Kamis, 15/01/2009 13:59 WIB Cetak |  Kirim 
Perang kota telah pecah di Gaza. Perang di jalan-jalan, dari gedung ke gedung , 
dan rumah ke rumah terjadi di kota Gaza. 11 tentara Israel luka akibat serangan 
Hamas.
Pertempuran semakin berkecamuk di balik-balik gedung dan rumah. Sepanjang malam 
tembakan senjata, artileri, dan tembakan rudal serta missil, tanpa henti. 
Perang ini yang paling hebat.
Para pejuang Hamas dan Mujahidin berusaha menghadapi serangan dan ovensif 
tentara Israel yang mencoba masuk kota Gaza, sampai menjelang dini hari.
Diberitakan, 22 tentara Israel terluka, akibat terkena reruntuhan gedung yang 
diledakkan oleh pejuang Hamas, dan 6 tentara Israel lainnya mengalami cedera, 
juga akibat rumah yang ambruk, terkena tembakan senjata anti tank pejuang 
Hamas. Pertempuran yang berkecamuk sangat hebat itu, memaksa tentara Israel, 
mengurungkan ovensifnya masuk lebih dalam ke kota Gaza.
Dengan terus bertambahnya jumlah korban di fihak tentara Israel, yang berada di 
Gaza, menyebabkan sejumlah pemimpin senior militer Israel, dan Menhan Ehud 
Barak, menginginkan segera mengakhiri perang yang dahsyat di Gaza. Para 
pemimpin militer Israel, bahwa para pejuang Hamas mendapatkan pasokan senjata 
dari Mesir, yang mereka selundupkan melalui terowongan-terowongan yang dibangun 
para pejuang Hamas. Militer Israel, mengklaim telah menghancurkanu70% 
terowongan yang ada di Rafah, melalui serangan udara, yang menggunakan ‘bom’ 
penghancur bunker-bunker, yang mereka gunakan melalui serangan udara. Para 
pemimpin militer juga yakin berhasil menghancurkan tempat-tempat strategis yang 
menjadi pusat kegiatan Hamas.
Perang yang sudah berlangsung selama 20 hari itu, hanyalah menghancurkan 
bangunan-bangunan, dan infrastruktur yang ada, dan belum mampu mengakhiri 
kemampuan militer yang dimiliki Hamas. Meskipun demikian, para pemimpin Israel 
merasa cukup puas dengan kehancuran yang sekarang terjadi di Gaza. “Memerlukan 
waktu yang lama, bertahun-tahun Hamas untuk dapat memulihkan kekuatannya”, ujar 
seorang pejabat militer Israel.
Sekarang tentara Israel menghadapi serangan baru dengan ‘bom bunuh diri’, yang 
mulai dipraktekan dalam perang di Gaza. Di dekat kamp Shati, dua orang 
Palestina meledakkan dirinya di dekat kerumunan pasukan Israel, tidak 
disebutkan jumlah korban akibat bom itu. Perang yang berkecamuk di Gaza, terus 
memakan korban baru bagi tentara Israel, jadi bukan hanya muslim Palestina yang 
menjadi korban, tentara Israel pun menjadi korban perang. Mereka harus 
merasakan seperti yang dialami muslim Palestina yang mereka bunuhi secara 
brutal. (M/Hrtz)


      

Kirim email ke