Nah ini berarti mentok, kan....
 
Ketika PEMAHAMAN salafi wahabi membagi, OK kalau ga mau dibilang 
membagi, mengkatagorikan bid'ah menjadi dua hal secara BAHASA dan 
secara SYARI'AH. (ini sama juga membagi jadinya). Itu gak bisa 
seenaknya begitu. Karena kan Bid'ah itu asalnya dari bahasa Arab, dan 
dominan dibicarakan dalam hal agama Islam. kalau di luar masalah 
agama itu bukan Bid'ah, itu perkembangan ilmu pengetahuan, itu 
teknologi.
 
Setiap yang menyangkut masalah agama (ibadah) harus berdasarkan 
dalil. Jadi kalau masalah PENGKATAGORIAN ini gak punya dalil, sama 
artinya hal ini Bid'ah juga. Karena di jaman Rasulullah SAW tidak ada 
itu pengkatagorian Bid'ah menurut Bahasa dan Syari'ah. Bid'ah ya 
Bid'ah, titik.
Jadi gak salah juga bilamana dikatakan bahwa : "yang mengkatagorikan 
bid'ah secara bahasa dan syari'ah termasuk Ahlul Bid'ah".
Karena pada hakekatnya Rasulullah SAW, dulunya ga pernah mencontohkan 
pengkatagorian seperti itu.
 
Beliau SAW, hanya mengatakan Setiap bid'ah itu sesat, dan sesat itu 
tempatnya dineraka.
Beliau SAW menambahkan bahwa, Siapa yang menciptakan gagasan baik 
dalam agama, dia akan mendapat pahala, dan siapa yang menciptakan 
gagasan yg jelek dalam agama, maka dia berdosa.
 
ini boleh difahami bahwa, GAGASAN BAIK yg TIDAK melanggar Sunnah dan 
Al-Qur'an itu boleh dilakukan dan mendapat pahala.
GAGASAN BURUK yang MELAWAN/BERTENTANGAN dengan sunnah dan Al-qur'an 
itu TIDAK boleh dilakukan dan mendapat dosa.
 
Dan BENTUKNYA boleh apa saja, mau Maulid kek, Mau Zikir Berjama'ah 
kek, Mau Yasinan secara bersama-sama kek, mau Tahlilan kek, mau 
dakwah dalam bentuk cerita wayang kek, dan lain lain kek, dan lain-
lain kek. semua no problem, Yang penting BATASANNYA semua amalan2 itu 
TIDAK melanggar Sunnah & Al-Qur'an.
 
Jadi ga ada istilah2an secara harfiah maupun syari'ah, pokoknya yang 
baik dan TIDAK MELANGGAR sunnah & Al-Qur'an, itu boleh dan mendapat 
pahala.
 
Nah sekarang silahkan diuji, Alat ujinya adalah AKAL & ILMU, apakah 
pengkatogorian bid'ah secara BAHASA dan SYARI'AH itu melanggar sunnah 
dan Al-Qur'an atau tidak.
Silahkan juga di uji, apakah pembagian Bid'ah Hasanah dan bid'ah 
Syayyi'ah itu melanggar sunnah dan Al-Qur'an atau tidak.
 
Kalau kedua pendapat ini TIDAK MELANGGAR sunnah maupun Al-Qur'an, ya 
shah2 saja dilakukan, toh TIDAK MELANGGAR atau TIDAK BERTENTANGAN 
dengan sunnah maupun AL-Qur'an.
 
Kalau kedua kubu ini saling meyakini bahwa pendapat masing2 TIDAK 
melangar sunnah maupun Al-Qur'an, MENGAPA harus dipermasalahkan yang 
satu itu ahlul bid'ah yang lain itu Ahlus-sunnah.
Sampai kapanpun pertentangan itu tidak akan bisa diselesaikan karena 
KEDUA-DUAnya juga sama-sama menciptakan HAL BARU yang sebelumnya 
TIDAK ada contohnya dari Rasulullah SAW.
 
Yang penting Akal Fikiran dan Ilmu manusia harus dapat mengujinya, 
apakah yang dikerjakannya itu melanggar SUNNAH & Al-Qur'an Atau tidak.
Jika TIDAK ya teruskan saja, Jika Melanggar ya silahkan di STOP.
 
