Wa'alaikumsalam wr wb Trm ksh banyak, pak...saya lega dpt kabar baik tentang habaib, sebab dari milis sebelah tentang postingan yg sama, mereka tanya banyak hal tentang habaib. Sdh saya coba jelaskan malah dpt jawaban yg kurang mengenakkan, banyak kritikan agar saya ini itu dsb. Tp members lain yg mengatakan "Tuhan nyepong Tuhan", "Tuhan biseksual", "Tuhan homo" atau melecehkan Nabi Saw (mereka mengatakan ini itu tanpa bukti literatur) ndak ada pengkritikan dari orang lain melainkan hanya beberapa orang aja. Seakan-akan itu wajar...mereka yg berkata td pakai paham bebas berbicara dan merasa berhak mencaci Nabi Saw.
Astaghfirullah saya pusing ikut milis itu, pak...sdh saya coba ingatkan tp malah dicerca dan dikasih tahu lebih baik saya diam, pak! Skrg malah sptnya emails saya di sana di-moderated. :-) Ya sudahlah...eh, sptnya KI kok jd lbh sepi, yah? Pd kemana, pak? Wassalam, Yusa ----- Original Message ----- From: Arland To: keluarga-islam@yahoogroups.com Cc: Yusa Sent: Monday, June 30, 2008 8:11 PM Subject: Re : [keluarga-islam] Habib Salim bin Jindan, Ulama dan Pejuang Kemerdekaan Assalamu'alaikum Wr. wb. Mas Yusa, saya mau menambahkan sedikit tentang Habib Salim bin Jindan. Ada pengalaman pribadi yang menarik sewaktu saya masih kanak-kanak dulu, kebetulan rumah kami bertetangga dengan kediaman Beliau Habib Salim bin Jindan. Rumah kediaman Habib berseberangan dengan gereja Antonius, bersebelahan dengan Gelanggang Remaja Jakarta Timur (GOR-Jaktim) Waktu itu Habib memiliki sebuah patung Bunda Maria, yang besar ; sebesar orang dewasa sedang berdiri. Semua murid2 beliau tak ada yg berani bertanya kepada beliau, mengapa seorang Habib memiliki koleksi patung Bunda Maria, apalagi diletakkannya di halaman depan rumahnya yang bersebrangan dengan Gereja Khatolik. Almarhum Ayahandaku kebetulan salah seorang murid beliau, dan termasuk khadamnya juga (orang-orang yg mengabdi kpd beliau), pernah mendengar bahwa keberadaan patung Bunda Maria di pekarangan depan, kata Habib memang disengaja di letakkan di pekarangan depan rumahnya, maksudnya agar dapat terlihat oleh orang2 khatolik yang pulang dari gereja di depan rumahnya. Patung itu akan tetap ada disitu, agar mereka sadar bahwa apa yg selama ini mereka sembah hanyalah sebuah patung, yang tidak bisa berbuat apa-apa, dia ga bisa membela dan menyelamatkan dirinya, bagaimana mungkin dapat menyelamatkan umat khatolik. Liat saja patung itu, dia kepanasan dan kehujanan tanpa bisa berbuat apa-apa kalau pemiliknya tidak memindahkannya dari situ. Ini berarti bunda maria yg selama ini mereka sembah, hanya sebatas benda mati. Ternyata dengan cara diplomatis Habib Salim bin Jindan tersebut terbukti banyak ummat katholik yang sepulang dari gereja di depan rumahnya, merasa sadar bahwa yg selama ini mereka sembah hanyalah sebuah patung, dan akhirnya mereka banyak yg memeluk Agama Islam. Sekitar tahun 70-an sewaktu ada pelebaran jalan di otista raya, pekarangan rumah beliau terkena gusur pelebaran jalan yang mengharuskan patung itu dibongkar dan dipindahkan. Tapi anehnya karena karomah Habib Salim bin Jindan, sudah banyak pekerja2 yang mengerjakan pelebaran jalan berusaha merobohkan patung tersebut, ternyata tak dapat dirobohkan juga, baru saja mau dibongkar menggunakan linggis/pahat dsb, pekerjanya langsung sakit seperti demam dan menggigil. Patung itu tetap kokoh berdiri tanpa ada yang mempu merobohkannya, termasuk dengan menggunakan semacam boldoser. Sampai pelebaran jalan usai, Patung itu tetap berdiri kokoh di tengah2 jalan. Akhirnya entah dengan cara bagaimana setelah sekian lama ga bisa dibongkar, patung itu baru dapat di bongkar konon setelah mendapat restu dan izin dari para ahli waris Habib Salim bin Jindan, antara lain setelah mendapat restu dari Habib Novel bin Salim bin Jindan, ayahanda dari Habib Ahmad bin Novel bin Salim Jindan. Ketika itu kejadian tersebut sungguh merupakan kejadian yang sangat aneh bin ajaib. Demikian sekedar tambahan informasi dari pengalaman pribadi.... Dibawah ini adalah foto kenang2anku besama Al-Habib Ahmad bin Novel bin Salim Jindan (penulis Manakib)- Maret 2008 Yl di Majlis Zikir Al-Aziziyah - Jaktim Wassalam, Arland-Jkt.
<<HabAhmadbinNovelJindan.jpg>>