Murah dan mahal sangat relatif sekali, akan berbeda disetiap orang. Mungkin 
Pertamax + bagi BamSoet murah tapi bagi saya mahal bangat.




  
Jaguarnya yang bekas kok boss :D
 
harganya udah murah banget  
:D 
 
pisss!
 
 
----- Original Message ----- 
>From: mydbcwo...@gmail.com 
>To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
>Sent: Monday, January 14, 2013 1:39  PM
>Subject: Re: [keluarga-islam] BamSoet:  Menjaga Momentum Perang Korupsi
>
>  
>Jadi mau ikutan comment ;
>
>
>Jadi anggota DPR RI gajinya besar 
  banget yah. Sampe bisa beli Jaguar.
>
>Rakyatnya yg diwakilin masih pada 
  banyak yg g bisa makan.
>
>Heheheh 
>Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung  
>Teruuusss...!
>________________________________
> 
>From: "LILIS" <admkcbg_...@bukopin.co.id> 
>Sender: keluarga-islam@yahoogroups.com 
>Date: Mon, 14 Jan 2013 12:40:48 +0700
>To: <keluarga-islam@yahoogroups.com>
>ReplyTo: keluarga-islam@yahoogroups.com 
>Subject: Re: [keluarga-islam] BamSoet: Menjaga Momentum Perang  Korupsi
>
>  
>ini ada email lama masih nyantol...  :D
> 
>ikut komen yaa :)
> 
>ngga berantakan lah mas, cuma agak ngga enak  dipakenya... ada yang kurang 
>gitu rasanya ketika dikemudikan :)
> 
>regards
> 
> 
>lilis
> 
> 
> 
>----- Original Message ----- 
>>From: Ananto 
>>To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
>>Sent: Monday, December 17, 2012 10:31  AM
>>Subject: Re: [keluarga-islam] BamSoet:  Menjaga Momentum Perang Korupsi
>>
>>  
>>konon katanya, mobil jaguar jika diisi premium yg oktannya jauh di  bawah 
>>pertamax plus, maka mesin jaguar tersebut malah akan  berantakan...
>> 
>>salam,
>>ananto
>>
>>
>> 
>>2012/12/15 Raflis amin <aminraflis2...@yahoo.com>
>>
>> 
>>>  
>>>Tolong  tanyakan  sama BamSoet dia pakai BBM bersubsidi atau tidak.
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>________________________________
>>> From: Ananto <pratikno.ana...@gmail.com>
>>>To: 
>>>Sent: Thursday, December 13, 2012  8:02 AM
>>>Subject: [keluarga-islam] BamSoet: Menjaga Momentum Perang Korupsi
>>>
>>>
>>>
>>>  
>>>selamat  menyimak...
>>> 
>>>salam,
>>>ananto
>>>
>>>
>>> 
>>>----------  Forwarded message ----------
>>>From: <bambangsoesa...@yahoo.com>
>>>Date: 
      2012/12/12
>>>Subject: OPINI: Momentum Melawan 
      Korupsi
>>>
>>>
>>>
>>>  
>>>Menjaga  Momentum Perang Korupsi
>>>(Harian  Suara Merdeka, Semarang 11/12)
>>> 
>>>Bambang  Soesatyo
>>>Anggota  Komisi III DPR RI/
>>>Presidium  Nasional Korps Alumni HMI (KAHMI)
>>> 
>>>PROGRES  signifikan yang diperlihatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 
>>>merupakan  upaya habis-habisan guna menjaga momentum perang melawan korupsi. 
>>>Satukan  barisan untuk melanjutkan perang ini, sebab ada upaya sistematis 
>>>untuk  melumpuhkan KPK.
>>> 
>>>Menjaga  konsistensi perang melawan korupsi di negara ini ibarat menegakan 
>>>benang  basah. Tegas-galak dalam wacana, tetapi melempem pada tahap 
>>>tindakan.  Padahal, penyakit korupsi sudah pada stadium yang sangat 
>>>menakutkan. Bukan  hanya oknum penegak hukum yang ikut-ikutan mempraktikan 
>>>tindakan korup,  tetapi juga sudah berani melakukan perselingkuhan dengan 
>>>sindikat  kejahatan, termasuk sindikat narkoba.
>>> 
>>>Dalam  konteks perang melawan korupsi, telah muncul gejala yang mulai 
>>>membuat  masyarakat pesimis. Gejala itu adalah respons minimalis penegak 
>>>hukum  terhadap sejumlah kasus korupsi berskala mega. Sebutlah kasus Bank  
>>>Century, kasus mafia pajak hingga kasus pencurian bahan bakar minyak (BBM)  
>>>bersubsidi. Sentuhan proses hukum pada tiga kejahatan besar itu tidak all  
>>>out. Sambil lalu, dan terkesan bahwa penegak hukum negara tidak  
>>>mengidentifikasinya sebagai kejahatan besar terhadap negara dan rakyat.  
>>>Padahal, kerugian negara dan rakyat sangat besar. Bukan hanya menghambat  
