Waalaikum salam wr.wb
Mbak deis, saya tertarik dengan pendapat mbak dibawah ini : sayangnya umat islam sekarang ini lebih berkonsentrasi dengan hal-hal yang bersifat seremoni seperti perayaan maulid, isro-mi'raj ...(bukannya tidak boleh merayakan..tapi maksud saya lihat porsi perhatian kita terhadap tema Al-Quran yang lain yang lebih ditekankan dalam Al-Quran, apakah kita sudah memenuhi hak-nya)padahal yang lebih penting adalah berjihad dengan harta dan jiwa untuk penegakan Syariah Islam sesuai kemampuan dan disesuaikan dengan kondisi jihad apa yang dibutuhkan saat ini Menurut Mbak deis bagaimana langkah kongkrit yang harus diambil, sehingga kalimat diatas bukan hanya sekedar wacana saja? Kedua, berjihad dengan harta dan jiwa. bias gak diberikan gambaran yang jelas tentang tindakan tersebut berkaitan dengan kondisi umat islam saat ini di Indonesia? salam _____ From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Deis Dini Nurwati Sent: Sunday, February 17, 2008 8:52 AM To: keluarga-islam@yahoogroups.com Subject: Re: [keluarga-islam] Mengapa Maulid Hijau Dilarang MUI? assalamualaikum wrwb, salammkenal semuanya.. saya ingin sedikit memberi pendapat mengenai maulid Nabi yang saya ambil dari buku berinteraksi dengan Alquran( DR.Yusuf Al-Qardawi) bahwa perhatian umat islam terhadap suatu masalah agama sebaiknya sesuai dengan seberapa besar al-Quran memberi porsi terhadap masalah tersebut,. contohnya masalah maulid nabi Muhammad saw yang dalam Al-Quran tidak disebut-sebut, karena kelahiran Nabi saw yang normal tidak spektakulae seperti kelahiran N.Isa yang tanpa ayah, Nabi Yahya dari ayah yang sudah renta(N.Zakaria) ... Dibandingkan dengan tema dalam Al-Quran mengenai jihad yang mengambil banyak tempat dalam ayat-ayat Al-Quran..bahkan beberapa nama surat langsung berhubungan denagn tema jihad itu sendiri, contohnya Al-Anfal(harta rampasan perang,Al-Ahzab(persekutuan-dalam perang khandaq), At-Taubah(didalamnya ada kisah 3 orang yang tidak ikut perang tabuk), Al-Hasyr(didalamnya ada kisah pengusiran Bani Nadhir-Yahudi) dan lain-lain ..., sayangnya umat islam sekarang ini lebih berkonsentrasi dengan hal-hal yang bersifat seremoni seperti perayaan maulid, isro-mi'raj ...(bukannya tidak boleh merayakan..tapi maksud saya lihat porsi perhatian kita terhadap tema Al-Quran yang lain yang lebih ditekankan dalam Al-Quran, apakah kita sudah memenuhi hak-nya)padahal yang lebih penting adalah berjihad dengan harta dan jiwa untuk penegakan Syariah Islam sesuai kemampuan dan disesuaikan dengan kondisi jihad apa yang dibutuhkan saat ini ..dan menurut pendapat saya yang dibutuhkan sekarang adalah meluruskan Aqidah Umat Islam yang mendapat serangan dari segala arah lewat berbagai media,contohnya: sinetron dan acara yang berbau mistis, kepercayaan yang meluas mengenai mitos-mitos, pengobatan alternatif yang melenceng dari Syariah mulai dari dukun,paranormal,orang pintar, penyembuhan ajaib, dan lain-lain .. Yah...ini semua pe-er bagi para Da'i dan semua Umat Mislim di negeri kita tercinta ini.. wassalam wrwb deis On 2/15/08, Zakia (AikazStudio) <[EMAIL PROTECTED] <mailto:[EMAIL PROTECTED]> com> wrote: menurut saya sih, kalau bikin acara.. kalo tujuannya penghijauan.. ya penghijauan... kalau untuk menarik pariwisata.. ya silakan... tapi jangan dikaitkan dengan agama takutnya terjebak pada mengada-adakan sesuatu/menambah-nambahi pada pelaksanaan keagamaan, dan membuat masyarakat rancu.. ini perayaan