kepada semuanya, mas...
kan Gusti Allah punya 99 nama... sampeyan hanya nyebut sebagian nya saja...
:)

salam,
ananto


On 3/29/07, Ramdan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

  Wong,

ketika mengucap
Iyyaka na'budu wa iyya kanashta'in
ini sebenarnya ditujukan kepada siapa?

kepada yang Arrahmanirrahim,
atau kepada Maliki Yaumiddin
atau kepada Pemberi Nikmat,
atau  bagaimana..?


terima kasih,
salam
:-)


On 3/28/07, wong ma'ruf <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>    Allah ? Siapa sesungguhnya Allah jelas bisa kita fahami dari surat Al
> Fathihah dan An Naas, tetapi karena kebenaran belum datang, maka kebanyakan
> orang tidak faham tentang Allah Allah ? Siapa sesungguhnya Allah jelas bisa
> kita fahami dari surat Al Fathihah dan An Naas, tetapi karena kebenaran
> belum datang, maka kebanyakan orang tidak faham tentang Allah
>
> Bismillahhirrohmanirrahim
>
> Dengan isme Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang :
>
> 1.1. Isme secara lughoh bermakna nama yang mewakili karakater, seseorang
> yang menginginkan anaknya mewakili sifat Allah yang Rahman maka anak itu
> dinamakan Abdurrahman. Dalam dimensi lain adalah ajaran, idiologi, system
> hidup. Manusia harus selalu ber isme kepada isme Allah saja = isme robbik,
> jangan pakai isme-isme lain selain isme Allah (pluralisme, kapitalisme,
> sekularisme, demokrasiisme, sosialisme dll). Tatkala Nabi Muhammad disuruh
> membaca (iqro)kondisi ummat manusia berdasarkan ajaran kebangsaannya
> (pluralisme), maka Muhammad menyatakan tidak sanggup, selanjutnya Allah
> memberikan solusi bahwa hanya dengan *isme robbik *(Allah yang Maha
> Mengatur dan Menetapkan undang-undang), maka barulah Muhammad bisa
> memecahkan kondisi bangsa Quraisy. Untuk itu beliau ditugaskan untuk
> mengajari bangsanya dengan isme robbik, yaitu mengkafiri idiologi bangsanya
> untuk kemudian hanya bertaat kepada (diin/ajaran) Allah saja, menyelamatkan
> manusia dair perhambaan kepada ilah-ilah selain Allah.
>
> 1.2. Maha Pengasih adalah sifat Allah yang bertanggung jawab kepada
> ciptaanNya, semua ciptaannya akan diberikan rijki, sepanjang mau mencari
> berdasarkan ilmu (QS.17/38) maka semakin tinggi ilmunya semakin banyak
> rijikinya , apakah dia binatang, kafir, musyrik, mu'min, atheis, semua
> berhak mendapatkan rijki dari Allah. Siapa yang bekerja dan berusaha lebih
> keras dialah yang akan mendapatkan rijki lebih banyak. Sifat Ar Rahman Allah
> dijarkan kepada Muhammad, tatkala Muhammad sudah bisa memimpin manusia
> berdasarkan isme robbnya dan sebuah kekuasaan yang disebut khalifatul fil
> arld, maka kehidupan manusia dan alam bisa dimanage berdasarkan prinsip
> rahmatan lil 'alamin. Kehidupan manusia dibawah kepemimpin Muhammad dan
> khalifah penggatinya mencerminkan adanya kehidupan yang rahman yaitu
> kehidupan yang mizan, terbebas dari penindasana manusia atas manusia lain
> baik berupa hak azazinya, ekonomi, politik dan kehidupan sosial yang
> lainnya.
>
> 1.2. Maha Penyayang : kepada alam ditetapkan ilmu pasti (physics), agar
> alam beraktifitas berdasarkan kepastian agar semuanya menjadi mizan yaitu
> saling merahmati. Kepada manusia diberikan Al Kitab suatu ilmu pasti tentang
> sebab akibat kehidupan, agar manusia bisa memanage alam dan masyarakat
> manusia berdasarkan ilmu dari Allah. Tidak semua manusia mendapatkan
> RahimNya Allah, hanya orang-orang yang mau menegakkan diin Allah yang
> mendapatkannya. RahimNya Allah itu menjadi bayyinat tatkala manusia memilih
> untuk hidup berdasarkan aturan Allah mengkafiri aturan yang dibuat oleh
> segolongan manusia lainnya.