>>>pembangunan, tetapi juga menjadi faktor pendorong meluasnya kemiskinan.  
>>>Kelangkaan BBM bersubsidi akibat pencurian misalnya, menyebabkan aktivitas  
>>>perekonomian di sejumlah daerah terganggu.
>>> 
>>>Mengapa  kejahatan-kejahatan besar itu tidak ditanggapi serius oleh 
>>>pemerintah dan  penegak hukum? Inilah pertanyaan yang sering bergema di 
>>>ruang publik.  Masyarakat yakin betul bahwa jika ada kemauan baik, 
>>>pemerintah dan penegak  hukum mampu memerangi kejahatan-kejahatan besar itu, 
>>>menyeret siapa saja  yang terlibat di dalamnya. Betapa terbelakangnya 
>>>penegak hukum negara jika  sampai tak mampu mengungkap otak atau dalang 
>>>pencurian BBM  bersubsidi.
>>> 
>>>Akan  tetapi, masyarakat paham bahwa pemerintah dan penegak hukum tidak  
>>>independen dalam menyikapi kejahatan besar seperti penggelapan pajak atau  
>>>pencurian BBM bersubsidi. Sebab, pada kejahatan-kejahatan besar tersebut,  
>>>tersimpan kepentingan-kepentingan komersiel oknum pemerintah maupun oknum  
>>>penegak hukum. Praktik yang demikian ini sudah menjadi cerita atau obrolan  
>>>para pebisnis di jalanan.
>>> 
>>>Tentang  pencurian BBM misalnya, sudah bukan rahasia lagi bahwa ada pasar 
>>>gelap  BBM. Di pasar gelap itu, selalu ada penawaran yang dilakukan dengan 
>>>sangat  berhati-hati. Pihak penawar muncul dari berbagai kalangan. Penawaran 
>>>atas  BBM bersubsidi dilakukan ekstra hati-hati dengan jumlah pemain sangat  
>>>terbatas. Kalau penawar dan pembeli bersepakat, yang diatur kemudian  adalah 
>>>pengamanan selama barang curian itu di perjalanan menuju lokasi  yang 
>>>ditentukan pembeli, baik untuk perjalanan di laut maupun darat. Akan  
>>>dibangun komunikasi dengan oknum penegak hukum di pos-pos yang akan  dilalui 
>>>barang curian itu. Dengan imbalan uang, barang curian itu tidak  akan 
>>>disergap alias lolos dari pemeriksaan.
>>> 
>>>Kejahatan  seperti ini sudah dilakukan dengan sangat terbuka, dan karenanya 
>>>sudah  menjadi pengetahuan publik. Begitu juga dengan perilaku menyimpang 
>>>oknum  pegawai pajak menerapkan modus diskon untuk menggelapkan penerimaan  
>>>negara. Tetapi, yang menjadi pertanyaan masyarakat adalah mengapa penegak  
>>>hukum negara tak juga bisa menghentikan atau memeranginya? Kecenderungan  
>>>seperti inilah membuat masyarakat selama ini pesimis terhadap kesungguhan  
>>>penegak hukum negara memerangi korupsi.
>>> 
>>>Kini,  optimisme masyarakat muncul lagi setelah melihat progres yang dicatat 
>>>KPK  dalam menangani sejumlah kasus besar. Dalam rentang yang relatif 
>>>pendek,  KPK berani menetapkan status tersangka terhadap jenderal bintang 
>>>dua dan  seorang menteri yang masih aktif di kabinet. Bahkan, KPK juga sudah 
>>> menetapkan dua mantan deputi gubernur Bank Indonesia sebagai tersangka  
>>>dalam kasus Bank Century. Luar biasa. Masyarakat akan menerjemahkan  progres 
>>>KPK itu sebagai keberanian untuk menyergap figur-figur kuat yang  disangka 
>>>terlibat dalam sebuah kasus korupsi. Dalam konteks yang lebih  luas, apa 
>>>yang sudah dilakukan KPK sampai saat ini adalah menghidupkan  kembali 
>>>momentum perang melawan korupsi. Agar momentum ini tidak redup  lagi, 
>>>masyarakat perlu menyatukan barisan untuk mendukung dan mengawal  KPK. Upaya 
>>>melumpuhkan KPK harus dilawan.
>>> 
>>>Tidak  berlebihan jika publik mengapresiasi progres yang sudah dibukukan 
>>>KPK,  mengingat langkah-langkah berani KPK itu justru ditunjukan ketika  
>>>upaya-upaya pelemahan KPK sudah berani diperlihatkan secara terbuka.  
>>>Belasan penyidik angkat kaki, dan kemudian dilanjutkan dengan upaya  
>>>mendiskreditkan pimpinan KPK. Itulah gambaran nyata tentang betapa  sulitnya 
>>>memerangi korupsi di negara ini. Namun, di tengah kesulitan dan  
