heheheh otodidat ya pak ustadz,
"dari buku yang saya punya...."
 
kalau buku yang saya punya juga beda loh....
(buku yg saya punya itu tulisan teman saya, hehehe... )
 


________________________________
Dari: WnS <wandysulas...@yahoo.com>
Kepada: keluarga-islam@yahoogroups.com 
Dikirim: Rabu, 28 Desember 2011 0:28
Judul: Re: Bls: [keluarga-islam] Fw: [assunnah] ... Ringkasan Buku: .....


  

'Alaikum salam Wr. Wb...

Mantaap, msh sama spt dulu komentar2nya penuh dgn kebencian thdp salafi/wahabi, 
hehe.....

Saya tdk tahu siapa yg menambahkan atau siapa yg korupsi ayat, tapi kalau di 
buku yg saya punya bunyi hadits aslinya adalah sbb:

'an Anas ibni malik, 'an nabiyyi shallolloohu 'alaihi wasallama qoola:
"aqiimuu sufuufakum fa inni arookum min waroo i dzohrii. Wa kaana ahadunaa 
yulziqu man kibahu biman kibi shoohibihi wa qodamahu biqodamihi"

Dari Anas bin Malik Radhiallahu `Anhu, dari Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam, 
dia bersabda: "Luruskan shaf kalian, sesungguhnya aku melihat kalian dari 
belakang punggungku." Maka salah seorang di antara kami menempelkan BAHUnya 
dengan BAHU kawannya, dan KAKInya dengan KAKI kawannya. (HR. Bukhari No.692)

Mudah2an bunyi teks hadits yg sedikit berbeda ini tdk kemudian membuat kita 
ribut dan mengalihkan kita dari substansi hadits itu sendiri, yaitu perintah 
nabi utk merapatkan shaf dlm sholat.