Sehingga adalah syah dan wajar bilamana ada pendapat yng mengatakan 
bahwa : 
1. Maulid yg Isinya membaca Shalawat, Zikir, dan Ceramah Agama.
2. Zikir berjamaah yang isinya zikir2 untuk mendekatkan diri kepada 
Allah.
3. Yasinan yang isinya membaca Al-Qur'an dan Zikir.
4. Tahlilan yang isinya membaca Asma' Allah.
5. Ratiban yang isinya membaca Asma' Allah dan doa2.
 
itu semua BUKAN BID'AH. Kalaupun mau disebut bid'ah ITU BID'AH 
HASAN / BAIK
 
Mengapa ?
 
Karena akal fikiran dan ilmu kita mengatakan bahwa SEMUA itu TIDAK 
MELANGGAR / BERTENTANGAN dengan sunnah maupun Al-Quran.
 
Mengenai TEKHNIKNYA PELAKSANAANNYA (Teknologinya/ipteknya ) 
dikembalikan kepada masing2 individu, BATASANNYA adalah TIDAK 
MELANGGAR / BERTENTANGAN dengan sunnah maupun Al-Quran.
 
Sama halnya dengan Adzan pakai TOA, sarana itu kan cuma 
Pelaksanaannya saja (teknologi)
juga bedah buku, itu bedahnya kan cuma sarana saja, tujuannya ya 
menuntut ilmu dan dakwah.
 
Itu aja point yg mau saya sampaikan....
 
Mudah-mudahan semua yg membaca tulisan ini, dapat lebih mengerti.
 