>
> Hanya dalam system hidup yang dirancang Allah, maka kehidupan memiliki
> nilai yang sempurna sebab manusia hidup terbebas dari hawanafsu kecuali
> nafsul muthamainah yang dengan itu hidupnya direalisasikan untuk mengabdi
> kepada Allah melalui ketaatan kepada undang-undang Allah.
>
> Alhamdulillahirabbil 'alamin :
>
> 2.1. Allah Maha Terpuji, tidak memerlukan lagi puji-pujian dari manusia.
> Allah maha terpuji artinya segala tindakan Allah sempurna. Manusia yang
> menurunkan sifat terpuji itu (hamada) dinamakan Muhammad, Muhammad adalah
> manusia yang bisa menjaga segala tindakannya agar terpuji (menurut ukuran
> Allah/Al Quran), manusia yang terpuji (siapapun juga) adalah manusia yang
> bisa memanage hidup dan kehidupannya dan alam sekitar dengan isme Allah
> yaitu berdasarkan apa yang diajarkan Allah dari KitabNya. Ilmu yang
> diajarkan Allah adalah pengaktualisasikan pokok esesnsi kitab-kitab Allah
> agar menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia.
>
> 2.2. Robbul 'alamin : Yang mencipta alam dan mengatur serta
> memeliharanya. Alam semesta itu tidak pernah kacau karena alam semesta
> tunduk patuh kepada Robb (Pengaturnya), kehidupan manusia pasti juga tidak
> akan kacau bila tunduk patuh kepada Robbnya. Robb bukan tuhan tetapi Yang
> Mengatur, Yang Memelihara, Yang Memandaikan, Yang Memberikan Hukum. Manusia
> itu bisa menjadi rakhmatan lil 'alamin kalau tunduk patuh kepada Hukum
> Allah. Hukum Allah baru bisa dilaksanakan kalau ada Kekuasaan Allah
> ditegakkan manusia dimuka bumi. Allah sungguh tidak pernah berhenti dalam
> memanage alam dan manusia. Tatakala manusia berbuat dzolim karena
> mengabaikan hukum Allah dari kehidupan manusia, maka Allah tidak tinggal
> diam. Akan tetapi Allah yang memiliki sifat Ar Rahman, memberikan juga
> kesempatan kepada orang-orang dzalim untuk memerintah manusia dibumi. Namun
> mereka tidak dibiarkan terus-menerus untuk berbuat dzolim, pada saatnya
> pastilah Allah akan mengganti pemimpin manusia seperti itu (thoghut) dengan
> pemimpin yang dirancang Allah untuk menegakkan kembali hukum Allah. Dialah
> Rasul Allah yang didalam sejarah selalu diturunkan Allah untuk menggantikan
> pemimpin manusia yang dalam pengakuan lisan percaya adanya Allah sebagai
> Robb, tetapi didalam praktek mereka menafikkan hukum Allah.
>
> Datangnya Rasul-Rasul adalah untuk memberikan berita gembira kepada
> manusia, agar Allah mengampuni dosa-dosa manusia karena telah berkhianat
> kepada Allah dengan menolak hukum Allah. Tetapi Rasul juga diutus untuk
> memberikan peringatan kepada manusia, bahwa barang saiapa yang menolak
> kedatangan Rasul untuk mengembalikan kehidupan manusia kepada pengabdian
> secara kaffah kepada Allah, akan menerima adzab berupa dikalahkannyya mereka
> oleh para mu'min mujahid yang mentaatiu ajakan Rasulullah untuk menegakkan
> kembali diin Allah.
>
> Tugas Rasul adalah memberitahukan kepada manusia petunjuk hidup yang
> benar, kemudian memberikan panduan bagaimana cara membayyinatkan petunjuk
> itu (hudalinnas dan bayyinat minal huda) yang terakhir adalah memfurqonkan
> manusia, membelah komunitas manusia antara yang benar-benaran beriman kepada
> Allah dan RasulNya dan mereka yang ingin mempertahankan idiologi yang dibuat
> diluar apa yang Allah ajarkan, yaitu ajaran kebangsaan yang dirancang oleh
> bapak bangsa mereka (dalam al Quran disebut sebagai aba ana yang sering
> diterjemahkan sebagai nenek moyang mereka).
>
> Alhamdulillahirobbil'alamin adalah prinsip Ruibbubiyallah, tidak boleh
> ada robb-robb lain atau tidak boleh ada hukum/aturan lain selain (dari)
> Allah.
