kang nceps <[EMAIL PROTECTED]> wrote:\\


baik kalau begitu, meskipun beberapa pernyataan anda terhadap status
 saya tidak benar, kita klarifikasi status kita masing-masing 
 
 1. status admin di milis ini hanya sebagai pengatur jalannya milis
 agar tetap kondusif dan dalam kerangka agama islam dan sesuai dengan
 tauhid kepada Alloh dan hadist rasulullah Muhammad, mendepak anggota seperti 
anda bukan hal sulit buat saya memang, tapi biasanya saya mendapat persetujuan 
dari 3 anggota admin lain, lagipula saya tidak membutuhkan pengakuan,pandangan 
dan penghargaan anda mengenai kebijakan admin-admin di milis ini, dan apapun 
pandangan anda mengenai saya tidak ada gunanya buat saya he,,he,,jadi simpan 
saja di kantong, dan sementara ini semua postingan anda kami pending dulu 
sampai kita bereskan status tauhid dan syariat keagamaan anda, 
 
Kalau saya mau bukan sulit juga untuk masuk  ke milis apapun dengan cara 
apapun, paling-paling anda akan capek sendiri bolak-balik memban saya. Tetapi 
itu tidak akan saya lakukan. Apapun peran anda tentu saja saya harus 
menghargainya walaupun mungkin anda tidak memerlukan penghargaan dari saya, itu 
bukan soal. Saya ssejak semula menulis disiatu milis, memang mengalami kendala, 
tergantung kepada "aqidah" adminnya, kalau admninnya terlalu agamis, tidak 
bersedia untuk membuka wawasan berfikir tentu saja kesulitan itu semakin jelas 
menghadang saya.

Tetapi apaun yang anda putuskan adalah kemauan anda dan kawan anda, saya tidak 
usah mengomentari terlalu jauh, saya simpan saja dikantong toh nggak ada 
gunanya he he he


 2. Anda mengatakan din islam, dan menganggap bahwa agama yang anda anut adalah 
berasal dari ibrahim dan diteruskan kepada Muhammad Saw, maka saya pandang itu 
adalah tauhid, yang bukan hanya dari jamannya Ibrahim, tapi semenjak nabi adam 
pun juga sama, endak usah plintir - plintir pake ayat Qur'an segala, sekarang 
saya tanyakan kepada situ, Syariat siapa yang anda anut? dan nabi siapa yang 
jadi imam anda ?,,,

Saya harus bertanya kepada anda apa arti tauhid bagi anda, apakah menganggap 
tuhan itu cuma satu yaitu Allah ? Bila anda menganggap tauhid seperti ini 
adalah bukan tauhid yang saya imani. Bagi saya Allah adalah final satu-satunya 
ilah. Tetapi ilah bagi saya bukan tuhan melainkan kecintaan, ketaatan, yang 
ditaati, yang diikuti aturannya.

Kebanyakan manusia berhenti memahami ilah sebagai tuhan, padahal disana 
terkandung prinsip ketaatan. Syariat yang diajarkan kepada kita oleh Allah, 
bukan fikih yang hanya mengatur masalah mahdiyah dan sedikit masalah hubungan 
manusia. Tetapi adalah hukum Allah baik yang bersifat kauliyah (tatacara hidup 
dan berkehidupan, tata cara pergaulan dan bermasyarakat disegala bidang) dan 
bersifat kauniyah yaitu hukum alam yang bersifat eksak. Manusia kadang terlalu 
sombong ketika dirinya mengeklaim hukum alam temuannya seperti hukum Newtown, 
hukum Pascal dll padahal hukum itu sudah ada melekat dengan diciptakannya 
makhluk oleh Allah.

Manusia juga terbiasa sombong ketika mengaku beriman dan taat kepada Allah 
tetapi hanya sekedar terbatas melaksanakan ketaatan ritual, tatkala menjalankan 
hidup dan kehidupan mereka menolak prinsip-prinsip hukum yang diajarkan Allah 
sehingga menjadi hukum publik. Walhasil orang tidak merasa sungkan melakukan 
perbuatan maksiat, korupsi, manipulasi, perdagangan hukum karena difikirnya toh 
dia sudah memiliki ketaatan melalui aktifitas ritual yang tidak pernah 
terputus. Bahkan ada saja yang tidak segan-segan menyantuni anak yatim, 
membangun masjid dari hasil korupsi karena difikirnya ketaatan ritual itu dapat 
menghapus dosa-dosanya dan tidak pernah terfikir perlunya memiliki ketaatan 
kepada norma-norma atau hukum Islam.

Allah didalam QS.2/136, dilarang membeda-bedakan nabi-nabi dan kitab-kitabNya. 
Berarti kalau orang mengaku punya satu nabi dan satu kitab saja adalah orang 
yang tidak taat kepada perintah Allah. Inilah yang terjadi ddikalangan 
pemeluk-pemeluk agama apakah Yahudi, Kristen dan Islam. Padahal semua adalah 
nabi Allah, padahal semua nabi Allah dipilih untuk memimpin manusia mewakili 
dan menjaga hukum-hukum Allah.