Wassalam,
WnS

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "Arland" <arland98@...> wrote:
>
> Assalam'kum Wr. wb.
> 
> Pak Wandy, saya memiliki hadits yang sama, riwayatnya sama, tapi berbeda 
> TERJEMAHANNYA, yaitu dalam kitab al-bayan hadits no. 240 teks aslinya 
> berbunyi sbb :
> 
> haditsu anasin rodiallohu anhu qola :
> Qola Rosululloh Shallollohu Alaihi Wassallam, "atimmus sufufa fainni arokum 
> kholfa dzohri"
> (Hadits Riwayat Bukhori dalam KITAB AZAN no.683, Riwayat Muslim dalam Kitab 
> Sholat No.657, Riwayat Abu Daud dalam Kitab Sholat No.574)
> 
> Artinya :
> hadits dari Anas r.a berkata: 
> Rasulullah s.a.w bersabda: Sempurnakanlah saf-saf. Sesungguhnya aku dapat 
> melihat kamu yang berada di belakangku
> 
> Kata-kata : Maka salah seorang di antara kami menempelkan BAHUnya dengan BAHU 
> kawannya, dan KAKInya dengan KAKI kawannya.
> 
> Itu TIDAK TERDAPAT dalam teks Asli hadits.
> 
> Apakah ini termasuk Berdusta atas nama Rasulullah SAW ?????
> 
> 
> wassalam,
> Arland-Jkt
> 
> 
> 
> --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "WnS" <wandysulastra@> wrote:
> >
> > Ada beberapa hadits yang menjelaskan bagaimana cara merapatkan shaf dalam 
> > sholat, berikut diantaranya:
> > 
> > Dari Anas bin Malik Radhiallahu `Anhu, dari Nabi Shallallahu `Alaihi wa 
> > Sallam, dia bersabda: "Luruskan shaf kalian, sesungguhnya aku melihat 
> > kalian dari belakang punggungku." Maka salah seorang di antara kami 
> > menempelkan BAHUnya dengan BAHU kawannya, dan KAKInya dengan KAKI kawannya. 
> > (HR. Bukhari No.692)
> > 
> > Pada riwayat lain:
> > 
> > "Maka, aku melihat ada seseorang yang merapatkan BAHUnya dengan BAHU 
> > kawannya, LUTUTnya dengan LUTUT kawannya, dan MATA KAKInya dengan MATA KAKI 
> > kawannya." (HR. Abu Daud No. 662, Ibnu Hibban No. 396, Ahmad No. 4272)
> > 
> > Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam bersabda: "Luruskan barisan 
> > kalian, rapatkanlah PAHA-PAHA kalian, bersikap lembutlah terhadap saudara 
> > kalian, dan tutuplah celah yang kosong .." (HR. Ahmad, No. 21233)
> > 
> > Dari hadits2 tsb diperoleh gambaran bahwa yg perlu dirapatkan adalah bahu, 
> > paha, lutut, mata kaki. 
> > 
> > Alhamdulillah di mesjid saya biasa berjamaah cara merapatkan shaf spt ini 
> > telah dipraktekan. Krn kami mempunyai niat yg sama yaitu ingin 
> > menyempurnakan sholat berjamaah yg dilakukan, maka tdk ada seorang pun 
> > diantara jamaah yg merasa direpotkan.. :)
> > 
> > Wassalam,
> > WnS
> > 
> > 
> > --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "MK. Mattawaf" <mk_mtwf02@> wrote:
> > >
> > > Salam,
> > > perlu dicek lagi buku Imam Syafi'i yg diambil itu, apalagi kalau diringkas
> > > karna biasanya teman-teman salafi kadang dirubah isinya atau dirangkum 
> > > sendiri dengan
> > > pendapatnya sendiri, kita lihat contohnya, dari sekian hadist yg 
> > > ditampilkan itu
> > > semua perintah adalah merapatkan shaft, tidak ada perintah untuk 
> > > menempelkan 
> > > lutut dan mata kaki, tetapi malah disimpilkan sbb:
> > > "- Mereka tidak meluruskan dan merapatkan shaf, dengan bahu,
> > >     lutut dan mata kaki.
> > >   - Bahkan sebagian mereka tidak mau kalau kakinya ditempelkan dengan 
> > >     kaki yang ada di sebelahnya."
> > >  
> > > sekarang coba praktekkan apa gak lucu berdirinya anda itu, jika bahu anda 
> > > menempel
> > > terus lutut menempel terus mata kaki juga menempel juga ????? lihat 
> > > dong... lihat ?
> > > dan praktekkan ???? jangan cuma teori aja.
> > > mau bergerak sujud apa gak kerepotan ? yang satu tinggi yang satu rendah 
> > > ???\
> > > itu harga mati bung..., dan satu lagi teman-teman salafy itu seolah 
> > > kurang paham
> > > yang mana syarat, yang mana rukun dan yang mana sunnah,
> > > semua anjuran itu seolah-olah semua wajib, jika tidak neraka,
> > > haram, kafir dll.
> > >  
> > > salam,
> > >  
> > >  
> > > 
> > > 
> > > ________________________________
