bulan hajinya dimulai berdasarkan pergerakan matahari dan bulan atau berdasarkan arafahnya mas,,,,hi,,hi,,,
kalo bulan haji diawali dengan akhir dari bulan sebelumnya, maka seharusnya golongan yang berbeda itu waktu hari raya iedul fitri, akan memulai beda pula dengan waktu memulai hajinya ya kan,,,, logikanya ada bulan perantara yang molor mendek gitu lho,,,supaya ujung hari raya iedul adhanya tetep sama kompakan, memang kasus niiih islam di indonesia,,, wassalam KnC --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "raflisamin" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Dulu yang maunya beda kan Organisasi Islam Muhammadyah. Beda lebaran > karena masih bisa berargumentasi dengan segala alasan, walupun kelihatan > dibuat-buat, tapi kan dengan berdebat agak kelihatan profesional dan > intelektual dikitlah. > > > > Tapi kalau Idhul Adha beda lagi dengan Muhammadyah, emangnya Wukuf di Arafah > mau dua kali Mas. Arafah didunia ini kan cuma satu, nggak tau ya kalau > oraganisasi Islam tersebut punya Arafah tersendiri. > Tau ahh gelap. > > > > > > Salam, > > > > > > > > > > > > _____ > > From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:keluarga- [EMAIL PROTECTED] > On Behalf Of kang nceps > Sent: Thursday, December 13, 2007 10:42 AM > To: keluarga-islam@yahoogroups.com > Subject: [keluarga-islam] Re: Idul Adha 1428 H Jatuh pada 20 Desember > > > > aneh ya,,,, > > untuk keputusan yang sangat krusial pada saat hari raya iedul fitri > justru terjadi perdebatan hot, padahal berakibat fatal bagi umat, > tapi begitu ketemu iedul adha, langsung semua kompak pada sepakat > fenomena apakah ini ? > > wassalam > KnC > --- In keluarga-islam@ <mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com> > yahoogroups.com, Ananto <pratikno.ananto@> > wrote: > > > > Idul Adha 1428 H Jatuh pada 20 Desember > > Rabu, 12 Desember 2007 19:49 > > > > Jakarta, *NU Online* > > Sidang itsbat penetapan awal bulan Dzulhijjah 1428 H Departemen > Agama, Rabu > > (12/12), memutuskan tanggal 1 Dzulhijjah 1428 H jatuh pada hari > Selasa 11 > > Desember 2007. Dengan demikian hari raya Idul Adha 10 Dzulhijjah di > > Indonesia jatuh pada hari Kamis tanggal 20 Desember 2007. > > > > Sidang itsbat diadakan di kantor Departemen Agama, Jakarta, > diikuti oleh > > seluruh organisasi Islam di Indonesia. Semua organisasi Islam > sepakat awal > > Dzulhijjah jatuh pada hari Selasa, kecuali Dewan Dakwah Islamiyah > Indonesia > > (DDII) yang memulai awal Dzulhijjah pada hari Senin, dengan > menggunakan > > prinsip rukyat internasional atau mengikuti keputusan pemerintah > Saudi > > Arabia. > > > > Keputusan sidang itsbat di Departemen Agama diambil berdasarkan > hasil > > rukyatul hilal tanggal 29 Dzulqa'dah 1428 H atau Ahad (9/12) > petang tidak > > berhasil melihat hilal (bulan sabit) sehingga bilangan bulan > Dzhulqa'dah > > digenapkan (*istiqmal*) menjadi 30 hari. > > > > Berbeda dengan penetapan awal Syawal 1428 kemarin, tidak terjadi > perbedaan > > dalam penentuan awal bulan Dzulhijjah kali ini, baik yang berdasar > pada > > hisab dan rukyatul hilal atau pada hisab saja tidak perbedaan, > karena posisi > > bulan pada Ahad petang masih negatif atau bulan tenggelam sebelum > matahari, > > sehingga hilal pada saat itu tidak mungkin terlihat. > > > > Berdasarkan data dalam Almanak PBNU yang diterbitkan oleh Lajnah > Falakiyah > > Nahdlatul Ulama (LFNU) hilal pada tanggal 29 Dhulhijjah masih > berada pada > > ketinggian -40 23'. > > > > Sementara ijtima' atau konjungsi baru terjadi pada Senin Legi, > tanggal 10 > > Desember 2007 pukul 0.32 WIB. Dengan demikian, berdasarkan data > hisab atau > > perhitungan astronomis pun, awal bulan Dzulhijjah baru terjadi > pada Selasa > > Pahing tanggal 11 Desember 2007. > > > > Soal perbedaan awal Dzulhijjah antara Indonesia dengan Saudi > Arabia, Menurut > > Ketua LFNU KH Ghazali Masroeri, terjadi karena perbedaan matla' > atau wilayah > > georafis. "Biasanya memang begitu, kalau tidak sama *ya *duluan > Saudi satu > > hari," kata Kiai Ghazali. (nam) > > >