berarti begini, pak:
"Dilarang Melarang Orang Yang Tidak Ada Larangannya"

salam,
ananto


On 4/19/08, Arland <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>    Kan saya sudah bilang....
>
> GA APA2.... TIDAK APA-APA.... :)
>
> kok anda tanya lagi....
>
> YANG DILARANG adalah ketika sholat jum'at saat khatib sudah berdiri di
> atas mimbar, bacaan apapun dilarang ketika itu, kecuali sholat tahiyyat
> masjid, dan Ini ada dalil larangannya.
>
> Karena TIDAK ADA LARANGAN membaca shalawat ketika orang lain sedang sholat
> sunnah, berarti kan TIDAK APA2.
> sesuatu yang TIDAK ADA LARANGAN secara tegas itu artinya mubah/boleh/tidak
> apa2. karenanya tidak boleh dilarang.
>
> begitu aja ente kok merasa saya marah2...?
>
> salam,
> arland-Jkt.
>
>
>
>
> ----- Original Message -----
> *From:* Dadang Suryana <[EMAIL PROTECTED]>
> *To:* keluarga-islam@yahoogroups.com
>  *Sent:* Friday, April 18, 2008 5:39 PM
> *Subject:* Re: [keluarga-islam] (Ngaji of the Day) Matikan TV Saat Adzan
>
>
>
> Astagfirlulloh...! pak Arland mohon maaf, jangan langsung memvonis orang
> dg pertanyaan tudingan...!!! Ngga baik Pak ...! Bapak harus banyak sabar &
> tawakal, dari beberapa artikel & pembahasan yang di lontarkan oleh bapak via
> millis ini, keilmuan bapak jauh diatas saya....! Jadi sepertinya kurang
> mengena kalau ujug-ujug bapak ke saya mengedepankan kesan ANTI SHOLAWAT,
>  Naudzubillah....! Semoga kalimat ini tidak menyinggung bapak & mari kita
> junjung UKHUWAH sesama Muslim.
>
> Insya Allah sebagian besar kaum muslimin tahu bahwa  membaca 1 x shalawat
> Nabi, Allah akan membalasnya 10 x, sama seperti yang anda katakan. Dan Insya
> Allah kita semua termasuk orang-orang yang selalu bersholawat kepada
> Rosululloh Solallohu 'alihi wassalam.
>
> Saya kira pertanyaannya sudah jelas, BAGAIMANA HUKUM MEMBACA SHOLAWAT YANG
> DIKERASKAN DI MESJID (dg pengeras suara Ba'da Adzan), SEMENTARA SEBAGAIAN
> KAUM MUSLIMIN DI MESJID ITU SEDANG SHALAT SUNNAH..????
>
>
>
>
> ----- Original Message -----
> *From:* Arland <[EMAIL PROTECTED]>
> *To:* keluarga-islam@yahoogroups.com
> *Sent:* Friday, April 18, 2008 11:16 AM
> *Subject:* Re: [keluarga-islam] (Ngaji of the Day) Matikan TV Saat Adzan
>
>
>
> Ga apa2...
> Itukan sebagai upaya pemberitahuan kepada masyarakat sekitar, bahwa sholat
> berjamaah segera akan dimulai, sambil menunggu jamaah yang lagi
> wudhu, berjalan menuju masjid dan sebagainya dsb. Apa salahnya membaca
> shalawat Nabi, daripada bengong2 aja, mending baca shalawat aja, karena
> dengan membaca 1 kali shalawat Nabi, Allah akan membalasnya 10 kali (hadits
> Ibnu Abbas RA).
>
> Yang dilarang adalah ketika sholat jum'at saat khatib sudah berdiri di
> atas mimbar, bacaan apapun dilarang ketika itu, maksudnya supaya jama'ah
> benar2 mendengarkan khutbah yang disampaikan oleh sang khatib.
> Tapi saat itu masih banyak aja jamaah yg tidur, termasuk yang memakai
> celana gantung dan berjenggot lebat.
> Kenapa anda gak bertanya tentang hal ini??? Mendengarkan khutbah itu
> hukumnya termasuk wajib, kok malah tidur???
> Giliran orang pada membaca shalawat, malah anda tanyakan?
> Jangan2 anda termasuk orang yang anti shalawat Nabi ya?
>
> salam,
> Arland-Jkt.
>
>
>
> ----- Original Message -----
> *From:* Dadang Suryana <[EMAIL PROTECTED]>
> *To:* keluarga-islam@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED]
> *Sent:* Friday, April 18, 2008 10:09 AM
> *Subject:* Re: [keluarga-islam] (Ngaji of the Day) Matikan TV Saat Adzan
>
>
>
> Alhamdulillah...! Insya Allah sangat bermanfaat Tausiah dari KH. Ahmad
> Musta'in Syafi'i, ...!
>
> Masih ada hubungan dengan Adzan, bagaimana hukum puji-pujian atau
> sholawatan yang di keraskan (menggunakan pengeras suara) yang dilakukan oleh
> sebagian sodara2x kita kaum muslimin didalam mesjid, sementara didalam