> > > Dari: Muhammad Nasir Nasir <ainmimnun@>
> > > Kepada: "keluarga-islam@yahoogroups.com" <keluarga-islam@yahoogroups.com> 
> > > Dikirim: Sabtu, 17 Desember 2011 14:40
> > > Judul: Re: [keluarga-islam] Fw: [assunnah] ... Ringkasan Buku: Apa Kata 
> > > Imam Syafii tentang Meluruskan dan Merapatkan Shaf Shalat Berjama'ah?
> > > 
> > > 
> > >   
> > > [PERSONAL VIEW]
> > > -----------------
> > > Dari penjelasan di buku ini kita dapat mengetahui bahwa Rasulullah 
> > > shallallahu'alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk merapatkan shaf 
> > > shalat 
> > > berjama'ah yang salah satu faedahnya adalah agar hati-hati kaum muslimin 
> > > tidak berselisih. Insya Allah akan menciptakan kecintaan diantara kaum 
> > > muslimin. Dan inilah salah satu jalan untuk mempersatukan umat Islam.
> > > 
> > > Semoga yang ringkas ini memberi manfaat yang besar.
> > > 
> > > Mana shaf yang merapatkan zahir dan batin kita, serta hati supaya kita 
> > > tidak lalai didalam sembahyang? Supaya setan tidak boleh menyelah.
> > > Pegetahuan syariat saja tampa pengetahuan hakikat tidak akan dapat 
> > > memberi kita kekuatan kefaham yang jelas..Apakah pengetahaun kita tetang 
> > > shaf pada zahir dan apakah pula pengetahuan pada batin (hakikat) nya?
> > > 
> > > Pada apa yang diajarkan kepada saya tetang shaf adalah merapat diri yang 
> > > zahir kepada yang batin, meluruskan pandangan, perkataan, pendengaran dan 
> > > hati pada mengadap Tuhan yang di sembah. Selepas 1433 tahun kita hanya 
> > > dapat kata-kata nya saja. Tetapi kita tidak dapat perbutan yang benar. 
> > > Kita betulkan shaf kita pada mendirikan sembahyang menyembah dan bersaksi 
> > > kepda Tuhan yang disembah.
> > > 
> > > 
> > > Kalau kita semua dapat masuk pada shaf  Nabi Muhammad dengan sendirinya 
> > > umat Islam akan bersatu padu.
> > > Lihat lah sekarang dalam satu shaf saja sudah ada bermacam-macam mazhab, 
> > > macam mana umat islam hendak bersatu?
> > > 
> > > Semoga menjadi renungan bagi kita yang beragama, dan juga menjadi 
> > > renungan bagi yang suka mengutip-mengutip ilmu tampa belajar dan menuntut.
> > > 
> > > Wassalam.
> > > 
> > > 
> > > 
> > > ________________________________
> > > From: dadang.suryana <dadang.suryana@>
> > > To: syiar-islam Moderator <syiar-islam-ow...@yahoogroups.com>; 
> > > sab...@yahoogroups.com; keluarga-islam@yahoogroups.com 
> > > Sent: Saturday, 17 December 2011, 12:18
> > > Subject: [keluarga-islam] Fw: [assunnah] ... Ringkasan Buku: Apa Kata 
> > > Imam Syafii tentang Meluruskan dan Merapatkan Shaf Shalat Berjama'ah?
> > > 
> > > 
> > >   
> > > 
> > > 
> > > ----- Original Message ----- 
> > > From: hchandraleka 
> > > To: assun...@yahoogroups.com 
> > > Sent: Saturday, December 17, 2011 11:11 PM
> > > Subject: [assunnah] ... Ringkasan Buku: Apa Kata Imam Syafii tentang 
> > > Meluruskan dan Merapatkan Shaf Shalat Berjama'ah?
> > >   
> > > ... Ringkasan Buku ...
> > > http://buku-islam.blogspot.com
> > > 
> > > Judul : Apa Kata Imam Syafi'i tentang Meluruskan dan Merapatkan Shaf 
> > > Shalat 
> > > Berjama'ah?
> > > Penulis : Ibnu Saini bin Muhammad bin Musa
> > > Muraja'ah : Abdul Hakim bin Amir Abdat
> > > Penerbit : Mu'awiyah bin Abi Sufyan
> > > Cetakan : Kedua - Juni 2011 M
> > > Halaman : 66
> > > 
> > > Apa yang dikatakan oleh Imam Syafi'i dalam hal meluruskan dan merapatkan 
> > > shaf pada waktu shalat berjama'ah? Pertanyaan ini seharusnya terbesit 
> > > dalam 
> > > benak kaum muslimin yang mengaku bermazhab Imam Syafi'i. Dan jawabannya 
> > > seharusnya benar-benar dilaksanakan juga. Penulis buku saku ini, yaitu 
> > > Ustadz Ibnu Saini bin Muhammad bin Musa, telah merangkum jawabannya dalam 
> > > sebuah buku yang gamblang, ringkas, to the point, dan mudah dipahami. 
> > > Kemudian, pada ringkasan ini saya kutip sebagian kecil dari buku tersebut 
> > > sebagai gambarannya. Yaitu dari bagian Hadits-Hadits Seputar Masalah 
> > > Shaf; 
