Imam nawawi mane nih yg mengharamkan beramal dg hadits dhoif?, nawawi itu banyak, nawawi tukang bubur juga ade, ngambil dari terjemahan wahabi yg gunting potong si.. gue ude tau liciknya si kakek ini, dia memotong ucapan2 ulama semaunya lalu ditonjolkan disini seakan dia Mufti besar, shalat tasbih diriwayatkan pada : 1. Mustadrak alasshahihain, hadits ini shahih menurut syarat Imam Muslim , demikian dikatakan Imam hakim dalam Mustadrak ala shahihain hadits no.1191 2. Sunan Imam Tirmidzi hadit no.481, berkata Imam tirmidzi bahwa shalat ini dilakukan oleh para sahabat radhiyallahu 'anhum karena banyak kemuliaannya. 3. Imam Baihaqi Alkubra hadits no.4695, 4696 4. sunan Imam Abu dawud hadits no,1297 5. Sunan Imam Ibn Majah hadits no.1386 6. Fathu Baari ALmasyhur oleh Imam Alhafidh Ibn Hajar Al Atsqalaniy Juz 11 hal; 206 bahwa shalat ini mulia dan sunnah 7. Al Adzkar Imam Nawawi hal 57 bab Shalat Tasbih. walaupun ada riwayat yg mengatakannya dhoif, namun bila bertentangan antara hadits dhoif dan hadits shahih, maka derajatnya menjadi hadits hasan. makanya kalo ngga ngerti jangan embarang beri fatwa..! wandysulastra <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Bukan rukun sholatnya yang saya masalahkan, tapi niat dihadiahkannya dan aturan2 tertentu dalam sholat itu memerlukan dalil yang shahih untuk dapat dilaksanakan. Saya ambil contoh sholat tasbih yang dalam hal ini terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama (fuqoha) dalam menghukumi sholat tersebut. Perbedaan tersebut terjadi karena adanya perbedaan dalam hal penilaian kedudukan hadits tentang disyariatkannya sholat tersebut. Sholat tasbih memiliki tatacara bacaan yang berbeda dengan sholat yang biasa dilakukan, dan dalam hal ini imam Nawawi menyarankan untuk tidak melaksanakannya jika tidak ada hadits shahih yang menjelaskannya. Dalam Al-Majmu' Imam Nawawi berpendapat: Perlu diteliti kembali tentang kesunahan pelaksanaan sholat tasbih karena hadisnya dhoif, dan adanya perubahan susunan sholat dalam sholat tasbih yang berbeda dengan sholat biasa. Dan hal tersebut hendaklah tidak dilakukan kalau tidak ada hadits yang menjelaskannya. Dan hadis yang menjelaskan sholat tasbih tidak kuat. Ibnu Qudamah menukil riwayat dari Imam Ahmad bahwa tidak ada hadis shohih yang menjelaskan hal tersebut. Sholat tasbih yang memang ada disebutkan dalam sebuah hadits, ternyata menurut sebagian ulama tidak dianjurkan untuk dilaksanakan karena haditsnya tidak kuat. Bagaimana dengan amalan lainnya yang tidak pernah disebutkan oleh para fuqoha dan muhadditsin...? Mudah2an dapat dipahami.. Salam :) WnS --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "Arland_hmd098" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Assalamu 'alaikum wr. wb. > > Mas Wandi, ga apa-apa bilamana pendapat anda berbeda. > Namun perlu saya jelaskan bahwa "ibadah mahdoh" yang anda khawatirkan dalam masalah ini, tak ada perubahan atau tambahan apapun. semua dilakukan sesuai dengan rukun-rukun sholat yang telah berlaku baku, yaitu 13/17 rukun. > Niat sholatnyapun berupa "sholat sunnah mutlak", bukan niat secara khusus seperti sholat dhuha,tahajjud, taraweh dsb. > Baca-bacaannyapun tetap bersumber dari Al-Qur'an, karena seperti saya kutip