>
> Arrahmanirrahim
>
> Sudah dijelaskan pada Bismillahirrahmaniraahim
>
> Maliki Yaumiddin
>
> 3.1. Malik = Yang Merajai, Raja berkuasa degan Hukum-HukumNya. Merajai
> artinya tidak ada satu makhlukpun yang boleh jadi raja selain Yang Merajai.
>
> 3.2. Yaum = hari atau saat atau kurun waktu.
>
> 3.3. Diin = system kehidupan yang diatur oleh Allah.
>
> Jadi Maliki Yaumiddin adalah Allah yang merajai alam sepanjang masa
> dengan diinNya. Allah tidak pernah lelah, mengantuk dan berhenti mengurus
> dan memelihara alam dengan diinNya (Baca ayat kursi QS.2/255).
>
> Maliki yaumuddin adalah prinsip mulkiyallah, bahwa dialam semesta ini
> hanya Allah saja yang patut menjadi Raja bagi alam dan manusia. Dialah akan
> menjadi Raja bagi manusia artinya benar-benar akan ditaati manusia tatkala
> diinNya sudah tegak. Hari penghakiman atas manusia adalah hari tatkala
> manusia sudah menyerahkan diri kepada kekuasaan Allah secara sempurna. Para
> Rasul dan khalifah ditunjuk oleh Allah menjadi hakim yang adil atas manusia
> dan bangsa-bangsa (QS.4/64-65), penghakiman kepada manusia bukan
> dimaksudkan untuk membalas dendam kesalaham manusia tetapi dalam rangka
> mensucikan kembali manusia dari dosa-dosanya. Pada saat Rasul Allah berkuasa
> dibumi maka Nur Allah bercahaya kepada seluruh manusia, manusia hidup untuk
> menyongsong Nur Allah itu.
>
> Tanpa adanya Rasul Allah yang berkuasa dibumi, maka pengampunan dosa
> manusia hanya dimungkinkan kalau manusia memiliki aqidah tidak membuat
> tandingan kepada Allah sebagai Robb, sebab dosa yang tidak diampunkan adalah
> dosa musyrik yaiotu dosa yang sengaja menganggap Allah bukan Robb dan bukan
> Malik dan menjadikan manusia sebagai robb dan malik lain bagi manusia.
>
> Iyyaka na'budu wa iyya kanashta'in
>
> 4.1. PadaMu (Allah), *kami* mengabdi, dan padaMu (Allah) kami memohon
> pertolongan. Jadi mengabdi kepada Ma'bud (Yang Diabdi) tidak mungkin
> sendiri-sendiri harus melainkan harus diselenggarakan secara berkomunitas
> yaitu harus ada Khalifah, harus ada hukum, harus ada ummat (ra'yah) yang
> mentaati hukum dan ada daerah kekuasaan agar ketiga unsur diatas bisa
> melaksankan fungsinya secara sempurna. Daerah kekuasaan hukum Allah adalah
> bumi Allah, mereka yang mengerti siapa Allah maka akan berjuang untuk
> membebaskan bumi dari cengkeraman penguasa yang berhukum, berkuasa,
> berrakyat dengan cara-cara mereka sendiri.
>
> 4.2. Memohon pertongan adalah pertolongan kepada komunitas bukan
> pertolongan kepada pribadi yang sifatnya ingin mewujudkan keinginan syahwat
> dan kecintaan kepada hubud dunya, pertolongan yang diperlukan oleh komunitas
> manusia adalah agar Allah membebaskan manusia dari pengabdian kepada manusia
> (kepada negara, bangsa, partai, pemimpin), bentuknya adalah diberikan
> kekuasaan ( BacaQS.24/55)
>
> Iyyakana'budu wa iyyaka nashta'in adalah prinsip Uluhiyallah, tidak
> boleh ada ma'bud-ma'bud lain atau tidak boleh ada ila-ilah lain selain
> Allah.
>
> Ihdinashshirothol mustaqim :
>
> 5.1. Tunjuki kami jalan yang lurus.