 
wassalam,
 



--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "wandysulastra" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Susah juga ya... :)
> 
> Sekali lagi disini saya sama sekali tidak membagi bid'ah loh pak 
> Arland.  Saya hanya menjelaskan kalau bid'ah dalam bahasa arab itu 
> artinya membuat hal yang baru.  Itu terjemahan bid'ah secara 
> harafiah atau WORD FOR WORD. 
> 
> Nah kalau dalam istilah agama, bid'ah itu salah satunya di 
> definisikan sebagai suatu cara yang diada-adakan di dalam agama 
yang 
> menyerupai agama dengan tujuan untuk berlebih- lebihan dalam 
> beribadah kepada Allah Ta'ala.
> 
> Sekali lagi itu bukan berarti membagi bid'ah jadi dua pak Arland, 
> melainkan satu kesatuan penjelasan. Yang diatas menjelaskan bid'ah 
> secara etimologi, yang berikutnya menjelaskan bid'ah secara 
> terminologi syariat. (mudah2an ngga tambah bingung ya)
> 
> Mmmhhh... mungkin biar lebih gampang memahaminya kita jangan pakai 
> istilah bid'ah deh, kita pakai istilah internet aja.
> 
> Internet kalau kita terjemahkan secara harfiah berarti jaringan 
yang 
> saling terhubung (interconnected networking).
> 
> Nah kalau secara istilah/terminologi, internet memiliki definisi 
> yang bermacam-macam. Kalau menurut "ulama" komunikasi, Internet 
> adalah sebuah jaringan global yang memungkinkan komunikasi antar 
> kota dan bahkan antar negara dapat dilakukan dengan biaya yang 
> murah. Kalau menurut "ulama" network, Internet merupakan hubungan 
> antar berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia yang berbeda 
> sistem operasi maupun aplikasinya di mana hubungan tersebut 
> menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi yaitu protokol 
> TCP/IP.
> 
> Penjelasan diatas bukan berarti kita membagi internet menjadi dua 
> secara harfiah dan istilah. Tapi keduanya merupakan satu kesatuan 
> penjelasan. Seperti itu pula penjelasan bid'ah ataupun sunnah yg 
> saya maksud pak Arland. 
> 
> Kalau yang membagi bid'ah itu contohnya misalnya membagi bid'ah 
> menjadi hasanah dan sayyiah atau Mahmudah dan Mazmumah, dll.
> 
> Begitu pak arland, mudah2an dapat dimengerti.
> 
> Wassalam :)
> 
> --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "Arland" <hmd098@> wrote:
> >
> > Aku simple aja ya bertanyanya,
> >  
> > Apakah pembagian2 itu ada contohnya dari Rasulullah SAW ?
> > Misalnya : ada tekstual hadits mengatakan bahwa Rasulullah 
> bersabda : 
> > Bid'ah itu terbagi dua : secara Harfiah dan secara Syari'ah.
> > Secara harfiah adalah : ..........
> > Secara Syar'iyyah adalah : .............
> >  
> > Nah kalau memang ada teks seperti itu tolong di share disini.
> >  
> > Kalau memang ga ada, itu berarti mengada2 hal baru dalam MEMAHAMI 
> > bid'ah. dan yg membeda-bedakan itu termasuk Ahlul Bid'ah juga, 
> Maka 
> > mereka itu Sesat....!!!! (kata SALAFI WAHABI) dan sesat itu 
> tempatnya 
> > di Neraka.
> >  
> > Dalam Alqur'an, banyak ayat yang mengatakan manusia itu diberi 
> akal, 
> > dan disuruh untuk berfikir.
> > Karena itu kita wajib berfikir, mana hal yang baik dan mana yang 
> > buruk.
> > Ketika memutuskan sesuatu itu baik menurut akal, itu hasanah.
> > Ketika dianggap buruk itu syayyi'ah.
> >  
> > Lebih gampang, kan?
> >  
> > wassalam,
> >  
> >  
> > 
> > 
> > --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "wandysulastra" 
> > <wandysulastra@> wrote:
> > >
> > > Alhamdulillah kalau pak Arland sudah membaca bukunya. Tapi 
karena
> > > beberapa tahun yg lalu mungkin ada yg terlupa ya... :)
> > > 
> > > Kita coba pahami kembali mengenai pembagian "secara bahasa" dan
> > > "secara istilah". Itu bukan pem-bagi2an  yg dibuat orang salafy 
> lho 
> > pak :)
> > > 
> > > Kita ambil contoh teks hadits yg sebelumnya pak Arland bawakan:
> > > 