dari do'a khattam qur'an : "Allohumma ja'alil qur'ana lana walahu fid-dunya qoriinah wafil qobri muunisan." > Tentunya anda tahu kan bagaimana fadhilah pembacaan Al-Qur'an di dalam sholat, di luar sholat, dengan berwudhu atau tidak, masing- masing pahalanya berbeda-beda, karena pembacaan ayat-ayat Al-Qur'an didalam sholat itu, (kalo ga salah) mendapatkan ganjaran pahala 1 huruf=70.000 derajat dibandingkan membacanya di luar sholat. > > Adapun penghadiahan pahala sholat sunnah "mutlak" tersebut dilakukan "diluar" sholat, yakni setelah salam yang ke-2. > Yakni setelah "ibadah mahdoh" itu selesai dikerjakan. Karena berkeyakinan bahwa : Hadits tentang terputusnya segala amal bagi orang yang sudah mati, tidak otomatis terputusnya juga kiriman pahala dari orang yang masih hidup. > > Demikian tanggapan saya, terima kasih. > > wassalam, > arland-jkt > > > ----- Original Message ----- > From: wandysulastra > To: keluarga-islam@yahoogroups.com > Sent: Monday, January 15, 2007 12:26 PM > Subject: [keluarga-islam] Re: SHOLATUL UNSHYI. > > > Wa'alaykum salam... > > Bang Arland, dalam masalah ibadah mahdoh seperti sholat ini kita > sebaiknya berhati-hati sekali. Seperti dikatakan ulama fiqh, kita > tidak memerlukan hadits dhoif apalagi palsu dalam masalah ini. > Hadits dhoif menurut kesepakan ulama hadits hanya boleh digunakan > untuk menjelaskan keutamaan amal, itupun dengan syarat2 yang sangat > ketat. Sebaiknya diperiksa dulu dasar hukum yang dijadikan sandaran > sholat tersebut. Jika kita meyakini adanya hadits2 yang 'terselip' > yang tidak diketahui oleh ulama2 hadits, maka tentunya hal itu akan > membuka peluang begitu banyaknya hadits2 palsu akan bermunculan. > > Jika masalah sholat ini ada disebutkan dalam kitab2 hadits shahih > atau kitab2 ulama hadits terkemuka dan disepakati keshohihannya oleh > beberapa ulama hadits, maka sholat tersebut memang baik sekali untuk > diamalkan. Tapi jika sebaliknya, masih banyak amalan2 lain yang > dapat kita kerjakan yang sudah jelas dasarnya seperti mendo'akan, > bersodaqoh atas namanya, dsb... > > Mohon ma'af, jika pendapat saya berbeda.. > > Salam :) > WnS > > --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "Arland_hmd098" > <arland_hmd098@> wrote: > > > > Assalamu 'alaikum wr. wb. > > > > Mas Wandi dan rekan-rekan KI Mania yang diRahmati Allah. > > Sesuatu yang tidak dapat kita lihat, belum tentu sesuatu itu tidak > ada. > > Sesuatu yang belum kita ketahui, belum tentu sesuatu itu tidak > ada. IlmuNya Allah tidak terbatas hanya dari apa yang tertulis. > > Rasulullah SAW menjadi Rasul itu selama 23 tahun, maka boleh jadi > ada ribuan hadits yang belum sampai kepada kita, namun bukan berarti > hadits-hadits itu tidak ada atau majhul. > > Oleh karena itu secara pribadi saya "tidak berani" mengatakan > bahwa Sholat Unshyi itu bid'ah, karena walaupun sangat sedikit yang > mengetahui masalah sholat ini, namun bagi saya cukuplah dijadikan > dalil/hujjah yang menjadikan dasar melakukan sholat tersebut, yaitu > seperti mana yang tersebut di dalam kitab Hasyiah fii Syarah Sittin > dalam masalah Arromli, oleh Ahmad Almihi Annu'mani. > > > ====== >
--------------------------------- Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.