> > > Atsar Dari Para Shahabat dan Pernyataan Imam Syafii; dan dari bagian 
> > > Kesimpulan dan Penutup.
> > > 
> > > [HADITS-HADITS SEPUTAR MASALAH SHAF]
> > > --------------------------------------------
> > > (Hadits Ketiga)
> > > Artinya: Dari Abu Mas'ud al Badri, ia berkata: Dahulu Rasulullah 
> > > shallallahu'alaihi wa sallam biasa mengusap bahu-bahu kami, ketika akan 
> > > memulai shalat, seraya beliau bersabda: "Luruskan shafmu dan janganlah 
> > > kamu 
> > > berantakan dalam shaf; sehingga hal itu membuat hati kamu juga akan 
> > > saling 
> > > berselisih". (Shahih: Muslim no. 432).
> > > 
> > > (Hadits Keempat)
> > > Artinya: Dan dari Nu'man bin Basyir, ia berkata: Aku pernah mendengar 
> > > Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Hendaklah kamu 
> > > benar-benar meluruskan shafmu, atau (kalau tidak; maka) Allah akan 
> > > jadikan 
> > > perselisihan di antaramu. (Muttafaq 'Alaihi: Bukhari no. 717 dan Muslim 
> > > no. 
> > > 436).
> > > 
> > > [ATSAR DARI PARA SHAHABAT DAN PERNYATAAN IMAM SYAFII]
> > > -----------------------------------------------------
> > > Para Shahabat telah mengamalkan Sunnah Nabi shallallahu'alaihi wa sallam 
> > > di 
> > > atas, dimana Imam Syafi'i telah menyatakan di dalam kitabnya al Umm (I: 
> > > 223) 
> > > bahwa 'Utsman bin Affan berkata:
> > > 
> > > "Apabila Imam telah berdiri berkhutbah pada hari Jum'at, maka 
> > > dengarkanlah 
> > > dengan seksama dan diamlah, karena hukum orang yang dapat mendengarkan 
> > > khutbah sama halnya dengan mereka yang tidak dapat mendengarkannya 
> > > (yakni; 
> > > sama-sama diperintah untuk diam dan mendengar). Bila dikumandangkan 
> > > qamat, 
> > > maka rapikanlah shaf (makmum), dan sejajarkanlah bahu-bahu mereka; karena 
> > > lurus (dan rapatnya) shaf termasuk hal yang dapat menyempurnakan shalat". 
> > > (Diriwayatkan pula oleh Malik di Muwaththa' no. 234).
> > > 
> > > Dahulu 'Utsman (bin Affan yang bertindak sebagai khalifah dan sekaligus 
> > > imam 
> > > shalat pada saat itu) tidak memulai untuk bertakbir (memulai shalat), 
> > > sehingga datang petugas-petugasnya yang telah ditugasi untuk merapihkan 
> > > shaf, dan mereka telah melaporkan bahwa shaf selesai (dirapihkan dan) 
> > > diluruskan, maka baru kemudian beliau bertakbir memulai shalatnya.
> > > 
> > > [KESIMPULAN DAN PENUTUP]
> > > ------------------------------------
> > > 10. Diantara kesalahan yang sering dilakukan oleh kaum muslimin dalam hal 
> > > ini adalah sebagai berikut:
> > > - Mereka tidak meluruskan dan merapatkan shaf, dengan bahu, lutut dan 
> > > mata 
> > > kaki.
> > > - Bahkan sebagian mereka tidak mau kalau kakinya ditempelkan dengan kaki 
> > > yang ada di sebelahnya.
> > > - Mereka biasa shalat di sejadah mereka masing-masing, tanpa mau 
> > > merapatkan 
> > > shaf dengan yang ada di sebelahnya.
> > > - Keyakinan sebagian mereka bahwa satu makmum dengan lainnya harus 
> > > berjarak 
> > > kurang lebih 4 jari, padahal para shahabat justru merapatkan bahu dan 
> > > kaki 
> > > mereka dengan yang berada di sebelahnya.
> > > - Imam biasanya hanya berkata: "Luruskan dan rapatkan shaf" atau "istawu, 
> > > istawu" tanpa dia memperhatikan keadaan makmum; apakah benar-benar sudah 
> > > lurus dan rapat atau belum?
> > > 
> > > [PERSONAL VIEW]
> > > -----------------
> > > Dari penjelasan di buku ini kita dapat mengetahui bahwa Rasulullah 
> > > shallallahu'alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk merapatkan shaf 
> > > shalat 
> > > berjama'ah yang salah satu faedahnya adalah agar hati-hati kaum muslimin 
> > > tidak berselisih. Insya Allah akan menciptakan kecintaan diantara kaum 
> > > muslimin. Dan inilah salah satu jalan untuk mempersatukan umat Islam.
> > > 
> > > Semoga yang ringkas ini memberi manfaat yang besar.
> > > 
> > > ----
> > > 
> > > Ringkasan ini dibuat oleh Chandra Abu Maryam
> > > di Peunayong, Banda Aceh
> > > 14 Desember 2011 Pukul 22.24 WIB
> > >
> >
>


Kirim email ke