Assalamu 'alaikum wr.wb. Nah..., Akhirnya diskusi menthok kan.... Anda sendiri selalu bilang bahwa diskusi harus ilmiah, kini pada saat anda menthok, nampaknya sudah ga ilmiah lagi. Saya hanya ingin meminta pendapat anda : atas dasar alasan apa anda mengatakan sholat ini bertentangan sehubungan dengan ibadah mahdhoh. ternyata anda tak dapat menunjukkannya....
Lalu hanya dengan seenakkanya menyimpulkan bahwa saya pernah berpendapat "sholat tarawih saja boleh sampai 1000 rakaat dengan alasan tidak ada dalil yg melarang," Padahal saya tidak pernah mengatakan hal itu, silahkan dibaca ulang diarsip milis KI, itu hanya fitnah yang anda buat. Saya hanya pernah mengatakan : Berapapun rakaat yang anda mampu boleh anda kerjakan pada "sholat sunnah", terutama "Qiamul-lail atau sholat malam", saya tidak pernah mengatakan itu pada sholat taraweh. Maka hendaknya perbanyaklah "ngaji nguping" di masjid-masjid, supaya pemahaman kita tidak terpaku hanya pada pemahaman sipenterjemah buku-buku terjemahan.... Akhirnya diskusi saya tutup, mohon maaf bila ada kata yang kurang dan tidak berkenan. Terima kasih atas attensinya. wassalam, arland-jkt. ----- Original Message ----- From: wandysulastra To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Tuesday, January 16, 2007 3:16 PM Subject: [keluarga-islam] Re: SHOLATUL UNSHYI. Ya terserah anda lah mau sholat unyil kek, mau sholat usro kek, hehehe... Yang jelas pendapat ini bukan pendapat saya saja, karena dari beberapa forum tanya jawab di situs2 Islam jelas mengatakan bahwa menghadiahkan pahala sholat tidaklah pernah disyariatkan. Berbeda dengan hadiah pahala haji dan membaca al-quran yang dalam hal ini terdapat ikhtilaf di kalangan ulama. Dulu anda pernah bilang bahwa sholat tarawih saja boleh sampai 1000 rakaat dengan alasan tidak ada dalil yg melarang, padahal menurut saya hal itu jelas telah menyimpang dari sunnah. Jadi kalau sekarang anda mau ngarang ibadah baru pun buat anda adalah sah2 saja, karena tentu tidak akan ada dalil yang melarangnya... :) Salam, WnS --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "Arland_hmd098" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Assalamu 'alaikum wr. wb. > > OK, berarti anda sudah sepakat untuk tidak mempermasalahkan "rukun- rukun" dan "baca-bacaan" sholatnya. > Yang anda khawatirkan adalah masalah "niat"-nya kan? > "niat" sholat ini tetap sebagai sholat sunnah mutlak yaitu "Usholli sunnatan rokataini".... Allohu Akbar... > ini ada dalil tersendiri dalam hadits shohih. > Adapun "niat dihadiahkannya" dilakukan "diluar Sholat" setelah "salam yang ke-2". > misalnya dengan membaca do'a : "Allohumma inni shollaytu hazihis- sholata wa anta ta'lamu ma uridu. Allohumma ab'ast- tsawabaha ila qobri : wandy ibnu sulastra" artinya : "Ya Allah sesungguhnya aku melakukan sholat ini, dan Engkau Maha Mengetahui apa yang aku inginkan. Ya Allah kirimkanlah pahalanya kekubur : wandy bin sulastra" > > Ini menurut hemat saya termasuk bagian daripada do'a sehabis sholat karena dilakukan "diluar sholat". > Dan doa-doa diluar sholat itu termasuk amalan sunnah bukan wajib, kedudukannya "bukan" ibadah mahdhoh. > > Berbeda dengan sholat tasbih, niatnya : usholli sunnatat-tasbihi rokataini.... Allahu Akbar... > Sedangkan sholat ini niatnya : Usholli sunnatan rok'ataini.... Allohu Akbar... > Tentu dari segi "niat" nya berbeda kan...? > > Lalu....Apa dalil yang sharih sehingga anda berkesimpulan bahwa sholat ini bertentangan sehubungan dengan ibadah mahdoh? > > Mudah-mudahan dapat lebih difahami... > > wassalam, > Arland-Jkt. > > > > Recent Activity a.. 7New Members Visit Your Group SPONSORED LINKS a.. Single family home b.. Family home finance c.. Family home d.. Family home mortgage e.. Family home business Yahoo! Mail Next gen email? Try the all-new Yahoo! Mail Beta. Y! Messenger All together now Host a free online conference on IM. Yahoo! Photos Easy Upload Share photos now .