> 5.2. Jalan yang lurus adalah Islam hanif, ajaran yang dibawa Ibrahim,
> yang tercantum didalam al Quran (Baca QS.6/161-163)
>
> Ibrahim menurunkan kepada manusia ajaran yang haq, yang oleh Muhammad
> harus diikuti dan tentu saja oleh seluruh manusia yang ingin kembali
> mengabdikan diri secara kaffah kepada Allah. Jalan yang lurus itu adalah Al
> Quran dan seluruh Kitab Allah. Manusia yang meminta jalan lurus kepada Allah
> setiap membaca al Fathehah tetapi mengingkari al Quran sebagai way of life,
> maka permintaan berulang-ulang seperti ini akan kehilangan esensi dan
> sia-sia. Oleh karena itu mereka yang menyadari makna ayat ini dengan benar,
> akan merenungkan keberadaan dan identitas dirinya, sudahkah mereka
> menjadikan al Quran sebagai jalan lurus ?
>
> Shirotholladzina an'amta alaihim
>
> 6.1. Jalan yang pernah Engkau berikan kepada orang-orang yang telah
> Engkau beri nikmat (mereka itu adalah QS.4/69).
>
> 6.2. Nikmat adalah apabila komunitas manusia hidupnya sudah ada dalam
> ridlo Allah . Ridlo Allah itu adalah tatkala manusia sudah berhasil
> menegakkan diin Allah ( QS.42/13) yaitu tatkala diin Allah sudah dhohir,
> menjadi satu-satunya pedoman bagi kehidupan manusia (QS.61/9)
>
> Dengan demikian ihdinashshirothol mustaqim adalah doa orang-orang yang
> meminta diketemukan dengan orang yang memiliki kwalitas sebagai Rasul, Nabi,
> shiddiqin, syahidin dan sholihin. Ditiap jaman pastilah ada orang-orang
> seperti itu yaitu orang yang konsist untuk menegakkan diin Allah walaupun
> bila saja kondisi manusia saat itu mengingkari Allah sebagai Robb mereka,
> sebagai Yang Mempunyai otoritas tunggal untuk menetapkan hukum bagi manusia.
> Berdoa tanpa memiliki keinginan seperti itu, adalah doa yang tidak memiliki
> visi hanya sekedar menyanyikan lagu wajib.
>
> Ghoiril maghdlubi'alaihim
>
> 7.1. Bukan jalan yang dimurkai Allah, yaitu system kehidupan
> berbangsa-bangsa dengan idiologi bangsa sebagai panduan hidup manusia yang
> dirancang oleh para bapak bangsa.
>
> 7.2. Yaitu system kehidupan yang dikisahkan Allah seperti system
> kehidupan yang dijalankan oleh Firaun, Kaum Aad, Kaum Tsamud, Kaum Luth,
> Roma, Quraisy dan system serupa yang dijalankan manusia saat ini. Dalam
> system kehidupan ini, maka manusia menjadikan Firaun ilah, artinya menjadi
> pusat ketaatan, pusat kecintaan, sedang Allah diabaikan hanya dijadikan
> sekedar sesembahan bukan sebagai pusat pengabdian. Dikisahkannya tentang
> diohancurkannya bangsa-bangsa besar oleh kedatangan Rasul Allah, adalah
> menggugah kesadaran manusia agar tidak kecil hati didalam memperjuangkan
> tegaknya diin Allah. maka tatkala ajal bangsa besar sudah tiba saatnya, hal
> itu hanyalah sekedar terbayintkannnya sunatullah. Manusia yang mencintai
> Allah melebihi dirinya, akan mentaati Rasul Allah sebagai pemimpin yang
> ditunjuk Allah, yang pasti akan diberikan kemenangan oleh Allah.
>
> Hancurnya kekuasaan bangsa-bangsa besar sekaligus merupakan bukti
> kebenaran ayat-ayat Allah dan bukti sejarah yang tak terbantah, bahwa jika
> manusia membantah Allah dengan hukum-hukum mereka sendiri pastilah akan
> menerima nasib seperti bangsa-bangsa besar itu. Rasul Allah adalah pemimpin
> yang disiapkan Allah untuk menggantikan kekuasaan mereka *bukan orang
> yang diberikan kesaktian* sekedar untuk menghancurkan mereka tanpa
> tujuan yang jelas.