Engkang menganggap saya berbelit-belit itu wajar karena memang dasar pemahaman 
engkang terhadap Islam masih sangat tradisional yang menyandarkan hidup kepada 
aksi ritual semata. Padahal Islam itu adalah sebuah peradaban yang tidak lekang 
dan terikat waktu, perlu sebuah aksi sosial yang besar untuk menyatukan manusia 
menciptakan hidup dan kehidupan yang dimanajemeni syariat baik itu ekonomi, 
politik, pertahanan, sosial, ilmu pengetahuan dll.
 
 3. anda memandang apa yang dilakukan orang lain sebagai suatu tindakan pasif 
dengan hanya berzikir tok dan tidak mendapat ridho gusti Alloh, pertanyaan ini 
kita tunda dulu sampai anda selesaikan 2 pertanyaan diatas,,
 
 Kebanyakan orang memang tidak mengetahui (katsiran la ya'lamun QS.30/30), 
dikiranya manusia itu kalau sudah menjalankan olah ritual sudah mendapatkan 
ridlo Allah. Padahal manusia seharusnya berjihad dengan sebenar-benarnya jihad 
(QS.22/78), perlu memberikan pemikiran, tenaga dan hartanya agar kehidupan 
masyarakat yang Islami itu menjadi kehidupan publik. Jangan sampai kehidupan 
manusia itu dicemari oleh ajaran-ajaran yang berasal bukan dari Allah. Bukankah 
percuma bila kita melakukan "ibadah" tetapi melupakan ketaatan kepada syariat ? 
Sehingga kasus-kasus seperti yang saya kemukakan diatas, dimana kebanyakan 
orang tidak perlu merasa risih untuk melakukan perbuatan maksiat, adalah 
merupakan bentuk kelaborasi/talbis anata yang haq dan yang bathil sehingga 
tatakala yang bathil melontarkan yang haq bukan dianggap sebagai dosa yang 
telah menjadikan Allah memiliki syarikat, yang menjadikan hukum Allah berada 
dibawah hukum jahiliyah ?

Inilah bahaya yang kita hadapi sehari-hari didalam kehidupan kita, dimana 
prinsip tauhid telah dilencengkan hanya berbicara mengenai tauhid dzat saja, 
padahal semua kitab Allah menyuruh tauhid syariah. Ilah seharusnya dicamkan 
sebagai suatu ketaatan, kecintaatan. Kalau kita ber-ilah hanya kepada Allah 
maka taati hukum-hukum Allah, taati system hidup yang dirancang Allah.

Orang-orang yang telah diajarkan Islam secara tradisional telah terjebak 
kedalam pemikiran dikiranya taat kepada Allah itu bisa diekspresikan dengan 
banyak dzikir, banyak sholat sunnah, banyak puasa, tetapi boleh menafikkan 
system hidup yang diajarkan Allah. Itulah sebuah maniofestasi ajaran yang 
sifatnya ambivalent (musyrik)

4. Asumsi hukum Alloh ditegakan didalam suatu negara yang bersifat non
  hukum Alloh  ,perjuangan untuk penegakan hukum Alloh berdasarkan
 syariat siapa dulu? kembali kepada dua pertanyaan di atas
 
 silahkan ,,,saya tunggu 
 
 wassalam
 KnC

Hukum Allah tidak bisa ditegakkan didalam suatu negara yang tidak berhukum 
Allah. Islam itu seperti tanaman (QS.14/24-26), tanaman yang baik memiliki akar 
yang baik, akar diamsalkan sebagai aqidah. Kalau akar baik maka batang dan buah 
pasti baik. Maka didalam perjuangan menegakkan Islam aqidahlah yang perlu 
ditanamkan dengan memperbaiki kepemahaman tentang iman, Islam, Allah dan Nabi. 

Iman adalah ilmu harus memahami al Quran berdasarkan konsep untuk menegakkan 
diin Allah, menolak pemahaman al Quran yang bisa digunakan sebagai sarana 
pemohon kepada Allah, kita harus merubah paradigma itu yaitu harus menganggap 
al Quran sebagai sebuah konsep yang berisi methode, tata cara, syiasah untuk 
tegaknya diin Islam oleh karenanya setiap manusia yang merasa beriman harus 
mampu memberikan pertanggung jawaban kepemahaman al Qurannya kepada Allah baik 
ketika hidup maupun setelah mati (QS.43/44).

Iman yang berdasarkan ilmu tidak akan gampang goyah oleh badai seperti apapaun, 
ibarat akar yang kuat akan dapat menahan pohon untuk tidak ambruk ketika badai 
menggoncang. Semakin dalam ilmu atau semakin dalam iman menghujam didalam 
qolbu, maka mu'min tidak akan mudah menyerah kepada tekanan apapun.

