lalu bagaimana dg hadits qudsiy yg mengatakan : Bila aku mencintainya, maka aku akan menjadi telinganya yg dipakainya utk mendengar, lalu aku akan jadi matanya yg ia pakai untuk melihat, lalu aku akan menjadi tangannya yg ia gunakan untuk mengayun, lalu aku akan menjadi kakinya yg ia gunakan untuk berjalan (shahih Bukhari), uda deh pak.. ngalah aja, ude tua, ngga baek keras kepala gitu,, ntar kalau wafat ngga ada yg tahlilin rugi lho..
wandysulastra <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Persis...! Jadi dalam al-Quran itu ada kalimat yang bermakna kiasan, dan ada pula yang bermakna apa adanya. Khusus ayat2 yang menunjukan SIFAT Allah, maka para Imam telah bersepakat untuk memaknai APA ADANYA, tanpa ta'wil, takyiif, tamtsil, dan ta'thil. Sifat-sifat Allah tersebut misalnya hayah (hidup), qudrah (mampu), 'Ilm (mengethui), sama' (mendengar), bashar (melihat), iradah (kehendak, kalam (berfirman), Istiwa' 'Alal-'Arsy (Bersemayam Di Atas 'Arsy), dan seterusnya... Sifat2 Allah diatas (kaifiatnya) tidaklah sama dengan sifat2 mahluknya. Sebagaimana yang dijelaskan para Imam, bahwa Allah itu berbicara tapi tidak seperti bicaranya mahluk, Allah mendengar tapi tidak seperti mendengarnya mahluk, Allah melihat tapi tidak seperti melihatnya mahluk, dan seterusnya sebagaimana firman Allah SWT "Laisa kamitslihi Syai un". Manusia hanya bisa mengetahui maksudnya hanya secara bahasa saja, tapi tidak ada yang mengetahui caranya kecuali Allah dan yang pasti tidak sama dengan mahluk2Nya, karena memang tidak ada sesuatu pun yang menyerupai DIA. Ada sebuah riwayat yang menunjukkan mana ayat Allah yang menunjukkan sifat Allah yang harus diterima apa adanya dan mana yang berupa makna kiasan yaitu ketika ada seorang wanita yang bertanya kepada Imam Abu Hanifah tentang keberadaan Allah. Beliau menjawab Allah ada DI LANGIT, tidak di bumi. Kemudian ada orang yang menyanggah hal tersebut dengan membawakan firman Allah yang menyebutkan bahwa Allah itu BERSAMAMU. Bukankah itu berarti Allah ada dimana2? Imam Abu Hanifah berkata kalau ayat itu bermakna kiasan, itu adalah seperti ungkapan seseorang yang menulis surat kepada sahabatnya "Saya akan selalu bersamamu", padahal ia ada di tempat yang jauh darinya. (al- Baihaqi, "al-Asma' wa ash-Shifat", II/170) Allah bersemayam diatas 'Arasy, tapi ILMU ALLAH MELIPUTI SETIAP TEMPAT dalam alam semesta ini tanpa kecuali, sebagaimana yang dikatakan Imam Malik:" Allah di langit, dan ilmu Allah meliputi setiap tempat." --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > eh.. akang akang yg baik hati, (kalo gue caci elu ntar gue diomelin moderator seh.. hue,.,he,,) elu jangan kepengaruh dg ucapan wahabi dong segala gala harus dg makna lahiriyahnya, ngga bisa gettooo.. > > kan banyak bahasa kita yg juga bermakna kiasan, kalau saya bicara hujan kelembutan Nya selalu membelai sanubari mukminin.. (ni model2 ceramah guru gue) > > apa maksudnya ujan badai.. ya kagak.. > > kalau ada orang bilang presiden diatas menteri apa bermakna presiden nginjak kepala menteri..?? > jangan kepengaruh omongan wahabi doong semua mesti harus sesuai lahiriyah.. salah begitu.. > > Ananto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > secara tidak langsung, ini mengakui yg namanya "manunggaling kawula gusti"-nya Shekh Lemah Abang alias Shekh Siti Jenar.... :)) > gusti allah serasa menyatu dengan diri kita... > > salam, > ananto > > > On 12/22/06, Ramdan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Bos, > membaca dari penjelesan lu, > seluruh alam ini tidak kosong dari Alla, > tiada satu jengkal pun di jagad raya ini yg nafi dari Allah swt. > > jadi kita dan alam semesta ini bagian dari Alloh, githu...? > > > > > > > On 12/22/06, bos gila < [EMAIL PROTECTED] > wrote: > > wandysulastra <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Bos Gemblung, yang berbicara mengenai hal itu bukan saya. Saya hanya > mengutip perkataan para Imam. Apa anda merasa lebih pintar dari > mereka? > > Saya ulang lagi perkataan mereka yang dalam hal ini TIDAK ADA > PERBEDAAN PENDAPAT. Mereka dengan sangat jelas mengatakan: > > Imam Abu daud meriwayatkan dari Abdullah bin Nafi', katanya: "Imam > Malik berkata,'ALLAH DI LANGIT, dan ILMU ALLAH meliputi SETIAP > TEMAPT'". (Masail al-Imam Ahmad hal.263) > > LANGIT bukanlah langit yg difahami dalam bahasa indonesia, langit dalam bahasa arab adalah sesuatu yg tinggi yg menaungi kita" (Mukhtarusshihhah juz 1 hal 133), oleh sebab itu maksud para Muhaddits bahwa Allah itu menaungi seluruh makhluk, barat, timur, utara, selatan, alam barzakh, sorga, neraka, arsy, alkursiy, lauhul mahfudh, 7 lapis langit, semua dibawah naungan Allah. > dan semua itu tak menyimpan Allah, atau berisikan Allah.., mereka dipenuhi keagungan, kewibawaan, dan kekuasaan Allah swt, > > seluruh alam ini tidak kosong dari Alla, tiada satu jengkal pun di jagad raya ini yg nafi dari Allah swt. > > Ketika ada seorang wanita bertanya kepada Imam Abu Hanifah: "Dimana > Tuhan Anda yang Anda sembah itu?" Beliau menjawab: "Allah ada di > langit, tidak di bumi." Kemudian ada seseorang bertanya: "Tahukah > anda bahwa Allah berfirman, `Allah itu bersamamu' (QS. al- Hadid:4). > Beliau menjawab:"Ungkapan itu seperti kamu menulis surat kepada > seseorang,'Saya akan selalu bersamamu', padahal kamu jauh darinya." > (al-Asma' ash shifat, II/170) > makna langit yg belum anda fahami ..... > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > __________________________________________________ > Do You Yahoo!? > Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around > http://mail.yahoo.com > __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com