> > > " Barang siapa menciptakan satu gagasan yang baik dalam Islam, 
> maka
> > > dia memperoleh pahalanya dan juga pahala orang yang melaksanakan
> > > dengan tanpa dikurangi sedikitpun. Dan barang siapa menciptakan 
> satu
> > > gagasan yang jelek dalam Islam, maka dia terkena dosanya dan 
dosa
> > > orang-orang yang melaksanakannya dengan tanpa dikurangi 
> sedikitpun"
> > > 
> > > Teks dalam bahasa Arabnya kurang lebih adalah sbb:
> > > "Man Sanna fil Islam sunnatan hasanah... dst"
> > > 
> > > Kata sunnah dalam teks diatas secara harafiah kemudian diartikan
> > > sebagai gagasan, perbuatan, tindakan, perilaku dsb. 
> > > 
> > > Sedangkan secara istilah syari'ah, sunnah memiliki arti yg 
> > bermacam2.
> > > Menurut Ulama Fiqh Sunnah adalah termasuk salah satu hukum 
> syariat 
> > yg
> > > biasanya diartikan lawan dari fardhu. Menurut ulama hadits, 
> sunnah
> > > adalah segala hal yg dinisbatkan kepada Rasulullah, baik yg 
> berupa
> > > ucapan, perbuatan, persetujuan, atau deskripsi - baik fisik 
> maupun
> > > akhlak Rasulullah. 
> > > 
> > > Demikian juga dengan bid'ah pak. Secara harafiah berarti 
memulai,
> > > membuat, mengada-adakan sesuatu yang tdk ada contoh sebelumya. 
> Nah,
> > > penggunaan mobil atau pesawat sebagai pengganti onta, toa agar 
> adzan
> > > lebih kedengaran suaranya adalah termasuk bid'ah secara bahasa, 
> > karena
> > > zaman nabi dulu memang tidak ada.
> > > 
> > > Secara istilah syari'ah, Bid'ah pun memiliki definisi 
> tersendiri. 
> > Imam
> > > Syatibi mendefinisikan bid'ah sebagai suatu cara yang diada-
> adakan 
> > di
> > > dalam agama yang menyerupai agama dengan tujuan untuk berlebih-
> > lebihan
> > > dalam beribadah kepada Allah Ta'ala. 
> > > 
> > > Hadits Nabi yg menyebutkan "Kullu bid'atin dholalah..." adalah 
> > bid'ah
> > > dalam pengertian syariah seperti yg didefinisikan oleh Imam 
> Syatibi
> > > diatas. 
> > > 
> > > Gitu lho pak maksud pembagian harafiah dan syari'ah.  :)
> > > 
> > > Saya tidak menyebutkan Yusuf qardhawi pendapatnya paling benar 
> > apalagi
> > > ma'sum. Tapi saya katakan kalau mau belajar memahami bid'ah 
dari 
> > awal,
> > > buku hasil karya beliau tersebut sangat mudah untuk 
> > dipahami.Demikian.
> > > 
> > > Wassalam 
> > > 
> > > --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "Arland" <hmd098@> wrote:
> > > >
> > > > Menurutku ya sama aja.
> > > > Kalau masalah mobil, pesawat, motor dll. itu mah bukan 
bid'ah, 
> > itu 
> > > > teknologi / IPTEK.
> > > > Bid'ah itu kan bahasa arab, bukan bahasa inggris. Jadi jelas 
> > > > proyeksinya menyangkut agama Islam.
> > > > Ya kalau dibeda2kan mana yang harfiah dan mana syar'iyyah, 
itu 
> > bid'ah 
> > > > juga namanya.
> > > >  
> > > > Siapa yang membedakan itu? itu ahlul bid'ah, itu termasuk 
> sesat 
> > juga 
> > > > karena dalam redaksi hadits ga ada istilah bid'ah harfiah 
> maupun 
> > > > syar'iyyah.
> > > > Kullu bid'atin dholalah... kullu... kullu...kullu... artinya 
> > SEMUA 
> > > > bid'ah itu sesat.
> > > >  
> > > > Yang lebih gampang untuk memahaminya adalah mana hal yg baik, 
> dan 
> > > > mana yg buruk.
> > > > Ketika itu baik, maka bid'ah hasanah, ketika buruk itu bid'ah 
> > > > syayyiah.
> > > >  
> > > > Bukankah manusia sdh dikasih akal untuk membedakan mana yg 
> baik 
> > dan 
> > > > mana yg buruk?
> > > >  
> > > > Hanya SALAFI kblinger yang membedakan2 bid'ah secara harfiah 
> > maupun 
> > > > syar'iyyah.
> > > > Gak nyambung gitu lho...
> > > > Masa' sih tekhnologi dibilang harfiah, tahu ga sih arti 
> > harfiah????
> > > >  
> > > > NB :
> > > > Aku sudah baca buku "sunnah dan bid'ah" karya Dr. Yusuf 
> Qardhowi, 
> > > > bahkan bacanya sdh beberapa tahun lalu.
> > > > Di media isnet jg kalau ga salah ada.
> > > > Menurutku, Dr.Yusuf Qardhowi adalah manusia biasa yg diberi 