Batang yang menjulang tinggi adalah diibaratkan syariat, kalau akarnya kuat 
maka syariat pastilah dilaksanakan dengan benar. Jangan seperti dinegeri ini 
memiliki hukum Islam, tetapi tetap saja keputusannya dipengaruhi besaran uang 
dari yang berperkara.

Buah adalah ihsan, atau end result atau ultimate goal yang terengkuh. Kalau 
sebuah pohon akar dan batangnya kuat maka hasil nya yaitu buahnya akan lebat. 
Diamsalkan suatu bangsa yang berdiri diatas landasan aqidah yang benar, maka 
bangsa itu akan menghasilkan peradaban yang tinggi sebab hak-hak dasar manusia 
telah dijamin oleh hukum, sehingga manusia hanya akan disibukkkan dengan 
penguasaan ilmu, peningkatan kwalitas hidup karena sudah terbebas dari ketidak 
adilan, ketimpangan pendapatan..

Oleh karena itu wahai engkang, untuk mencapai suatu tatanan hukum yang diridloi 
Allah memang tidak mudah, ibarat petani harus memiliki ilmu tentang tanaman, 
tanah, pupuk dan perawatan. Oleh karena itu tidak heran Allah menyatakan 
kehidupan sorgawi adalah laiknya kehidupan jannah (kebun), nabi dianggap 
sebagai petaninya (QS.48/29), tanaman yang baik itu akan membuat jengkel orang 
kafir (yang mengingkari hukum Allah). Tanaman yang baik akan menghasilkan buah 
sepanjang musim.

Kapan kita menggapai cita-cita sorgawi kehidupan didunia, kalau kita menganggap 
Islam itu cukup dengan dzikir saja ?
                               
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wong ma'ruf <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 >
 > Saya sungguh merasa tersanjung dengan tawaran anda sehingga anda
 bisa membuktikan sebagai orang yang bijak terbebas kesan dari Admin
 yang otoriter, tetapi saya tidak mengiyakan atau menolak tawaran anda
 karena andalah penguasa sementara dimilis ini.
 > 
 > Cuma seperti saya katakan kepada Arland, saya adalah awwalul
 muslimin yang ber-diin Islam. Saya tidak mengatakan saya beragama
 Islam atau beragama selain islam sebab kalau begitu, saya memandang
 saya menjadi orang yang berwawasan sektarian, fanatis, terjebak pada
 saling mengkafikran orang, menyalahkan orang.
 > 
 > Diin Islam yang saya anut adalah diin yang diajarkan Ibrahim dan
 diikuti dan dilaksanakan oleh  Muhammad didalam QS.6/161-163. Suatu
 pandangan hidup yang menjunjung tinggi ketaatan hukum (aslama/Islam)
 kepada hukum Allah.
 > 
 > Hidup kita ini belum mendapat ridlo Allah kalau Islam belum tegak,
 kalau Islam belum menjadi system hidup yang haq, untuk itu harus
 diperjuangkan, jangan diomongkan dan didzikirkan thok.(QS.61/2-3).
 > 
 > Prinsip Tauhid adalah prinsip monotheisme, tidak beloh ada ilah
 (ketaatan) selain kepada Allah. Ketika bangsa ini sudah memiliki
 beberapa ketaatan (kepada partai, golongan, madzhab ll) maka bangsa
 ini sudah mengkafiri prinsip monotheisme dan terkerumus kepada
 polytheisme.
 > 
 > Muhammad mengajarkan kepada kita prinsip Allahu ahad (bukan dari
 dzatNya saja ) tetapi kepada kepatuhan dan ketaatan hukumNya. Ini yang
 tidak dimiliki "agama" Islam yang berlaku dibumi saat ini sebab
 kepercayaan "agamis" seperti itu sudah menafikkan Islam sebagai hukum
 publik dan dikerdilkan hanya sebagai urusan pribadi manusia.
 > 
 > Kalau anda sudah merasa benar dengan berIslam secara yang berlaku,
 maka semakin konkrit hak untuk melarang saya, semakin jelas nampak ada
 di diri anda. Tetapi kalau anda mau ber Islam secara yang dicontohkan
 Muhammad SAW yang kami jalankan saat ini, tentunya anda masih memiliki
 ruang untuk berbicara dengan saya.
 > 
 > 
 > 
 > kang nceps <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                               sudah
 jelas kalau begitu 
 >  Kalau memang anda tidak memilih agama tertentu berarti anda juga bukan
 >  beragama islam, maka dari itu saya sarankan anda sebaiknya
 >  mengundurkan diri dari milis ini, karena disini adalah milis khusus
 >  untuk orang islam dengan pemahaman dan landasan Qur'an dan Hadist ,
 >  bertauhid hanya kepada Alloh dan bersyariatkan  hanya kepada Nabi
 >  Muhammad SAW,
 >  
 >  bagaimana setuju dengan tawaran saya ??
 >  
 >  wassalam
 >  KnC
 >  
 >  
 
 
     
                               

       
---------------------------------
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

Reply via email to