>>>keterbatasannya, KPK sudah memberi pesan yang sangat jelas. Perang akan  tak 
>>>akan pernah dihentikan, dan siapa saja bisa menjadi sasaran tembak KPK  
>>>manakal dia terindikasi terlibat kasus korupsi.
>>>  
>>>Kerugian  Negara
>>>  
>>>Pada kasus  penggelapan pajak dan pencurian BBM bersubsidi misalnya, nilai 
>>>kerugian  negara dan rakyat mencapai puluhan trilyun rupiah. Kalau 
>>>diakumulasikan,  kerugian negara per tahunnya bisa lebih dari Rp 100 
>>>trliyun. Perkiraan ini  pun masih mengacu pada kasus-kasus yang sudah 
>>>teridentifikasi. Untuk kasus  penggelapan pajak yang bisa diidentifikasi 
>>>Ditjen Pajak pada 2010  misalnya, nilainya mencapai Rp 1,17 trilyun Padahal, 
>>>dalam isu penggelapan  pajak, banyak persoalan yang tidak teridentifikasi 
>>>atau tidak  sungguh-sungguh ditangani. Contohnya adalah kasus dugaan 
>>>manipulasi  restitusi pajak oleh Wilmar Group.     
>>> 
>>>Perkiraan  angka kerugian negara paling fantastis  muncul dari pencurian BBM 
>>> bersubsidi. Modusnya saja pencurian, tetapi tetap saja esensinya adalah  
>>>tindakan koruptif. Sebab, pencurian itu diskenariokan dalam pengelolaan  BBM 
>>>bersubsidi. Praktik pencuriannya sendiri sudah berlangsung sangat  lama. 
>>>Kendati kerugian negara akibat pencurian itu terbilang sangat besar,  
>>>respons penegak hukum maupun pemerintah terbilang biasa-biasa saja.  
>>>Kerugian yang begitu masif seakan-akan bukan persoalan besar. Lucunya,  
>>>pembengkakan nilai subsidi BBM bersubsidi selalu dikeluhkan pemerintah,  
>>>sampai-sampai subsidi untuk rakyat itu dijadikan kambinghitam karena  
>>>mengganggu keseimbangan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).  
>>>Padahal, pembengkakan terjadi akibat salah kelola dan skenario pencurian.  
>>>Kalau dikelola dengan benar dan tepat sasaran,  BBM bersubsidi tidak  akan 
>>>pernah mengganggu APBN, karena jumlah warga yang berhak menerima  subsidi 
>>>sesungguhnya
 tidak banyak.
>>> 
>>>Hasil  kajian yang telah dipublikasikan belakangan ini memunculkan angka  
>>>pencurian BBM bersubsidi sampai 30 persen dari total kuota BBM yang  
>>>dialokasikan dalam setiap tahun anggaran. Coba hitung, berapa besar BBM  
>>>bersubsidi yang dikorupsi, kalau tahun ini pemerintah mengalokasikan  
>>>subsidi BBM Rp 137,4 triliun untuk kuota 40 juta kiloliter? Bayangkan,  
>>>hanya dari penyimpangan pengelolaan BBM bersubsidi saja, Jumlah kerugian  
>>>negara mencapai puluhan trilyun rupiah per tahun. Dan, kerugian sebesar  itu 
>>>berlangsung setiap tahun dari pos anggaran yang  sama.
>>> 
>>>Kebijakan  mensubsidi BBM tidak salah. Tetapi pengelolaan BBM bersubsidi 
>>>yang  koruptif menyebabkan BBM bersubsidi selalu melampaui kuota dan tidak 
>>>tepat  sasaran. Dan, dengan dalih untuk memenuhi permintaan masyarakat,  
>>>pemerintah tidak sungkan untuk menambah kuota BBM bersubsidi walaupun  
>>>sebagian tambahan kuota itu akan dicuri lagi.
>>> 
>>>Ini  kejahatan besar. Karena itu, KPK harus didorong untuk memberi perhatian 
>>> khusus, serta mendalami manipulasi pengelolaan BBM bersubsidi.  
>>>Penyimpangan dalam pengelolaan BBM bersubsidi sudah menjadi modus untuk  
>>>melakukan korupsi. Dan, kalau pencurian BBM tidak bisa dicegah, itu karena  
>>>aksi menyelewengkan BBM  bersubsidi sudah dijadikan sarana korupsi  
>>>berjamaah. []
>>> 
>>>Sent from  my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung  
>>>Teruuusss...!
>>>
>>>
>>>-- 
>>>
>>>http://harian-oftheday.blogspot.com/
>>> 
>>>"...menyembah yang maha esa,
>>>menghormati yang lebih 
      tua,
>>>menyayangi yang lebih muda,
>>>mengasihi 
      sesama..."
>>>
>>>
>>>
>>
>>
>>-- 
>>
>>http://harian-oftheday.blogspot.com/
>> 
>>"...menyembah yang maha esa,
>>menghormati yang lebih 
    tua,
>>menyayangi yang lebih muda,
>>mengasihi sesama..."
>>
 

Reply via email to