*Menjawab Adzan Dulu, Atau Langsung Shalat Sunnah?*





Pertanyaan:






السلام عليكم ورحمة الله وبركاته




Assalamu'alaikum. Saya ingin bertanya mengenai sebuah kasus ketika saya
sedang masuk masjid di saat hari Jum’at (sedang mulai Jum’atan). Pada waktu
saya masuk, Khotib sudah naik mimbar dan muadzin sedang mengumandangkan
adzan (kedua). Yang menjadi pertanyaan saya: a. Apakah yang sebaiknya saya
lakukan, apakah menunggu adzan dan menjawab adzan hingga selesai lalu
melakukan shalat dua rokaat? b. Apakah langsung melakukan sholat dua rokaat
tanpa mendengar dan menjawab adzan? c. Apakah hukum mendengarkan khotbah
Jumat itu wajib di dalam madhab Syafi’i? Mohon penjelasannya. Terimakasih.






والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته




Joko Bantul , Yogyakarta.








Jawaban :




وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته




Bapak Joko yang kami hormati, Adzan merupakan salah satu ibadah sunnah yang
dilakukan sebelum melakukan shalat atau lebih tepatnya ketika mulai masuk
waktu shaat. Menjawab Adzan, di kalangan Hanafiyah, dihukumi wajib,
sedangkan madzhab-madzhab yang lain menghukumi sunnah.




Dalam kasus yang disampaikan Bapak di atas tentang menunggu adzan selesai
atau melakukan sholat saja tanpa mendengarkan adzan ketika masuk masjid,
sebaiknya Bapak menunggu adzan selesai kemudian melakukan sholat sunnah.
Ini dimaksudkan untuk dapat melakukan kedua ibadah tersebut dengan
sempurna. Penjelasan tentang hal ini terdapat dalam Kitab Al-Fiqhul Islami
wa Adillatuhu Juz 1 hal. 555 sebagai berikut ;




قال الشافعية : وإذا دخل المسجد، والمؤذن قد شرع في الأذان، لم يأت بتحية ولا
بغيرها، بل يجيب المؤذن واقفاً حتى يفرغ من أذانه ليجمع بين أجر الإجابة
والتحية






Artinya : Kalangan madzhab Syafi’i  mengatakan : jika seseorang masuk ke
masjid sedangkan muadzdzin mengumandangkan adzan, maka dia hendaknya tidak
melakukan shalat sunnah tahiyyatul masjid atau yang lain, akan tetapi
menjawab adzan dalam keadaan berdiri sampai adzan selesai. Ini dilakukan
untuk mendapatkan pahala menjawab adzan dan sekaligus pahala sholat
tahiyyatul Masjid.




Bapak Joko yang dimuliakan Allah SWT, mendengarkan khutbah Jumat, dalam
madzhab imam Syafi’i, hukumnya sunnah. Ini dapat kita lihat dalam salah
satu kitab madzhab Imam Syafi’i , Fathul Muin hal. 43 ;




وسن (إنصات) أي سكوت مع إصغاء (لخطبة) ويسن ذلك وإن لم يسمع الخطبة




Artinya : Ishgha(diam dan mendengarkan) khutbah hukumnya sunnah, hal itu
juga disunnahkan walaupun khutbah tidak terdengar.




Begitulah kiranya jawaban dari pertanyaan-pertanyaan bapak. Semoga kita
diberi kemampuan untuk dapat melaksanakan ibadah yang wajib dan yang sunnah
dengan sempurna. Aamiin….




والله أعلم بالصواب


والسلام عليكم






Maftuhan


Tim Bahtsul Masail NU






--
http://harian-oftheday.blogspot.com/


"...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama..."

Reply via email to