Partai Korupsi Sapi 

________________________________
 Dari: Ananto <pratikno.ana...@gmail.com>
Kepada: 
Dikirim: Senin, 13 Mei 2013 11:05
Judul: [keluarga-islam] Toyota Fortuner Luthfi Atas Nama Office Boy
 


  
benar2 partai yang sejahtera... OB-nya aja punya fortuner...
 
salam,
ananto
=====
 
Toyota Fortuner Luthfi Atas Nama Office Boy
Kamis, 09 Mei 2013 , 10:00:00 WIB
 
RMOL. Lima mobil yang diduga milik tersangka kasus suap kuota impor daging sapi 
Luthfi Hasan Ishaaq di kantor DPP PKS, disegel KPK. Salah satunya Toyota 
Fortuner B 544 RFS. Mobil ini diatasnamakan Abdullah Sani, office boy kantor 
DPP PKS.  

Lantaran itu, KPK memanggil Abdullah Sani yang telah bekerja lima tahun di DPP 
PKS untuk diperiksa sebagai saksi. Bahkan, KPK telah melayangkan surat 
panggilan kedua untuk warga Perumahan Pejuang Jaya, Bekasi Barat itu.

Saat ditemui Rakyat Merdeka di rumahnya, kemarin, ayah Sani, Saroji menuturkan 
bahwa anaknya itu sudah dua kali dipanggil KPK. Panggilan itu untuk menjadi 
saksi mengenai kepemilikan mobil Luthfi. Panggilan pertama untuk Sani diterima 
Saroji pada Selasa pekan lalu.

“Tapi, alamat dalam surat panggilan itu salah,” ujarnya.

Semestinya, nomor rumah Saroji dan Sani adalah F-42, tapi surat dialamatkan ke 
rumah F-44. Lantaran itu, Saroji mengembalikan surat panggilan itu ke KPK.

“Surat panggilan pertama, saya kembalikan lewat pos kilat,” katanya. 
Pengembalian surat itu diikuti keterangan alamat yang benar.

Namun, kemarin siang, dua petugas KPK kembali mendatangi rumah tetangga Saroji. 
Petugas itu, mengantar surat panggilan kedua untuk Sani. Alhasil, Saroji 
memberi penjelasan kepada petugas itu. Isi keterangannya, meminta petugas 
memeriksa surat panggilan pertama yang dikembalikannya ke KPK. 

“Abdullah Saroji, anak saya. Dia tinggal di sini. Soal kesalahan alamat, 
sebetulnya semua sudah diperbarui sejak lama,” ucap pria kelahiran 1954 ini. 
Dia juga mengaku telah menghuni rumah itu sejak 1990. “Aneh kalau alamatnya 
masih salah,” sambungnya.

Saroji tidak yakin jika Toyota Fortuner yang disita KPK di kantor DPP PKS milik 
anaknya. Sebab, dia tahu betul kerja anaknya di Kantor DPP PKS, berikut 
penghasilannya. 

Menurut Saroji, saat berita penyitaan mobil di kantor DPP PKS ramai, Sani 
bercerita kepadanya, Fortuner bernomor B 544 RFS itu milik bosnya, bekas 
Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Tapi, mobil itu atas nama Abdullah Sani, 
anaknya.

Tapi, lanjut Saroji, Sani mengaku tidak tahu asal-usul uang yang dipakai untuk 
membeli mobil tersebut. Yang pasti, anaknya merasa bangga karena dipercaya 
Luthfi untuk mengatasnamakan mobil tersebut. 

“Dia tidak berpikir macam-macam. Dia cuma bangga karena dipercaya Pak Luthfi. 
Itu saja,” ucap pria asal Purwakarta, Jawa Barat ini. Sani pun, sebut Saroji, 
tidak pernah menggunakan mobil tersebut. Apalagi, membawa pulang mobil yang 
STNK-nya menggunakan namanya itu. 

Menurut Saroji, pekerjaan anaknya sebagai office boy di kantor DPP PKS 
tampaknya dianggap baik. Sehingga, belakangan, Sani juga dipekerjakan mengurusi 
rumah tangga Luthfi. Karena itulah, anak ketiga Saroji ini jarang pulang.

Gara-gara kasus ini, Saroji pun menyempatkan diri mampir ke kantor DPP PKS 
untuk mendatangi anaknya yang jarang pulang. “Minggu lalu, sehabis kondangan, 
saya ke kantor DPP PKS menemui anak saya. Saya tanyakan soal mobil-mobil itu, 
anak saya jawab mobil itu punya Pak Luthfi,” katanya. 

Saroji pun meminta anaknya bersedia datang memenuhi panggilan penyidik KPK. Dia 
mendorong agar Sani memberikan kesaksian yang benar. Sebab, kesaksian yang 
benar bakal membantu semua pihak menyelesaikan persoalan ini.  

Hingga kemarin, penyidik KPK belum berhasil menyita lima mobil yang diduga 
milik tersangka kasus suap kuota impor daging sapi dan pencucian uang, Luthfi 
Hasan Ishaaq. Lima mobil itu berada di dua lokasi terpisah. Tiga mobil di 
pelataran parkir kantor DPP PKS. Dua lagi di bengkel sebelah kantor DPP PKS. 

Gerbang kantor DPP PKS, hingga kemarin tertutup rapat. Sedikitnya 10 petugas 
keamanan bersiaga. Mobil yang rencananya dibawa ke kantor KPK itu adalah 
Mitsubishi Grandis B 7476 UE, Mazda CX9 B 3 MDF, VW Caravelle B 948 RFS, Nissan 
Frontier Nafara dan Toyota Fortuner B 544 RFS. Empat ban Toyota Fortuner yang 
ditandai label penyitaan KPK itu kempes.
 
Menurut pengacara Luthfi, Zainuddin Paru, upaya penyitaan itu terlampau 
dipaksakan. Sebab, sebut dia, penyidik tidak melihat mana mobil milik kliennya 
dan mana yang bukan. 

“Karena itu upaya penyitaan ditentang,” tandasnya. Namun, saat dikonfirmasi 
mengenai kepemilikan mobil-mobil tersebut, dia tidak mau merincinya. []
 
Sumber:
http://www.rmol.co/read/2013/05/09/109754/Toyota-Fortuner-Luthfi-Atas-Nama-Office-Boy-


-- 

http://harian-oftheday.blogspot.com/
 
"...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama..."
 

Reply via email to