> Ilmu 
> > oleh 
> > > > Allah.
> > > > Namun beliau tidak Ma'sum.
> > > > Jadi bilamana pendapatnya berbeda dengan kenyataan 
dilapangan, 
> ya 
> > > > shah2 saja untuk ditolak, dan tidak berdosa untuk menolak 
> > pendapatnya.
> > > >  
> > > >  
> > > > salam,
> > > >  
> > > > 
> > > > 
> > > > --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "wandysulastra" 
> > > > <wandysulastra@> wrote:
> > > > >
> > > > > Bukan memebeda-bedakan arti bid'ah loh pak Arland... tapi 
> > > > menjelaskan
> > > > > pengertian bid'ah :)
> > > > > 
> > > > > Kalau secara bahasa bid'ah itukan gampangnya membuat hal 
> baru 
> > yg 
> > > > belum
> > > > > pernah ada. Yang termasuk kategori ini adalah mobil, 
> pesawat, 
> > motor,
> > > > > internet, sound system, kursi, meja, buku, acara 
> > seminar ,tabligh
> > > > > akbar, bedah buku dan lain sebagainya yang pada zaman nabi 
> tidak
> > > > > pernah ada. Apakah penggunaan semua kemajuan ini dalam 
> beribadah
> > > > > termasuk bid'ah? Tentu saja tidak. Yang dimaksud bid'ah 
dalam
> > > > > pengertian syariat (yang terlarang) bukanlah hal2 yang 
> seperti 
> > itu.
> > > > > Ada aturan dan batasannya menurut ulama, yang kesemuanya 
> kembali
> > > > > kepada pengertian yang dijelaskan oleh Rasulullah sendiri 
di 
> > dalam
> > > > > Hadits2nya. Cuma yang jadi masalah sekarang adalah 
> pengertian 
> > bid'ah
> > > > > secara syariat ini dipahami berbeda oleh ulama khususnya 
> saat 
> > ini,
> > > > > sehingga kita yang awam menjadi bingung dan ngotot2an... :)
> > > > > 
> > > > > Sekali lagi mungkin ada baiknya jika kita membaca 
> buku "Sunnah 
> > dan
> > > > > BId'ah" karya Yusuf Qardhawi yang menurut saya penjelasan 
> > mengenai
> > > > > bid'ah-nya cukup simpel dan mudah dimengerti. 
> > > > > 
> > > > > Wassalam
> > > > > 
> > > > > --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "Arland" <hmd098@> 
> wrote:
> > > > > >
> > > > > > Assalamu'alaikum wr. wb.
> > > > > > Membeda2kan bid'ah secara harfiah dan syariah juga 
> termasuk 
> > > > bid'ah 
> > > > > > juga. Dan ini juga termasuk sesat, karena redaksi 
> > > > haditsnya "Kullu" 
> > > > > > artinya sekaliannya, tidak dibedakan lagi antara harfiah 
> dan 
> > > > syariah.
> > > > > > Apalagi tidak ada satu redaksi haditspun yang menyatakan 
> > bahwa 
> > > > ada 
> > > > > > bid'ah secara harfiah dan secara syariah.
> > > > > > Jadi betul juga kata mas Bambang, semuanya akan masuk 
> neraka, 
> > > > kecuali 
> > > > > > Rasulullah SAW.
> > > > > > Dan kalau semua masuk neraka, berarti dakwah Rasulullah 
> SAW 
> > > > menjadi 
> > > > > > gagal.
> > > > > > Penentu Gagalnya dakwah HANYA orang2 salafi..
> > > > > >  
> > > > > > Siapa yg berani bertanggung jawab????
> > > > > >  
> > > > > > salam,
> > > > > > Arland-Jkt.
> > > > > > 
> > > > > > 
> > > > > > --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "Kartika, Bambang" 
> > > > > > <KARTIKAB@> wrote:
> > > > > > >
> > > > > > > Assalamualaikum WR.WB
> > > > > > >  
> > > > > > > Mohon ma'af sebelumnya
> > > > > > >  
> > > > > > > Kalau semua bid'ah dalam agama di 
> sesatkan,....ya,...hanya 
> > > > Kanjeng 
> > > > > > Nabi yang masuk syurga dan dari para sahabat hingga umat 
> > terakhir 
> > > > > > semuanya ahli neraka karena bid'ah yang di gebyah uyah 
> dengan 
> > > > > > kata "sesat dan ahli neraka". Menolak Bid'ah dengan 
> hadispun 
> > itu 
> > > > > > bid'ah. Ahli Bid'ah terbesar adalah Usma dan Umar, 
> mengapa? 
> > Usman 
> > > > > > membukukan Alquran yang sekarang bisa dibaca dengan mudah 
> > oleh 
> > > > kita 
> > > > > > semua, padahal Nabi pada saat menerima wahyu dan para 
> sahabat 
> > > > > > menulisnya dibatu, dikulit kayu dan tidak berharokat , 
> > mengapa 
> > > > Usman 
