpenuhi , bagaimana hakikatnya sholat
> > > khusyuk itu
> > > > > > >
> > > > > > > terimakasih jika ada saudaraku yang bisa membantu 
> > mencari jawaban
> > > > > > dari banyaknya pertanyaan dikepala ini
> > > > > > >
> > > > > > > Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabaraakatuhu,
> > > > > > >
> > > > > > > dave
> > > > > > >
> > > > > >
> > > > > > _
> > > > > >
> > > > >
> > > > > 
> > > > >
> > > >
> > >
> >
> 
> 
> 
> 
> Send instant messages to your online friends
http://asia.messenger.yahoo.com
>


Kirim email ke