>
> 7.3. Tentu saja system kehidupan manusia yang dirancang oleh manusia
> membawa kemurkaan Allah kepada manusia, manusia apabila tidak juga sadar
> tentang prinsip tauhid yaitu hanya mengabdi kepada Allah saja, maka
> kehidupan manusia akan digodlob. Manusia yang berdiin selain diin Allah akan
> menerima adzab Allah berupa bala penyakit, bencana alam. kerusakan bumi,
> udara dan air, terjadi chaos dimana-mana. {QS.5/49)
>
> 7.4. Manusia seperti itu tidak pernah berfikir bahwa sholat adalah
> merupakan satu paket ibadah dengan kehidupan sehari-hari. Mereka menjadikan
> sholat hanya sebagai lambang-lambang bukan bukti ketaatan mereka kepada
> hukum Allah seperti janji mereka waktu sholat : inna sholati,wanusuki,
> wamahyaya, wamamati lillahirobbil 'alamin
>
> Waladldlollin
>
> 8.1. Kehidupan yang tidak berdasarkan isme Allah adalah kehidupan
> dlolan.
> 8.2. Muhammad bin Abdillah sebelum menerima wahyu adalah ahli sembahyang
> , tetapi Allah tetap saja mencap Muhammad sebagai dlolan (QS. Adh Dhuha :
> 6), sebab sembahyangnya Muhammad hanyalah sekedar aksi ritual, sedang
> didalam memanage kehidupan sehari-hari dia memakai system pluralisme yaitu
> dengan mengikuti system kehidupan 'ala Quraisy yang diatur oleh Darun
> Nadwah, dimana Muhammad bin Abdillah memimpin partai Bani Hasyim.
>
> Surat An-Naas
>
> Surat ini ada diakhir al Quran maksudnya agar manusia menjadikan Surat
> Itu sebagai visi kehidupan manusia. Kalau Al Fathihah itu memuat trilogi
> Ad-Diinul Islam yaitu mengikrarkan bahwa Allah itu Robb, Malik dan
> Ilah/Ma'bud bagi seluruh alam, maka manusia harus berjuang dengan
> sungguh-sungguh (berjihad) untuk menegakkan diin agar Allah secara aktual
> dan operasional menjadi Robinnaas, Malikinnaas dan Ilahinnaas. Yaitu hanya
> Allah sajalah yang berhak menjadi Robb bagi manusia, yang berhak menjadi
> Raja bagi manusia dan menjadi Ilah bagi manusia, jangan sampai ada robb
> lain, malik lain dan ilah lain selain Allah. Inilah prinsip tauhid yang
> benar.
>
> Itulah alasan kenapa setiap shalat manusia wajib membaca (meng-iqro
> alam) dengan Al Fathehah. Sehingga seorang mushollin yang haq adalah seorang
> yang didalam shalat mahdoh dan shalat aktifitasnya selalu berlandaskan
> kepada ajaran esensial mengenai al Fathehah.
>
> Seorang mushollin justru menjadikan al Fathehah sebagai ummul kitab,
> visi dan misi pokok, untuk menegakkanm diin Allah. sama sekali tidak pernah
> melakukan pembacaan al Fathehah untuk memohon (meminta) kepada Allah untuk
> memperhatikan hajat duniawi mereka, sebab Allah sebagai Ar Rahman dan Ar
> Rahim senantiasa membimbing manusia kearah yang hanif, selalu memberi
> protolongan kepada orang-orang yang minta tolong kepadaNya agar kehidupan
> manusia ini segera Allah masukkan kembali kepada diin yang haq.
>
> Dengan demikian kita faham bahwa Al Fathehah bukan bacaan untuk orang
> mati tetapi untuk orang yang hidup qolbunya yang secara sadar ingin
> menempatkan diri kepada koordinat yang dirancang Allah yaitu sebagai abid
> yang taat kepada Ma'bud.
>
> [4:175] Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh
> kepada (diin)-Nya niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang
> besar dari-Nya dan limpahan karunia-Nya. Dan menunjuki mereka kepada jalan
> yang lurus kepada-Nya.
>
> ------------------------------
> Need Mail bonding?
> Go to the Yahoo! Mail 
Q&A<http://answers.yahoo.com/dir/index;_ylc=X3oDMTFvbGNhMGE3BF9TAzM5NjU0NTEwOARfcwMzOTY1NDUxMDMEc2VjA21haWxfdGFnbGluZQRzbGsDbWFpbF90YWcx?link=ask&sid=396546091>for
 great
> tips from Yahoo! 
Answers<http://answers.yahoo.com/dir/index;_ylc=X3oDMTFvbGNhMGE3BF9TAzM5NjU0NTEwOARfcwMzOTY1NDUxMDMEc2VjA21haWxfdGFnbGluZQRzbGsDbWFpbF90YWcx?link=ask&sid=396546091>users.
>
>

Kirim email ke