keagamaan? atau apa? wassalamu'alaykum. Fani Dhuha <[EMAIL PROTECTED] <mailto:[EMAIL PROTECTED]> com.sg> wrote: Belum tau si detail masalahnya, cuma tertarik pernyataan ini : ..."Saat ini warga sangat kebingungan, siapa yang sesungguhnya benar," ujarnya. "Kami butuh fatwa ulama sekaliber Gus Dur," sambungnya... ----- Original Message ---- From: Arland <[EMAIL PROTECTED] <mailto:[EMAIL PROTECTED]> co.uk> To: keluarga-islam@ <mailto:keluarga-islam@yahoogroups.com> yahoogroups.com Sent: Thursday, 14 February 2008 9:09:39 Subject: [keluarga-islam] Mengapa Maulid Hijau Dilarang MUI? Mengapa Maulid Hijau Dilarang MUI? Menurut Koordinator Bagian Kehumasan Panitia Maulid Hijau, A'ak Abdullah al-Kudus, Maulid Hijau adalah perayaan maulid yang dilakukan oleh warga di sekitar tiga danau yang ada di Kec. Klakah Lumajang Jawa Timur. Masyarakat sekitar tiga danau itu, ujarnya, mencoba menghidupkan potensi pariwisata yang ada di lingkungan mereka. Salah satunya dengan cara mengemas seluruh budaya lokal yang ada, termasuk kesenian, dalam satu even bernama Maulid Hijau. "Kenapa Maulid Hijau? Karena pelaksanaannya pada Bulan Maulid, dengan melakukan peghijauan di sekitar danau dan mengadakan selamatan desa. Sehingga kita singkat menjadi Maulid Hijau," terang A'ak Abdullah al-Kudus. Dikatakannya, kegiatan Maulid Hijau ini baru berjalan dua kali, April 2006 dan April 2007. Namun, seminggu setelah pelaksanaan Maulid Hijau 2007, pihaknya didatangi MUI Kec. Klakah. Mereka meminta kegiatan ini tidak dilanjutkan, lantaran dinilai sesat. Permintaan dialog oleh panitia Maulid Hijau, tidak ditanggapi MUI yang konon terdiri dari berbagai ulama di wilayah itu. Bahkan, tak disangka-sangka, ketika pihak warga sedang mempersiapkan Maulid Hijau 2008, MUI melalui Muspika Klakah meminta kegiatan ini dihentikan. Permintaan dialog lagi-lagi diabaikan MUI. "Seminggu lebih permintaan kami tidak ditanggapi, mereka malah memilih mengeluarkan fatwa larangan. Mereka sudah bertindak sebagai eksekutor," ujarnya. Menurut pengakuan A'ak, pihaknya disesatkan karena tiga hal, sebagaimana dirujukkan pada 10 kreteria sesat yang dikeluarkan MUI pusat. Pertama, pihaknya dianggap mengikuti akidah yang tidak sesuai dalil syar'i. Kedua, pihaknya dianggap mengingkari kebenaran al-Qur'an. Dan ketiga, pihaknya dituduh menghina, merendahkan dan melecehkan nabi dan rasul. Menyikapi tuduhan ini, kata A'ak, pihaknya lantas mengirim somasi pada MUI dengan memberi waktu seminggu untuk mencabut fatwa dan meminta maaf pada warga. "Saat ini warga sangat kebingungan, siapa yang sesungguhnya benar," ujarnya. "Kami butuh fatwa ulama sekaliber Gus Dur," sambungnya. Karena itu, pihaknya beserta beberapa kalangan yang mendukung di sana melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Ada enam tuntutan, yang salah satunya dikaitkan dengan UU Anti-terorisme. "Ini yang bisa kami lakukan. Harapan kami, April 2008 kegiatan ini terselenggara kembali," harapnya. Menanggapi keluhan Koordinator Bagian Kehumasan Panitia Maulid Hijau, A'ak Abdullah al-Kudus itu, Gus Dur menyatakan: "Saya minta, kalau kalian bikin somasi, masukkan nama saya sekalian. Kalau perlu saya akan bikin surat ke Kapolri".[nhm] _____ <http://answers.yahoo.com.sg> Real people. Real questions. Real answers. Share what you know <http://answers.yahoo.com.sg> . _____ Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. <http://us.rd.yahoo.com/evt=51438/*http:/www.yahoo.com/r/hs>