> > > > > > punya ini siatif yang demikian ? karena para penghafal 
> > Alquran 
> > > > banyak 
> > > > > > yang mati akibat perang dan pembantaian pada saat itu, 
> > sehingga 
> > > > Usman 
> > > > > > khawatir islam akan pupus, begitu juga Umar, pada jaman 
> Nabi 
> > > > sholat 
> > > > > > tarawih tidaklah satu bulan penuh bahkan masing-masing, 
> namun 
> > > > Umar 
> > > > > > menyatukanya dengan berjamaah selama satu bulan. Bukankah 
> ini 
> > > > bid'ah 
> > > > > > yang sangat besar yang tidak di kerjakan Nabi? Mengapa 
> nabi 
> > > > memberi 
> > > > > > Ligitimasi "Ikutilah sunahku dan sunah para sahabatku 
> > > > > > kulafaurosyidin". Disinilah menunjukan tidak semua bid'ah 
> itu 
> > > > sesat, 
> > > > > > Sunatullah selalu berpasangan ada siang ada malam, ada 
> pagi 
> > ada 
> > > > > > petang, ada langit ada bumi, ada baik ada buruk dll.
> > > > > > > Menyangkal bid'ah dengan hadish sama saja juga bid'ah 
> > karena 
> > > > > > Kanjeng Nabi tidak pernah menulis apa yang di lakukan dan 
> apa 
> > > > yang di 
> > > > > > ucapkan, bedah buku juga bid'ah karena kanjeng nabi tidak 
> > pernah 
> > > > > > bedah buku, dengan demikian  Alquran yang di baca 
> Pembid'ah 
> > > > Alquran 
> > > > > > yang mana ya??? masa mau masuk surga baca Alquran hasil 
> dari 
> > > > > > perbuatan Bid'ah.
> > > > > > >  
> > > > > > > Wassalam
> > > > > > >  
> > > > > > >  
> > > > > > > -----Original Message-----
> > > > > > > From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:keluarga-
> > > > > > [EMAIL PROTECTED] Behalf Of iwan.jiunk
> > > > > > > Sent: Sunday, March 23, 2008 4:04 PM
> > > > > > > To: keluarga-islam@yahoogroups.com
> > > > > > > Subject: [keluarga-islam] Re: SEJARAH PERAYAAN MAULID
> > > > > > > 
> > > > > > > 
> > > > > > > 
> > > > > > > benar pak dadang, peringatan maulid yang dilakukan oleh 
> > > > muslimin 
> > > > > > saat 
> > > > > > > ini tidak ada contoh dari Nabi Muhammad SAW, dan memang 
> di 
> > > > akhir 
> > > > > > jaman 
> > > > > > > ini banyak bid'ah yang berkembang, antara lain : bedah 
> > buku, 
> > > > > > khutbah 
> > > > > > > jumat/idul fitri/idul adha, mimbar jumat mengikuti 
> mimbar 
> > di 
> > > > > > gereja, 
> > > > > > > penggunaan sound system saat sholat dan khutbah (di 
> gereja 
> > juga 
> > > > > > pake 
> > > > > > > sound system lho) dan lainnya...
> > > > > > > 
> > > > > > > tapi saya menjadi bingung (bahkan curiga) dengan 
> sebagian 
> > > > muslim 
> > > > > > yang 
> > > > > > > menamakan diri mereka SALAFI yang populer belakang 
> ini... 
> > > > mengapa 
> > > > > > > maulid Nabi SAW dinyatakan bid'ah yang sesat tetapi 
> bedah 
> > buku 
> > > > > > tidak 
> > > > > > > sesat, begitu juga contoh bid'ah yang saya sebutkan 
> > > > diatas...gimana 
> > > > > > > nih pak dadang ?...eh pak dadang SALAFI ya ? saya juga 
> > SALAFI. 
> > > > dan 
> > > > > > > ikut milis yang dikelola oleh SALAFI, tetapi kalo kirim 
> > > > postingan 
> > > > > > > tidak pernah diloloskan..gak tau kenapa tuh.
> > > > > > > 
> > > > > > > salam
> > > > > > > 
> > > > > > > 
> > > > > > > 
> > > > > > > 
> > > > > > >  
> > > > > > > --------------------------------------------------------
> > > > > > > 
> > > > > > > This message (including any attachments) is only for 
the 
> > use of 
> > > > the 
> > > > > > person(s) for whom it is intended. It may contain Mattel 
> > > > > > confidential, proprietary and/or trade secret 
information. 
> If 
> > you 
> > > > are 
> > > > > > not the intended recipient, you should not copy, 
> distribute 
> > or 
> > > > use 
> > > > > > this information for any purpose, and you should delete 
> this 
> > > > message 
> > > > > > and inform the sender immediately.
> > > > > > >
> > > > > >
> > > > >
> > > >
> > >
> >
>


Kirim email ke