Kelompok Prutanis Dituding Terlibat di Buku Madrasah Sebut Berhala
Wednesday, 17 September 2014, 11:39 WIB


REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Ikatan Sarjana Nahdhatul Ulama (ISNU) Jawa Timur 
mensinyalir Kementerian Agama disusupi oleh kelompok yang ingin mengubah 
ideologi masyarakat, terutama terkait tradisi umat Islam Indonesia.

"Kelompok Prutanis ini memang sudah lama ada di Indonesia. Sekarang munculnya 
buku itu artinya telah menyusup untuk mengubah ideologi masyarakat Islam 
Indonesia. Kalau bisa diterjemahkan, kelompok ini adalah memiliki garis nasab 
dengan Wahabi," kata Wakil Ketua ISNU Jatim Ahmad Zainul Hamdi, Rabu (17/9).

Dosen di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya ini menjelaskan, 
kelompok ini memiliki keinginan untuk membersihkan Islam dari segala bentuk 
ajaran-ajaran yang dianggap menyimpang. Seperti, ziarah kubur, tahlilan, 
sholawatan, dan lain-lain.  

Kelompok Prutanis ini jika dilacak lebih jauh adalah banyak menghancurkan 
sejumlah makam-makam yang dianggap suci oleh kaum muslimin. Bisa jadi, katanya, 
ini  adalah bagian dari kelompok yang mewacanakan akan memindah makam Nabi 
Muhammad ke pemakaman umum tanpa disertai dengan tanda makam.

"Sebenarnya meraka akarnya adalah paham Wahabi. Padahal, Islam di Indonesia 
sangat welcome sekali dengan kebudayaan masyarakat. Itulah kenapa Islam lebih 
diterima karena memiliki akulturasi dengan budaya lokal," jelas Dosen 
Ushuluddin ini.

Ia menganggangp, munculnya anggapan bahwa makam wali adalah berhala merupakan 
upaya mendiskreditkan kelompok Islam mayoritas di Indonesia.

"Tim dari Kemenag harus dievaluasi. Beberapa kali mereka kebobolan. Sebelumnya 
pernah ada buku di madrasah yang mendiskreditkan Gus Dur," ungkap Zainul.

Kirim email ke