On 3/26/07, Abu Syibr <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Om Abu, ini mau menunjukkan bantahan akan Atsar Sahabat pada kitab yang Om tuliskan ((Lihat *an-Nikmatul Kubro 'Alal'Alami *oleh Al Imam 'Alim Al 'Alamah Shabuddin Ahmad ibnu Hajar Al Haitami Asy Syafie hal. 7) atau gimana tho OM ? Jawab Semua orang yang mengarang buku tentang maulid (ULTAH) Nabi tidak mampu mendatangkan satu alasanpun yang berdasarkan kepada dalil yang syar'i dan kuat, bersamaan dengan itu mereka semua mengakui bahwa perayaan maulid adalah sebuah bid'ah, sehingga mereka membikin syarat-syarat yang sangat sulit dalam perayaannya. (lihat Maa hukmul Ihtifal bi maulidin Nabiy, ditulis oleh al-Imam Syaukani -rahimahulloh) Ibnu Hajar al-Asqolany tentang hukum ULTAH NABI yang dinukil oleh As suyuthy dalam kitabnya Husnul maqsad fi 'amalil maulid di situ Ia katakan: "Asal perbuatan maulid adalah bid'ah tidak seorang pun dari generasi salafus sholeh yang melakukannya dalam tiga abad pertama. Lihat al hawy lil fatawa (1 / 196). Demikian Fatwa Syaikh Zhohiruddin Ja'far Al Tizmanty tentang ULTAH Nabi "melakukan maulid tidak pernah dilakukan oleh generasi Islam pertama dari salafus sholih, sedangkan mereka adalah orang yang jauh lebih menghormati dan mencintai nabi shallalahu'alayhi wasallam, yang mana kecintaan dan penghormatan salah seorang diantara mereka terhadap nabi shallalahu'alayhi wasallam, tidak terjangkau oleh kita sekarang ini, walau hanya secuil.Ungkapan ini dinukilkan dari Ibnu At Thobaahk dan Al Tizmanty oleh pengarang kitab Subulul huda war rosyad Fi sirah khairil 'ibadah (1 / 441-442). Dalil yang menunjukkan bahwa orang-orang salaf (generasi Islam yang pertama ) tidak pernah membedakan antara malam maulid (seandainya ada) dengan malam-malam yang lainnya yaitu perbedaan mereka dalam menentukan malam tersebut (seperti yang dialami zaman sekarang ini), seperti berpendapat pada bulan Ramadhan dan sebagian yang lain berpendapat pada bulan Rabi'ul awal, kemudian mereka berbeda pendapat lagi tentang tanggalnya, kalau seandainya mereka melakukan ibadah tertentu pada hari lahirnya nabi Muhammad shallallahu 'alayhi wa sallam, tentu hari tersebut diketahui secara masyhur dan tidak akan terjadi perbedaan pendapat tentang hari tersebut "LAU KANA KHOIRON LASABAQUNAA ILAIH !! " Abu Yahya adz-Dzahabi