> mesjid tersebut ada beberapa orang yang sedang mengerjakan shalat tahiyattul
> mesjid atau shalat sunah rhawatib ??
>
> Syukron
>
>
> ----- Original Message -----
>
> *From:* Ananto <[EMAIL PROTECTED]>
> *To:* keluarga-islam@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED]
> *Sent:* Friday, April 18, 2008 9:54 AM
> *Subject:* [keluarga-islam] (Ngaji of the Day) Matikan TV Saat Adzan
>
>
>
>  *Matikan TV Saat Adzan*
>
> Oleh: KH. Ahmad Musta'in Syafi'i, MAg
>
>
>
> Barang siapa yang tidak menjawab adzan, maka itu pertanda kemunafikan
> sedang bersarang di hatinya. Lama-lama menjadi karat dan terbiasa tidak
> memperhatikan suara adzan. Seburuk apapun seorang beriman, bila terdengar
> suara adzan, maka pasti tersentuh, atau setidaknya hati merasa teringatkan
> bahwa waktu shalat telah tiba.
>
>
>
> Di sini, adzan bisa dijadikan tolok ukur keimanan dan kemunafikan
> seseorang. Jiwa beriman, pasti perhatian terhadap adzan dan semua kegiatan
> atau suara-suara selain adzan harus dihentikan. Termasuk mematikan pesawat
> televisi, tape, radio dan musik lewat HP.
>
>
> Pesawat telepon rumah Anda berdering, biasanya volume TV dikecilkan.
> Nyonya besar bisa damprat jika sedang bicara lewat telepon, kok suara TV
> keras-keras. Apalagi boss. Begitulah, gimana kalau Allah SWT yang sedang
> mengajak bicara atau yang menelpon Anda langsung. Apa suara TV Anda
> keraskan?
>
>
>
> Atau Anda perhatian kepada keduanya? Ya, menonton TV, ya menjawab Adzan.
>
>
> Jika itu yang Anda lakukan, gimana Anda sendiri jika diperlakukan
> demikian. Sebagai atasan, Anda mengajak bicara kepada bawahan Anda. Dia
> memperhatikan omongan Anda, tapi sambil joget-joget ringan karena sembari
> mendengarkan musik pakai ear phone kecil menyumbat telinga. Anda terima
> diperlakukan begitu?
>
>
> Konsekueunsi dari adzan sesungguhnya bukan menjawabnya saja, tetapi juga
> segera mengerjakan shalat. Justeru ini yang terpenting. Jangan hanya
> menjawab adzan saja tanpa shalat atau sebaliknya. Gimana kalau ada adzan
> bareng dan semuanya pakai pengeras suara, mana yang dijawab? Pilih salah
> satu yang paling keras suaranya. Jika adzannya estafet, selesai mushalla ini
> adzan, menyusul mushalla lain, lalu yang lain lagi dst. Cukup menjawab yang
> pertama.
>
>
> Sesunguhnya satu kali adzan sudah cukup untuk satu wilayah sepanjang
> menjangkau. Satu desa terdapat dua masjid. Jika salah satu sudah
> mengumandangkan adzan dan bisa didengar oleh semua penduduk setempat, maka
> masjid yang lain tidak perlu melakukan adzan. Karena tujuan adzan adalah
> woro-woro, pemberitahuan bahwa saat ini sudah tiba waktu shalat. Begitu
> pendapat Abu Amr ketika berkomentar adzan di sebuah kota besar. "Saya tidak
> melihat ada khilaf pendapat tentang sekali adzan cukup untuk semua penduduk
> kota (ahl al-mishr).
>
>
> Tapi adzan tidak semata-mata sebagai woro-woro, melainkan merupakan
> rangkaian dari ibadah shalat, seperti halnya iqamah. Untuk itu, setiap kali
> mau shalat, disunnahkan adzan dan iqamah utamanya shalat berjamaah. Bahkan
> al-imam Ibn al-Mundzir menghukumi wajib. Kalau tidak, maka mereka berdosa
> (dosa tidak melakukan adzan dan iqamah), meskipun shalatnya shah. Sedangkan
> untuk shalat Jum'ah, maka adzan menjadi syarat. Sebelum ada adzan, khutbah
> tidak bisa dimulai.
>
>
>
> Rasulullah shalalahu alaihi wassalama bersabda yang artinya: "Seandainya
> manusia mengetahui keutamaan panggilan adzan dan shaf awal kemudian tidaklah
> mereka bisa mendapatinya kecuali dengan berundi, pastilah mereka berundi dan
> seandainya mereka mengetahui keutamaan bersegera menuju masjid niscaya
> mereka akan berlomba".
>
>
>
> Wallah a'lam.
>
>
>
> *KH. Ahmad Musta'in Syafi'i, MAg, Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng,
> Jombang*
>
>     
>

Reply via email to